Ringkasan Berita
-
Alfie Whiteman, mantan kiper Tottenham, meninggalkan sepak bola di usia 26 untuk mengejar karier di bidang fotografi dan film.
-
Whiteman merasa tidak puas dengan karier sepak bolanya meski debut profesional dan masa pinjaman di Swedia, memilih jalur kreatif.
-
Kini, Whiteman bekerja dengan fotografer terkenal dan terlibat dalam proyek film, berambisi membuat film panjang di masa depan.
Alfie Whiteman, mantan kiper Tottenham, memilih meninggalkan sepak bola di usia 26 tahun untuk mengejar karier di bidang fotografi dan film.
Awal Karier di Sepak Bola
Banyak orang bermimpi menjadi pesepakbola profesional, dan Alfie Whiteman adalah salah satu dari sedikit yang berhasil mencapainya. Lahir di London Utara, Whiteman bergabung dengan akademi Tottenham Hotspur saat berusia 10 tahun. Ia kemudian menandatangani kontrak senior tiga tahun pada 2019, yang tampaknya menjadi langkah awal dari karier sepak bola yang panjang dan sukses.
Namun, pada awal tahun ini, Whiteman memutuskan untuk meninggalkan dunia sepak bola di usia 26 tahun setelah kontraknya di Spurs berakhir. Keputusan ini diambil untuk mengejar karier di bidang fotografi dan film, sesuatu yang telah lama ia pertimbangkan.
Ketidakpuasan dan Pencarian Jati Diri
Sejak muda, Whiteman menunjukkan potensi besar sebagai penjaga gawang. Ia tampil untuk tim muda Spurs dan tim nasional Inggris U-17 dan U-19. Namun, meski hidup dalam impian banyak orang, Whiteman merasa tidak puas. Dalam wawancara dengan The Athletic, ia mengungkapkan perasaannya saat berusia 17 atau 18 tahun, merasa hidupnya monoton dan tidak bahagia.
Di saat itulah Whiteman mulai mengeksplorasi minat lain. Ia mengikuti kelas akting dan memiliki acara radio bulanan bernama 'Sweet Tooth'. Namun, fotografi adalah yang benar-benar menarik perhatiannya. Melalui hubungan dengan teman mantan pacarnya yang seorang sutradara, Whiteman mulai terhubung dengan para profesional di industri kreatif.
Meski karier sepak bolanya masih berlanjut, termasuk debut profesionalnya pada 2020 dan masa pinjaman di klub Swedia, Degerfors, Whiteman merasa tidak terpenuhi. Cedera pergelangan kaki yang dialaminya di Singapura membuatnya berpikir ulang tentang masa depannya.
Setelah pulih dari cedera, Whiteman menyadari bahwa meski berlatih di fasilitas terbaik dan bersama pemain top, ia tidak merasa puas. Ia menginginkan permainan dengan tekanan tinggi dan merasa kemajuan, sesuatu yang sulit dicapai saat tidak bermain secara reguler.
Tottenham menolak meminjamkannya pada musim 2024/25, meski ia akhirnya mendapatkan medali juara setelah Spurs mengalahkan Manchester United di final Liga Europa. Namun, setelah kontraknya berakhir, Whiteman memutuskan untuk tidak melanjutkan karier sepak bola.
Ia sempat menjalani uji coba di dua klub, tetapi memutuskan untuk mengejar kebahagiaan di jalur lain. Whiteman menyadari bahwa ia lebih bersemangat dengan proyek-proyek yang telah ia bangun di luar sepak bola.
Saat ini, Whiteman mengejar karier di bidang fotografi dan film secara penuh. Ia telah bekerja dengan fotografer terkenal Harley Weir dan rapper Central Cee untuk proyek Nike, serta memotret untuk merek On dan Paloma Wool.
Whiteman juga memiliki pameran solo yang akan datang, yang ia susun saat dipinjamkan ke Degerfors. Ia turut membantu pengambilan gambar untuk film dokumenter di Norwegia dan Ukraina.
Bergabung dengan perusahaan produksi Somesuch, Whiteman memiliki aspirasi besar untuk masa depan. Ia memiliki ide proyek untuk fotografi dan film pendek, dengan harapan suatu hari dapat membuat film panjang.
Whiteman ingin terus belajar dan bekerja dengan sinematografer, direktur fotografi, dan produser berbakat, serta bertemu orang-orang baru. Baginya, ada begitu banyak hal yang bisa dipelajari di dunia kreatif ini.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!