Ringkasan Berita
-
Idrissa Gueye minta maaf setelah mendapat kartu merah karena memukul rekan setimnya, Michael Keane, dalam kemenangan Everton atas Manchester United.
-
Gueye menyampaikan permintaan maaf di media sosial, menegaskan tanggung jawab penuh atas tindakannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.
-
Kemenangan Everton mengakhiri rekor tak terkalahkan Manchester United dan membuat ketiga klub besar memiliki poin yang sama setelah 12 pertandingan.
Idrissa Gueye meminta maaf setelah kartu merah saat Everton menang 1-0 atas Manchester United.
Idrissa Gueye Minta Maaf Usai Insiden Kartu Merah
Idrissa Gueye akhirnya angkat bicara setelah menerima kartu merah karena memukul rekan setimnya di Everton, Michael Keane, dalam kemenangan 1-0 atas Manchester United. Gelandang asal Senegal ini terlibat insiden di awal pertandingan di Old Trafford, namun tim asuhan David Moyes tetap berhasil meraih kemenangan impresif di laga tandang. Kejadian tersebut memaksa Jordan Pickford dan Iliman Ndiaye untuk segera turun tangan, menahan Gueye agar situasi tidak semakin memburuk.
Setelah wasit Tony Harrington mengusir Gueye karena tindakan kekerasan, kini tinggal menunggu apakah dia akan menghadapi hukuman lebih lanjut selain skorsing satu atau dua pertandingan. Kemenangan Everton yang tak terduga ini mengakhiri rekor tak terkalahkan lima pertandingan Manchester United dan memberikan Moyes kemenangan pertamanya sebagai manajer tamu di Old Trafford. Gueye pun telah meminta maaf atas tindakannya yang tidak terkendali tersebut.
Pernyataan Maaf Idrissa Gueye
Idrissa Gueye menyampaikan permintaan maafnya melalui media sosial kepada para penggemar Everton. Dia mengambil "tanggung jawab penuh" atas tindakannya dan berusaha berdamai dengan semua pihak yang terlibat melalui pernyataan singkat. Dalam unggahannya di Instagram, Gueye menulis: "Saya ingin meminta maaf pertama-tama kepada rekan setim saya, Michael Keane. Saya bertanggung jawab penuh atas reaksi saya. Saya juga meminta maaf kepada rekan setim, staf, penggemar, dan klub. Apa yang terjadi tidak mencerminkan siapa saya atau nilai-nilai yang saya anut. Emosi bisa memuncak, tetapi tidak ada yang membenarkan perilaku seperti itu. Saya akan memastikan ini tidak akan terjadi lagi. UTT."
Gueye bukanlah pemain pertama yang diusir dari lapangan di Liga Premier karena berkelahi dengan rekan setim, namun dia adalah yang pertama sejak Ricardo Fuller bentrok dengan Andy Griffin untuk Stoke City pada Desember 2008. Ini membuktikan sekali lagi bahwa tidak semua tim dipenuhi dengan harmoni, dan mungkin Gueye dan Keane akan masuk dalam daftar rekan setim yang secara terbuka tidak menyukai satu sama lain.
Meskipun bermain dengan 10 orang, Everton justru memimpin melalui Kiernan Dewsbury-Hall, yang mengalahkan kiper Senne Lammens dengan tendangan melengkung yang fantastis. Golnya pada menit ke-29 menjadi pembeda, sementara Bruno Fernandes dan kawan-kawan kesulitan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, melewatkan serangkaian peluang emas.
Hasil ini membuat Manchester United, Everton, dan Liverpool sama-sama mengumpulkan 18 poin setelah 12 pertandingan, dengan ketiga klub kemungkinan kecewa karena tidak lebih dekat ke tempat kualifikasi Eropa. Namun demikian, hanya empat poin yang memisahkan Manchester City di posisi ketiga dari juara bertahan di posisi ke-12, dan dengan sepak bola yang baru sedikit dimainkan sejauh ini, apa pun masih bisa terjadi antara sekarang dan akhir periode padat di musim liburan.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!