Mengingatkan kita sosok legenda Prancis
Memphis Depay membangun kembali karier sepakbolanya selama empat tahun di Olympique Lyonnais.

Pemain asal Belanda itu bergabung dengan tim Ligue 1 pada musim panas 2017 setelah bermain di Manchester United.

Depay tidak bisa beradaptasi dengan kultur kerasnya sepak bola Inggris setelah pindah dari PSV Eindhoven, tetapi ia justru sukses membawa Lyon kembali ke papan atas Ligue 1 setelah beberapa musim sebelumnya tersingkir dari persaingan zona Liga Champions.

Dalam 178 pertandingan di semua kompetisi untuk Lyon, pemain berusia 27 tahun itu telah mencetak 76 gol dan membuat 55 assist.

Pemain Belanda itu juga masuk dalam Tim Terbaik Ligue 1 musim 2020/2021, musim yang sama di mana ia mencetak salah satu gol penalti Panenka terbaik sepanjang masa.

Desember lalu dalam kemenangan tandang 4-1 di Nice, pria Barcelona itu menghasilkan Panenka paling 'enak 'yang bisa dibayangkan dari jarak 12 yard.

Tendangan chip yang halus dari Depay begitu bagus dan akurat sehingga masih bisa mengalahkan Walter Benitez, meskipun faktanya sang kiper bahkan tidak tertipu untuk mengamankan bola masuk ke dalam gawang.

Penasaran? berikut videonya,



Bagaimana? sangat indah sekaligus mematikan bukan?

Utamanya pada zaman ini, jenis penalti Panenka sudah sangat banyak, tetapi sulit untuk tidak memberikan apresiasi kepada pemain Belanda tersebut.

Jika berbicara soal tendangan penalti Panenka, maka tentu saja sedikit mengingatkan kita pada upaya terkenal Zinedine Zidane di final Piala Dunia 2006 melawan Gianluigi Buffon dan Italia.

Tendangan Panenka Zidane yang sangat 'dingin' itu, sukses membuat Prancis unggul 1-0 di babak pertama.