Beda saat jadi pemain, beda pula saat jadi pelatih..
Sebagai pemain, siapa yang berani meragukan seorang Andriy Shevchenko? Striker pilih tanding yang moncer di banyak klub-klub besar. Tetapi dalam dunia kepelatihan, jelas merupakan ranah yang berbeda.

Legenda Ukraina yang beberapa bulan lewat ditunjuk sebagai pelatih Genoa itu tampaknya sedang pusing, pasalnya klub yang ia latih tak kunjung mendapat tiga point penuh.

Terbaru, Genoa kalah 0-2 dari Juventus dalam laga lanjutan Serie A. Shevchenko mengaku laga itu sangat sulit baginya, dan syukur-syukur cuma kalah dengan selisih yang tak begitu jauh.



Sebab klubnya tengah dalam krisis cedera besar, dimana Genoa kehilangan Milan Badelj, Nicolò Rovella dan Stefano Sturaro.

“Sejujurnya, sulit untuk menurunkan starting XI malam ini,” kata Shevchenko kepada DAZN.

Dan hasilnya laga melawan Juventus adalah malam mengecewakan. Gawang Salvatore Sirigu menjadi sasaran 12 tembakan tepat sasaran, 27 upaya secara keseluruhan, sedangkan para pemain Genoa tidak mengarahkan peluang apa pun ke Wojciech Szczesny.

“Kami mencoba untuk bertahan dalam permainan dan kami melakukannya hingga menit ke- 80. Tim bekerja sangat keras, kami harus mengubah posisi, mendapatkan pemain dalam peran yang berbeda." tambahnya.

Mengenai statistik hancur-hancuran Genoa, Shevchenko berkomentar.

“Memang benar kami tidak menciptakan peluang mencetak gol, tetapi kami memiliki beberapa upaya, terutama di babak kedua ketika beberapa gerakan seharusnya bisa lebih baik."

Sejauh musim ini, Genoa cuma meraih satu poin dari empat laga dan gagal mencetak satu gol pun. Dan dalam waktu dekat, Genoa akan bertemu Sampdoria dalam tajuk Derby della Lanterna.

"Ini akan menjadi Derby della Lanterna pertama saya, sejauh ini saya baru saja mendengar orang membicarakannya sebagai laga yang sangat spesial."

Dan lagi-lagi Shevchenko menyinggung soal cedera pemain.

“Kami tahu itu adalah pertandingan yang sulit bahkan sebelum cedera ini, tetapi kami harus percaya, bersatu dan saling membantu untuk maju." pungkasnya.