Percaya atau tidak, Barcelona termasuk klub elite yang belum pernah juara di ajang ini.
Menyusul kekalahan telak dari Bayern Muenchen pada pertandingan terakhir fase grup, Barcelona tersingkir dari Liga Champions dan akan berpartisipasi dalam sistem gugur Liga Europa setelah Natal-Tahun Baru.

Banyak yang telah berubah sejak terakhir kali Barcelona berpartisipasi dalam kompetisi tersebut pada 2004. Saat itu, Lionel Messi belum melakukan debut kompetitifnya di Barcelona. Saat itu Deportivo La Coruna menjadi tim kuat di La Liga dan Piala UEFA serta Pila Winners belum digabung untuk menjadi Liga Europa.

Meski baru akan bermain di era Liga Europa, bukan berarti Barcelona tidak pernah ambil bagian di Piala UEFA. Lalu, bagaimana hasilnya ketika raksasa Katalunya itu terjun di kompetisi kelas dua itu. Berikut ini kisahnya:


1. Musim 2003/2004

Barcelona terakhir berkompetisi di Piala UEFA pada musim 2003/2004. Louis van Gaal dipecat pada Januari 2003 ketika berjuang di atas zona degradasi dan mereka melakukan akselerasi finish di urutan keenam pada akhir musim.

Kiprah Piala UEFA mereka dimulai dengan tidak menguntungkan. Tim Slovakia, Matador Puchov, berhasil menahan imbang Barcelona 1-1 di babak pertama sebelum dibantai 8-0 pada leg kedua. Saat itu, Piala UEFA dimainkan dengan sistem gugur langsung.

Tapi, Barcelona tidak bisa bertahan lama. Glasgow Celtic asuhan Martin O'Neill menjadi kekuatan Eropa selama pertengahan 2000-an dan membuat Barcelona keluar dari Eropa dengan hanya selisih satu gol.




2. Musim 2000/2001

Setelah tersingkir dari Liga Champions oleh AC Milan dan Leeds United asuhan David O'Leary, Barcelona turun ke putaran ketiga Piala UEFA. Mengandalkan para pemain hebat seperti Frank de Boer, Marc Overmars, dan Patrick Kliuvert, Barcelona berhasil menyingkirkan Club Brugge dan AEK Athens untuk melaju ke perempat final dan terhenti di tangan Liverpool.




3. Musim 1995/1996

Pada 1995, hanya pemenang liga dari masing-masing negara yang lolos ke Liga Champions, dan Barcelona yang berada di posisi keempat hanya tampil di Piala UEFA. Kualitas kompetisi tercermin dalam lawan yang mereka hadapi. Sevilla dan PSV Eindhoven dikalahkan dalam perjalanan ke semifinal melawan Bayern.

Barcelona dikalahkan Bayern di semifinal. FC Hollywood kemudian ke final dan menjadi juara setelah mengalahkan Bordeuax yang masih diperkuat Zinedine Zidane muda.


4. Musim 1987/1988

Sesuatu hal sangat berbeda di akhir 1980-an ketika klub-klub Inggris dilarang bermain di Eropa karena tragedi Heysel saat fans Liverpool membuat banyak orang meninggal saat final Liga Champions melawan Juventus.

Meski tanpa Inggris, Barcelona tidak terlalu bagus. Mereka hanya membuntuti Real Madrid di Spanyol dan tidak mengalami banyak kesuksesan di kompetisi kontinental. Kemenangan atas Dynamo Moscow dan klub Albania, Flamurtari, tidak berarti banyak ketika Bayer Leverkusen menyingkirkan mereka dari Piala UEFA di Camp Nou.


5. Musim 1986/1987

Termotivasi karena kalah di final Liga Champions dari Steaua Bucharest di stadion mereka sendiri, Barcelona membeli pemain Britania Raya, Mark Hughes (Wales) dan Gary Lineker (Inggris) untuk menebus kesalahan pada musim berikutnya.

Namun, hal itu tidak berhasil. Lineker melepaskan banyak gol, sementara Hughes dinilai gagal dan tim asuhan Terry Venables hanya bisa finish kedua di La Liga. Perjalanan mereka di Piala UEFA juga tidak menghasilkan trofi. El Barca disingkirkan oleh Dundee United asuhan Jim McLean di perempat final.