Sama-sama dirugikan wasit, reaksi Park Hang-seo dan Shin Tae-yong berbeda. Beda kelas?
Thailand secara meyakinkan sukses mengalahkan Vietnam 2-0 pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020. Tapi, kemenangan itu diwarnai sejumlah keputusan wasit yang menjadi perdebatan.

Sama seperti pertandingan Indonesia melawan Singapura, kontroversi wasit akibat tidak adanya VAR juga mewarnai pertemuan Vietnam dengan Thailand. Setidaknya, ada dua momen ketika The Golden Star dirugikan pengadil lapangan asal Qatar, Saoud Ali Al-Adba.

Insiden pertama saat Vietnam dihukum penalti akibat pelanggaran di kotak penalti. Padahal, rekaman menunjukkan pemain Thailand yang justru melanggar pemain Vietnam. Beruntung, eksekusi Chanathip Songkrasin gagal.

Beberapa menit kemudian, Vietnam seharusnya mendapatkan tendangan penalti ketika salah satu pemain Thailand handball di kotak terlarang. Tapi, wasit kembali mengambil keputusan kontroversial dengan tidak menunjuk titik putih. Akibatnya, Vietnam harus menyerah 0-2.

Setelah pertandingan, Park Hang-seo marah besar. Pelatih asal Korea Selatan itu merasa dirugikan sepanjang pertandingan berlangsung karena tidak adanya VAR. Dia kemudian VAR digunakan dalam Piala AFF edisi-edisi selanjutnya. Pasalnya, dia menilai banyak keputusan kontroversial selama pertandingan.



"Saya punya satu rekomendasi untuk penyelenggara Piala AFF. Berkali-kali, kami memiliki masalah dengan wasit," ucap Hang-seo, dilansir VN Express.

"Saat ini kita melihat semua turnamen besar menggunakan VAR. Saya pikir ini harus berlaku untuk turnamen ini juga (Piala AFF). Sebab, setiap kali setelah pertandingan ketika saya ditanya tentang wasit, saya tidak tahu bagaimana menjawabnya. Sangat sulit," tambah Mister Park.

Selain dua kerusian itu, Vietnam juga merasa diperlakukan tidak adik ketika kiper Thailand, Chatchai Budprom, menghalau pemain Vietnam jauh di luar kotak penalti. Wasit ternyata hanya memberikan kartu merah, meski Hang-seo menyebut seharusnya layak kartu merah.

"Turnamen ini semakin baik dengan setiap edisi dengan lebih banyak sponsor. Jadi, kami harus menggunakan VAR di turnamen berikutnya. Ini akan membuat adil untuk setiap tim," pungkas asisten Guus Hiddink di Piala 2002 itu.