Andai saja sedikit bersabar.
Paris Saint-Germain (PSG) dinilai sebagai klub yang berfokus pada jangka pendek daripada perencanaan masa depan, terutama setelah diakusisi oleh pengusaha asal Qatar Naseer Al-Khelaifi pada 2011. PSG lebih sering memboyong superstar mahal daripada produk akademi.

Di level domestic, hal itu terbukti bisa mendatangkan banyak gelar. Tapi, di level Eropa, prestasi PSG masih mentok jadi runner-up Liga Champions.

Di tengah banyaknya pemain-pemain bintang non akademi, beberapa jebolan akademi PSG harus bekerja lebih keras untuk mendapat tempat di skuad utama.

Bagaimanapun juga pemain-pemain muda akademi ini harus diberi kesempatan untuk membuktikan diri. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya.

Berkaitan dengan itu, kami telah memilih tujuh wonderkids yang seharusnya diberikan kesempatan lebih besar oleh PSG:

1. Kingsley Coman

Coman meninggalkan PSG saat berusia 18 tahun dengan status bebas transfer ke Juventus setelah tampil empat kali di klub elite Prancis itu. Coman sempat menjadi pemain termuda yang pernah bermain untuk PSG saat berusia 16 tahun.

Setelah hanya satu musim di Juventus, Coman bergabung dengan Bayern Muenchen dengan status pinjaman awal dan kemudian dia menemukan sentuhan terbaiknya di Bundesliga.

Masih berusia 25 tahun, Coman telah memenangkan hampir semua gelar. Dia bahkan mencetak gol kemenangan melawan PSG di final Liga Champions 2020.

Ini membuatnya menjadi pemain pertama yang mencetak gol melawan mantan klubnya di final Liga Champions.

2. Matteo Guendouzi

Nama yang mengejutkan dalam daftar, Guendouzi menghabiskan sembilan tahun di akademi PSG. Tetapi, dia kemudian bergabung dengan FC Lorient pada 2014.

Setelah dua musim yang penuh peristiwa di tim utama Arsenal, pemain berusia 22 tahun itu menemukan kakinya kembali di Prancis bersama Olympique Marseille. Dia telah tampil sangat baik, sehingga dia menerima caps senior Prancis pertamanya pada November 2021.

Gelandang tengah berbakat itu tampaknya menyimpan ketidaksenangannya dengan PSG, hal itu tampak saat dia bermain untuk timnas Prancis dalam laga melawan Kazakhstan pada November 2021. Laga itu digelar di markas PSG.

Guendouzi menyatakan bahwa dia lebih suka bermain di stadion yang lain daripada di Parc des Princes. “Saya lebih suka bermain di Stade de France, itu pasti!”

3. Christopher Nkunku

Salah satu pemain berbakat di akademi PSG, namun setelah sempat dipromosikan ke tim utama, tak lama kemudian Nkunku bergabung dengan RB Leipzig pada 2019 untuk mencari menit bermain reguler.

Nkunku telah bermain cemerlang di Bundesliga dan memiliki 26 gol dan 15 assist atas namanya musim 2021/2022. Dia bahkan mencetak dua gol melawan PSG di Liga Champions, yang membuat pemain berusia 24 tahun itu mendapatkan panggilan senior pertamanya ke Prancis.

Nkunku baru-baru ini dikaitkan dengan kepindahannya ke Manchester United.



4. Nicolas Anelka

Salah satu wonderkids paling berbakat yang pernah ada. Anelka awalnya meninggalkan PSG pada 1996 setelah hanya 12 penampilan untuk klub. Dia memilih bergabung dengan Arsenal besutan Arsene Wenger.

Bersama Arsenal, Anelka mencetak 28 gol dan memenangkan dua gelar sekaligus. Anelka telah membuktikan dirinya sebagai salah satu striker terbaik di dunia ketika Real Madrid datang untuk memboyongnya.

PSG kemudian membawa Anelka kembali ke Prancis, tetapi dia bisa dibilang tidak pernah memenuhi potensi besarnya dan akhirnya bermain untuk 12 klub berbeda selama kariernya.

Banyak yang mengira dia lebih berbakat daripada Thierry Henry. Jika PSG mempertahankannya, kariernya mungkin akan berbeda.

5. Moussa Diaby

Seorang pemain sayap yang cepat. Diaby membuat 34 penampilan sebagai remaja untuk PSG pada 2018/2019, tetapi kemudian dijual ke Bayer Leverkusen.

PSG seharusnya menunjukkan kesabaran lebih karena pemain berusia 22 tahun itu mulai menunjukkan kemampuan yang sebenarnya di Jerman, dengan 16 gol dan sembilan assist musim ini.

Manchester United, Arsenal, dan Newcastle United dilaporkan menunjukkan minat pada pemain sayap tersebut.

Diaby menerima panggilan senior untuk timnas Prancis pertamanya pada Agustus 2021, dan dia menilai kembali waktunya di PSG sebagai kesempatan belajar, daripada upaya yang gagal.

“Itu adalah periode di mana saya menemukan dunia sepakbola profesional. Saya ada di sana untuk belajar,” kata Diaby sebelum bergabung dengan skuad Prancis pertamanya.



6. Odsonne Edouard

Pemain depan berusia 24 tahun itu mungkin tidak berada di level Kylian Mbappe, tetapi dia diboyong oleh Crystal Palace di Liga Premier setelah mencetak 88 gol di Celtic.

Dengan kecepatan dan kemampuan penyelesaian akhir yang mematikan, pemain yang dijual PSG senilai 9 juta pounds pada 2018 itu memiliki nilai pasar lebih dari empat kali lipat dari jumlah tersebut sekarang.

Striker itu adalah salah satu talenta terbaik di akademi PSG yang gagal membuat satu penampilan pun sebelum kepergiannya.

7. Mike Maignan

Seperti Coman sebelumnya, kepergian Maignan dari PSG pada 2015 akhirnya membuat PSG menyesal.

Penjaga gawang itu bermain secara reguler di Lille dan tampil luar biasa saat klubnya mengalahkan PSG untuk gelar liga 2020/2021 dengan keunggulan satu poin.

Dia kemudian pindah ke AC Milan untuk menggantikan nama besar penandatanganan PSG, Gianluigi Donnarumma, dan terus tampil mengesankan. Sementara Donnarumma membuat kesalahan fatal saat PSG kalah dari Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions.