Punya kelebihan, apa itu?
Namanya Zidan Sertdemir. Pemain berusia 17 tahun itu merupakan wonderkid klub Bundesliga, Bayer Leverkusen, yang dikabarkan menjadi target Arsenal dan Ajax Amsterdam sebelum pindah ke Jerman pada musim panas 2021.

Sejak saat itu, Sertdemir  telah menjadi pemain termuda Leverkusen.

Tinggi, ramping, dan mengenakan No.29 di punggungnya, jelas itu lebih dari cukup untuk mengingatkan orang-orang pada sosok Kai Havertz. Tak butuh waktu lama untuk Sertdemir melakukan debut dan menunjukkan kilasan bakatnya.



Dalam pertandingan Bundesliga melawan Hertha Berlin pada November tahun lalu yang berakhir dengan skor 1-1, Sertdemir menunjukkan penuh semangat dan mampu bermain dengan baik dengan deskripsi sepintas tentang lulusan akademi terbaik Leverkusen itu.

Dengan adanya Sertdemir di BayArena, besar harapan bahwa dia akan membuat dampak yang sama di Bundesliga seperti pendahulunya, yakni Havertz.

“Saya pikir mereka telah memberi saya nomor tersebut karena mereka merasa bahwa saya memiliki bakat hebat dan mereka melihat saya menuju ke arah yang sama seperti yang dia lakukan,” kata Sertdemir kepada Tipsbladet.

Sertdemir mengaku terkesan ketika banyak orang menganggapnya sebagai penerus Havertz.

“Sangat menyenangkan dibanding dengan Havertz, sekarang dia berada di Chelsea, dijual dengan harga mahal, memenangkan final Liga Champions dan mencetak gol di dalamnya," timpal Sertdemir.

Ditanya apakah dia merasa tertekan. Dengan tenang Sertdemir menjawab. "Tapi, saya tidak merasa ada tekanan ekstra pada saya karena hal itu."

Sertdemir memiliki kemampuan teknis yang sangat baik, ahli dalam menggiring bola, dan memiliki jangkauan umpan yang luas,  bahkan secara umum Sertdemir dinilai bermain sedikit lebih dalam daripada Havertz.

Sertdemir bukanlah pemain yang murni dibina oleh akademi Leverkusen, seperti Havertz sejak usia 11 tahun.

Klub Jerman, pada kenyataannya, adalah klub profesional ketiganya, setelah pertama kali pindah dari Brondby ke FC Nordsjaelland di negara asalnya Denmark saat berusia 12 tahun, sebelum akhirnya bergabung dengan Leverkusen.

Dan, kini Arsenal, Ajax, dan Borussia Monchengladbach dilaporkan tertarik untuk merekrutnya.

Keluarga Sertdemir – yang keturunan Turki – tertarik pindah ke Jerman setelah terkesan dengan cara Bundesliga mengembangkan sejumlah talenta muda dalam beberapa tahun terakhir , terutama Erling Haaland di Borussia Dortmund.

“Dia memiliki bakat khusus,” klaim Direktur Olahraga Bayer, Simon Rolfes saat kedatangan Sertdemir pada Juni 2021.

Rolfes juga ingin menekankan bahwa dia akan diperkenalkan ke skuad senior “lebih awal” walau secara diam-diam.

Hal itu membuat Sertdemir berlatih bersama tim utama Bayer saat sebagian besar bermain untuk klub U-19, di mana dia telah mencetak delapan gol dan memberikan tiga assist dalam 13 penampilan sejauh musim ini.

Ditambah dengan mencetak lima gol dalam banyak pertandingan untuk Denmark U-17 di awal musim, membantunya mendapatkan tiga penampilan pengganti untuk tim senior dan menjadi debutan termuda Leverkusen.

Dia tidak takut untuk menunjukkan satu atau dua trik ketika ditekan oleh pemain bertahan, membuat siapapun sangat sulit untuk mendapatkan bola darinya.

Kaki kiri menjadi andalannya, meski atribut terbesar Sertdemir adalah umpannya. Dan, yang terpenting Sertdemir punya gairah dan impian besar untuk sepakbola.

Pemain itu secara terbuka mengakui bahwa dia bermimpi suatu hari memenangkan Ballon d'Or.