Akankah Mourinho jadi pelatih pertama yang meriah tiga gelar di tiga kompetisi di Eropa?
Final Liga Europa Conference (UECL) perdana sudah dekat. Penggemar AS Roma dan Feyenoord akan segera datang ke Tirana untuk pertandingan yang sangat dinanti-nantikan itu.

Raksasa Serie A akan bertanding di final pada Kamis dinihari pkl 02.00 WIB berkat kemenangan agregat 2-1 mereka atas Leicester di semi-final, sementara lawan mereka dari Belanda mengalahkan Marseille 3-2 melalui dua leg untuk mengamankan tempat mereka di pertandingan tersebut.

Berita Tim

Bos Roma, Jose Mourinho tampak lega menjelang kick-off, karena penyerangnya, Nicolo Zaniolo sudah pulih dari cedera dan siap tampil di final. Hal itu ia buktikan kala pria asal Italia tersebut turun dari bangku cadangan saat Roma meraih kemenangan 3-0 atas Torino di pekan terakhir Serie A.

Sayangnya, Henrikh Mkhitaryan dipastikan absen karena cedera hamstring. Sedangkan, pemain seperti Bryan Cristante dan Jordan Veretout harus berjuang keras untuk mendapatkan tempat di lini tengah Mourinho.

Dari sisi lawan Serigala Roma, satu-satunya kekhawatiran cedera Feyenoord datang di area gawang, dengan Justin Bijlow hanya bisa menonton dari tribun. Di mana, ia telah cedera sejak Maret. Oleh karena itu, Ofir Marciano akan menggantikan peran tersebut untuk mengawal jala tim Eredivisie.



Prediksi Pertandingan

Dengan Mourinho yang memimpin, Roma memiliki sedikit keuntungan karena mereka punya salah satu manajer paling berpengalaman di Eropa dalam hal memenangkan trofi.

Pelatih asal Portugal itu memiliki kesempatan untuk meraih trofi kompetisi klub UEFA kasta ketiga, setelah sukses memenangkan Liga Champions dan Liga Europa.

Giallorossi hanya kalah dua kali dari 10 pertandingan sebelumnya di semua kompetisi, sementara Feyenoord dikalahkan 2-1 oleh FC Twente di pertandingan terakhir mereka.

Mourinho sering tampil sebagai pemenang di panggung besar di Eropa, dan pengalamannya bisa terbukti menjadi perbedaan.

Ini dapat menjadi kesempatan Roma untuk akhirnya bisa mendapatkan trofi, dan ada kemungkinan bahwa pertandingan itu akan tercipta banyak gol. Berdasarkan statistik, klub Italia itu mencetak 18 gol selama babak penyisihan grup, sementara Feyenoord juga tak kalah impresifnya ketika berada di depan gawang lawan.

Wakil dari Eredivisie tersebut mencetak 11 gol di fase grup dan tak terkalahkan, sementara mereka telah membuktikan bahwa mereka dapat menjadi ancaman nyata di babak sistem gugur. Pasukan Arne Slot mencetak delapan gol saat melawan Partizan dan berhasil melesatkan enam gol melawan Slavia Praha di pertandingan dua leg.

Libero mempredisiksi bentrokan itu bisa jadi bakal berlanjut ke perpanjangan waktu setelah skor imbang di 90 menit. Namun, tidak akan mengejutkan jika Roma akhirnya mengalahkan lawannya dari Belanda.