Dengan postur 192 cm, dia lebih layak jadi kiper, daripada trequartista..
Charles de Ketelaere akhirnya menyetujui tawaran AC Milan setelah kesepakatan yang melibatkan cukup banyak uang dicapai dengan Club Brugge. Pertanyaannya, di mana pemuda berusia 21 tahun itu akan ditempatkan di lini serang I Rossoneri?

Setelah melalui sejumlah rumor dan negosiasi panjang, AC Milan akhirnya mendaratkan Charles de Ketelaere. Transfernya, 32 juta euro (Rp484 miliar) ditambah bonus 3 juta euro (Rp45 miliar) dan potongan 15 persen dari biaya transfer di masa depan.

Charles de Ketelaere telah berada di Milan dan langsung menendatangani kontrak  lima tahun dengan bayaran 2,2 juta euro (Rp 33,3 miliar) per musim termasuk bonus.

"Saya seorang pria yang sebagian besar sangat tenang. Tapi, saya sedikit kewalahan, hanya tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Mereka mengatakan anda tidak dapat membayangkan sampai anda berada di sini dan anda merasakan kehangatan serta gairah nyata dari para penggemar dan klub. Ini berbeda dari jika anda hanya berbicara dengan mereka," kata Charles de Ketelaere di Milan Chanel.

"Tentu saja saya sangat senang dengan langkah selanjutnya ini. Sebagai pemain muda, anda memiliki ambisi untuk bisa bermain di papan atas, di klub luar negeri juga," tambah pemain tim nasional Belgia.

Pertanyaannya, di posisi mana Charles de Ketelaere akan cocok dengan skema permainan Stefano Pioli. Pasalnya, postur Charles de Ketelaere adalah 192 cm. Di sepakbola, pemain setinggi itu lebih pantas jadi kiper atau bek tengah. Bisa juga striker.

Masalahnya, dengan tinggi badan menjulang bak menara, Charles de Ketelaere adalah gelandang serang. Dia bermain di posisi No.10. Di Italia, istilahnya trequartista. Itu sama seperti posisi Lionel Messi atau Francesco Totti.

Jika melihat komposisi pemain AC Milan saat ini, Charles de Ketelaere tampaknya akan menjadi pengganti Brahim Diaz. Pemain ini telah mengecewakan banyak orang di Kota Mode selama setahun terakhir karena tidak pernah benar-benar pulih setelah tertular Covid-19.

Tapi, seandainya Stefano Pioli masih percaya Brahim Diaz, Charles de Ketelaere bisa bermain di sebelah kanan atau kiri trio penyerang di belakang striker dalam skema 4-2-3-1. Itu karena dirinya memiliki kaki kiri yang bagus.



Jika posisi di belakang penyerang dinilai kurang ideal, Stefano Pioli juga bisa menempatkan Charles de Ketelaere sebagai penyerang tengah. Di posisi itu, dia memiliki beberapa pengalaman di masa lalu. Dan, dengan posturnya yang 192 cm, sudah pasti bola-bola atas jadi andalan.

Membayangkan Charles de Ketelaere bermain di posisi No.9 tidak salah. Faktanya, Zlatan Ibrahimovic akan absen hingga 2023. Sementara striker baru, Divock Origi, ternyata juga cedera. Itu berarti Olivier Giroud menjadi satu-satunya penyerang tengah yang dimiliki AC Milan hari ini.

Menilik statistik untuk Club Brugge, Charles de Ketelaere bisa berkembang sebagai striker murni. Dia mencetak 18 gol dan memberikan 10 assist musim lalu ketika banyak digunakan sebagai penyerang tengah.

Sebelumnya, Charles de Ketelaere juga memiliki lima gol dan delapan assist saat bermain dalam peran yang lebih dalam, di belakang striker. Jadi, kita lihat saja nanti bagaimana Stefano Pioli akan memainkan anak muda pemilih delapan caps dan satu gol untuk Belgia.