Figur yang dianggap mengetahui kemauan Arsenal.
Jack Wilshere, yang merupakan produk akademi Hale End Arsenal, mengambil langkah pertamanya ke dunia kepelatihan ketika dia ditunjuk sebagai pelatih tim U-18 setelah pensiun dari sepakbola profesional.

Mantan pemain internasional Inggris itu mengalami awal yang sulit saat timnya kalah 1-0 melawan Chelsea di pertandingan pertamanya sebagai pelatih, disusul hasil imbang 1-1 melawan Fulham.

Di laga ketiganya, dia akhirnya mencicipi kemenangan. Keberhasilan itu terasa ekstra manis saat melawan rival bebuyutan The Gunners, Tottenham Hotspur.

Omari Benjamin, yang berusia 16 tahun, mencetak hat-trick saat Arsenal mengalahkan Spurs 4-1.

Usai pertandingan, Wilshere memberikan pidato penuh semangat kepada para pemainnya. Wilshere terdengar memuji sikap dan mentalitas para pemainnya.



Dia juga mengatakan kepada para pemainnya untuk berteriak sekeras mungkin di akhir pertandingan untuk memastikan lawan mereka tahu betapa berartinya kemenangan itu bagi mereka.

Para fans Arsenal yang melihat cuplikan percakapan Wilshere di media sosial lantas mengekspresikan kegembiraan mereka.

Seorang penggemar berkata, “Super Jack, Arsenal terus menerus.”

Yang lain men-tweet, "Itulah mengapa penting untuk memiliki Jack dalam permainan. Dia tahu apa yang akan dimainkan untuk Arsenal."

Penggemar ketiga menambahkan, “Sekarang kita semua tahu bahwa Jack lebih dari sekadar pemain yang luar biasa. Dia juga pelatih hebat yang membawa semangat Arsenal. Bagus Arsenal.”

Pemain berusia 30 tahun itu menunjukkan kualitas hebat sebagai pemain, dan kualitas itu mulai terlihat sebagai pelatih.
Wilshere kemudian mengungkapkan bahwa dia mengikat mantan rekan setimnya, Cesc Fabregas, dalam melakukan percakapan untuk tim pada pra- pertandingan.

“Saya pikir penting bahwa para pemain tahu apa artinya ini bagi klub, dan saya pikir penting untuk memberi tahu mereka bahwa sekarang. Ketika mereka sampai di tim utama, mereka tahu apa artinya bermain melawan Tottenham," ungkap Wilshere.

“Cesc adalah seseorang yang mengajari saya banyak hal tentang pertandingan ini (Derby London Utara). Saya ingin menunjukkan itu kepada mereka.”

Ketika dia ditunjuk sebagai pelatih akademi di klub masa kecilnya, Wilshere menyebut kesempatan itu sebagai kehormatan besar.



“Merupakan kehormatan besar dalam menjalani peran ini. Bukan rahasia lagi bahwa saya mencintai klub ini. Saya suka apa yang kami perjuangkan dan Anda tahu sebagian besar hidup saya dihabiskan di akademi ini, beberapa hari terbaik dalam hidup saya,” ungkap Wilshere kepada Sky Sports.