Agar tragedi Kanjuruhan tak sia-sia...
Pemerintah Indonesia dan FIFA berencana akan membentuk tim untuk melakukan pembenahan sepakbola Indonesia. Hal ini merupakan respons atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang beberapa waktu lalu.

Rencana tersebut diutarakan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi juga mengatakan bahwa nantinya FIFA akan berkantor di Indonesia selama menjalankan proses yang disebut transformasi sepakbola Indonesia tersebut.

"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," ucap Jokowi dalam keterangan resminya, Jumat (7/10).



Kesepakatan ini merupakan lanjutan dari komunikasi yang dilakukan Jokowi dan FIFA beberapa waktu lalu. Saat itu, Jokowi berbincang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, tentang tragedi Kanjuruhan hingga Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Indonesia.

Selain itu Menteri BUMN, Erick Thohir, yang juga pernah menjadi pemilik untuk Inter Milan juga diutus untuk menemui Presiden FIFA.

Adapun langkah-langkah kolaborasi antara Pemerintah dan FIFA adalah sebagai berikut ini:

1. Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;

2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;

3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;

4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta

5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.


Semoga ratusan korban yang tewas dan penyintas tragedi Kanjuruhan itu bisa menjadi titik balik untuk sepakbola Indonesia berbenah lebih serius.