Eropa hanya batu loncatan.
Berkarier di Eropa hanya batu loncatan bagi Egy Maulana Vikri untuk bermain di Liga 1 Indonesia bersama Dewa United FC. Komentar dengan nada sindiran semacam itu bertebaran di akun sosial media eks Lechia Gdansk tersebut.

Tapi apa peduli netizen selain kritik dan kritik tak berdasar?  Lain halnya dengan rekan-rekan Egy Maulana Vikri sesama pesepakbola, mereka yang satu profesi dan pernah bermain bersama Egy langsung, yang tahu bagaimana seorang Egy, merekalah yang memberikan dukungan untuk Egy paling tidak dengan kalimat-kalimat positif.

Saddil Ramdani, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Dendy Sulistywan, dan masih banyak lainnya.

Selain para punggawa Timnas Indonesia, dukungan juga ditunjukkan oleh asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.



Terutama Indra Sjafri, sosok yang pernah menjadi pelatih Egy saat masih masih menangani Timnas Indonesia U-19 dan U-22 itu mengungkapkan bahwa bermain di dalam negeri tak serta merta berarti kualitasnya menjadi rendahan.

"Tapi saya pribadi tentu ingin dia bermain di level yang lebih tinggi. Apakah bermain di dalam negeri levelnya rendah? Saya juga enggak bisa menuduh seperti itu karena kami, PSSI, juga mungkin ke depan kompetisi pasti akan diperbaiki lagi kualitasnya,".  kata Indra saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senin (30/1).

Terlepas dari fakta tersebut, Indra Sjafri juga meminta agar masyarakat terus memberikan dukungan untuk Egy 

"Saya minta semuanya tetap support pemain-pemain Indonesia, mau bermain di dalam negeri, jangan sampai nanti karena dia pemain dalam negeri, ada image yang terbangun bahwa dia itu pemain yang tidak bisa mengembangkan diri," pungkasnya.