Spurs selalu berusaha mencari sosok pemain yang diberi atribut "The Next Gareh Bale".
Keberadaan Gareth Bale di Tottenham Hotspur pada 2007-2013 benar-benar membekas di ingatan semua orang London Utara. Akibatnya, Spurs selalu berusaha mencari sosok pemain yang diberi atribut "The Next Gareh Bale".

Bale datang ke White Hart Lane ketika itu pada 25 Mei 2007 setelah ditransfer 5 juta pounds dari Southampton. Dikontrak 4 tahun, winger asal Wales tersebut menjalani debut pada 12 Juli 2007. Dalam waktu singkat, pemain Real Madrid itu berubah menjadi sosok penting di lini serang Tottenham.

Selama 6 musim berseragam Tottenham, Bale bermain 203 kali dan memproduksi 55 gol. Tidak banyak prestasi yang dipersembahkan pemua kelahiran Cardiff, 16 Juli 1989, tersebut. Tapi, performa Bale setiap pekan, khususnya pada 3 musim terakhir membuat suporter berbunga-bunga.

Bale lalu pindah ke Spanyol dengan transfer yang memecahkan rekor dunia kala itu. Los Blancos merogoh kocek 85,1 juta pounds. Rekor Bale baru dipecahkan Paul Pogba pada 2016 dengan 89,2 juta pounds. Dan, setelah kepergian Bale, Spurs selalu berusaha mencari penggantinya. Perburuan itu selalu gagal.

Berikut ini 7 pemain yang pernah dianggap sebagai pengganti Bale di Tottenham:

1. Paulinho



Paulinho tiba di White Hart Lane dengan ekspektasi tinggi setelah menjadi bintang di Corinthians dan tim nasional Brasil. Saat itu, dia dianggap memiliki kemampuan melebihi Bale dalam teknik individu maupun secara tim.

Sayang, anggapan tersebut ternyata hiperbola. Sang pemain tampil sangat mengecewakan dan di luar prediksi banyak pendukung Tottenham. Akibatnya, setelah dua tahun yang mengecewakan di Spurs, Paulinho terpaksa dikirim ke klub kontestan Liga Super China, Guangzhou Evergrande, dan tidak ada yang berharap melihatnya kembali ke London Utara.

Paulinho kembali ke Eropa setelah Barcelona secara mengejutkan melakukan transfer 36 juta pounds pada 2017. Keputusan yang salah karena El Barca mengirim Paulinho kembali ke China setelah bertahan setahun. Saat ini, di masih berkutat di Negeri Tirai Bambu.

2. Roberto Soldado

Soldado ditransfer 26 juta pounds setelah bermain bagus bersama Valencia. Saat itu, dia mencetak 30 gol dalam 46 penampilan Kelelawar Mestalla sepanjang 2012-13. Tapi, Sodado gagal mengulanginya di Inggris. Dia semakin tenggelam ketika Harry Kane bergabung dengan skuad utama.

"Mungkin biaya transfer saya terlalu besar atau mungkin ekspektasi yang saya berikan pada diri saya sendiri membuat saya kewalahan. Saya menemukan fakta bahwa saya mendapatkan peluang mudah di lapangan, tapi saya tidak bisa melakukannya," kata Soldado kepada The Guardian pada 2016.

Spurs mampu memperoleh kembali 10 juta pounds dengan menjual Soldado ke Villarreal pada 2015. Sekarang, Soldado bermain untuk Granada setelah periode singkat di Turki. Pada usia 35 tahun, dia mencetak 7 gol pada musim pertamanya bersama Granada. Jumlah itu hampir sama dengan dua musimnya bersama Tottenham.

3. Etienne Capoue



Capoue berharga 9 juta pounds saat didatangkan dari Toulouse dan tampaknya seperti pembelian yang cerdas untuk Spurs. Tapi, sang gelandang ternyata tidak mampu menempatkan dirinya di starting line-up. Capoue hanya membuat 36 penampilan di tim utama sebelum bergabung dengan Watford pada 2015 dan bertahan hingga sekarang. Pada 2019/2020, dia gagal mencetak The Hornets terdegradasi.

4. Vlad Chiriches

Setelah didatangkan dari Steaua Bucuresti, Chriches tampil mengesankan selama musim 2013/2014, meski menghabiskan sebagian besar waktunya sebagai pemain cadangan. Kemudian, dia kesulitan mendapatkan waktu bermain di bawah Mauricio Pochettino. Pemain Rumania itu hanya membuat 10 penampilan liga di bawah arahan pelatih asal Argentina itu.

Chiriches hengkang ke Napoli pada 2015 dan kini bergabung dengan Sassuolo dengan kontrak permanen setelah menghabiskan musim 2019/2020 dengan status pinjaman.

5. Nacer Chadli



Chadli dikontrak dari FC Twente seharga 7 juta pounds dan menjadi pemain reguler selama tiga musim di White Hart Lane. Dia mencetak 25 gol untuk klub, termasuk 13 gol yang mengesankan di musim keduanya.Tapi, itu hanya sesaat. Chadli terus mengalami penurunan prestasi hingga akhirnya benar-benar tersingkir.

Lalu, Tottenham menjual Chadli ke West Bromwich Albion seharga 13 juta pounds pada 2015. Pemain Belgia itu menghabiskan dua tahun di The Hawthorns sebelum pindah ke AS Monaco. Dia menghabiskan 2019/2020 dengan status pinjaman di Anderlecht dan sekarang merumput untuk Istanbul Basaksehir.

6. Christian Eriksen

Eriksen menjadi satu-satunya rekrutan Tottenham yang dianggap penerus Bale, yang cukup sukses. Meski tidak banyak bicara, pemain berusia 27 tahun itu dibeli hanya dengan 11,5 juta pounds dari Ajax Amsterdam. Dia bermain cukup baik, meski belum bisa menyamai level Bale.

Setelah 6,5 tahun di Inggris, Eriksen menolak kontrak baru di Spurs meminta dijual ke Inter Milan pada musim dingin 2020. "Saya memiliki banyak kenangan luar biasa selama 6,5 tahun bersama Spurs. Saya menikmati berada di tempat latihan setiap hari dan sangat sering bermain di stadion. Tapi, terkadang anda hanya ingin mencoba sesuatu yang baru," kata Eriksen saat itu dikutip Football Italia.

7. Erik Lamela



Lamela dikontrak sebagai pengganti Bale dengan harga yang sangat mahal, yaitu 30 juta pounds dari AS Roma. Dengan apa yang ditunjukkan di Italia, banyak yang optimistis dengan pemain asal Argentina tersebut. Tapi, harapan itu kosong setelah Lamela justru berjuang dengan masalah cedera. Dia keluar-masuk rumah sakit sehingga tidak mampu berkonsentrasi penuh dengan karier di lapangan hijau Premier League. Saat ini, dia masih di London Utara.