Tim-tim dari papan tengah atau klub besar yang lama tenggelam justru mampu menyodok. Tim-tim tradisional lintang pukang.
Ada pemandangan unik di 5 liga utama Eropa musim ini. Para pemuncak klasemen sementara tidak ada yang bermain fase knock-out di Liga Champions. Semuanya berjibaku di babak 32 besar Liga Eropa.

Kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Eropa ternyata ikut mempengaruhi penampilan sejumlah klub tradisional di kompetisi domestik masing-masing. Tim-tim yang biasanya menjadi pemuncak klasemen jelang jeda musim dingin, kini masih harus bekerja keras.

Sebaliknya, tim-tim dari papan tengah atau klub besar yang lama tenggelam justru mampu menyodok. Mereka sanggup memuncaki klasemen sementara, meski harus berjuang keras dan dengan selisih poin ketat. Dengan kompetisi yang masih panjang, mereka membutuhkan konsistensi untuk mengakhiri musim dengan piala di tangan.

Uniknya, 5 klub yang menjadi pemuncak klasemen sementara di 5 liga papan atas Eropa (Liga Premier, La Liga, Serie A, Bundesliga, Ligue 1) ternyata bertarung di babak 32 besar Liga Eropa. Inilah klub-klub tersebut:

1. Tottenham Hotspur

Sejauh ini, Tottenham masih berada di puncak klasemen sementara Liga Premier. Dengan 25 poin, Spurs unggul selisih gol dari Liverpool di posisi 2 dengan poin yang sama. Poin keduanya seharusnya bisa disamai Chelsea jika tidak ditumbangkan Wolverhampton Wanderers.

"Sekarang kami sudah ada di persaingan juara. Saya yakin satu pekan lagi kami masih berada di atas kecuali Liverpool menang dengan skor besar," ucap Jose Mourinho, dilansir BBC Sport.

Sejak era Liga Premier digulirkan pada 1992/1993, pencapaian terbaik Tottenham hanya runner-up 2016/2017. Tapi, jika menghitung dengan kompetisi format lama, Tottenham sudah 2 kali juara, yaitu 1950/191951 dan 1960/1961.

Sementara untuk Liga Eropa, Tottenham dijadwalkan menghadapi Wolfsberger dari Austria pada 18 dan 24 Februari 2021. Mereka ada di fase knock-out setelah melangkah sejak Kualifikasi II. Ketika bermain di fase grup, klub London Utara tersebut memuncaki klasemen dengan keunggulan 1 poin dari Antwerp.
 
2. Real Sociedad

Keberadaan Sociedad di puncak klasemen sementara La Liga sangat mengejutkan banyak orang. Klub dari Basque itu sudah mengumpulkan 26 poin. Meski sama dengan Atletico Madrid dan Real Madrid, Sociedad memiliki keuntungan produktivitas gol yang lebih baik.

Sociedad juga jauh meninggalkan Barcelona, yang masih terbenam di posisi 8 klasemen sementara dengan 17 poin. Mereka juga menempatkan Mikel Oyarzabal di posisi teratas daftar pencetak gol terbanyak La Liga bersama Iago Aspas dari Celta Vigo. Keduanya sama-sama mengemas 7 gol.

Untuk Liga Eropa, Sociedad juga lolos dramatis di pertandingan terakhir setelah menahan imbang Napoli. Di babak 32 besar, klub berseragam biru-putih tersebut akan melawan Manchester United. Meski berat, Sociedad diyakini akan bisa membuat kejutan.

"Ini terdengar seperti undian Liga Champions dan jelas membuat semua orang bersemangat. Mereka tim yang berada di puncak La Liga. Mereka unggul dari tim-tim lain seperti Atletico, Barcelona, atau Madrid. Itu sudah cukup membuktikan di posisi mana klub tersebut berada," kata Ole Gunnar Solskjaer di situs resmi The Red Devils, beberapa hari lalu.

MU akan bermain tandang lebih dulu pada 18 Februari 2021. Sepekan setelahnya bermain di Old Trafford. "Saya sudah beberapa kali melihat mereka bermain. Mereka tim yang menarik. Ini bakal jadi ujian bagi kami. Apalagi, kami akan menghadapi sejumlah pertandingan sulit pada periode itu," tambah nakhoda asal Norwegia tersebut.

3. AC Milan

Melihat Milan berada di puncak klasemen Serie A bukan hal yang aneh. Di masa lalu, I Rossoneri adalah klub yang memiliki DNA juara. Mereka juara Serie A 18 kali. Trofi terakhir mereka dapatkan pada 2010/2011. Setelah itu, Milan tidak pernah mampu mengangkat piala hingga peluang besar terlihat musim ini.

Di klasemen sementara Serie A, Milan mengoleksi 27 poin. I Rossoneri sanggup memimpin 3 poin dari Inter Milan di posisi 2 dan 4 poin dari Napoli di posisi 3, serta Juventus di posisi 4. Tapi, kompetisi masih panjang dan segala hal bisa terjadi di lapangan.

Sementara di Benua Biru, Milan direncanakan melawan Red Star Belgrade. Klub dari Serbia tersebut kini dilatih Dejan Stankovic. "Mereka lawan yang kuat. Kemarin, saya menonton Milan melawan Parma. Parma bermain sangat fenomenal. Tapi, Milan mendominasi," kata Stankovic, dikutip Football Italia.

"Milan telah melalui transisi selama 2 tahun terakhir. Tapi, kesan yang muncul adalah mereka telah menemukan keseimbangan musim ini. Saya seorang realis dalam hidup. Saya sadar kami tidak termasuk dalam favorit. Tapi, kami tidak akan menyerah. Kami akan mencoba memanfaatkan kemungkinan dan berjuang tanpa henti," tambah mantan gelandang Inter Milan itu.

4. Bayer Leverkusen

Siapa yang menduga Leverkusen akan berada di atas Bayern Muenchen atau Borussia Dortmund? Meski hanya sementara, posisi puncak klasemen sementara Bundesliga membuktikan kualitas mereka yang sebenarnya. Leverkusen punya 25 poin, diikuti Bayern dan RB Leipzig dengan 24 poin. Lalu, Dortmund dengan 22 poin.

Tanpa Kai Havertz yang hijrah ke Chelsea, Leverkusen justru bermain lebih bagus dan solid di semua sektor lapangan. Kini, Leon Bailey menjelma menjadi bintang baru Leverkusen. Pemain berusia 23 tahun tersebut sudah berhasil mencetak 9 gol dari 16 laga di semua ajang resmi.

"Rasanya menyenangkan melihat nama kami ada di puncak klasemen. Bagi kami, ini motivasi besar. Ini hasil luar biasa. Tidak hanya bagi pemain, melainkan juga untuk fans kami yang masih belum bisa hadir ke stadion untuk merasakan pengalaman yang hebat ini," kata Bailey di situs resmi Leverkusen.

Untuk Liga Eropa, Leverkusen dijadwalkan melawan Young Boys dari Swiss. Pertandingan antara tim Jerman dan Swiss selalu menarik karena memiliki karakter yang mirip. Tapi, dengan kondisi Leverkusen yang sedang bagus-bagusnya, diyakini tiket ke babak 16 besar bisa dijamah.

5. Lille

Setelah lama tenggelam, Lille kembali membuat sensasi di Ligue 1. Bersama Olympique Lyon mereka sama-sama berada di posisi yang lebih baik dari Paris Saint-Germain. Lille dan Lyon mengoleksi 29 poin dari 14 pertandingan. Lille berhak di atas karena selisih gol yang lebih baik. Sebaliknya, PSG harus puas di posisi 3 dengan 28 poin.

Sementara di Liga Eropa, Lille dijadwalkan melawan Ajax Amsterdam pada babak 32 besar. Mereka sejak awal memang berada di kompetisi kelas 2 Benua Biru tersebut. Lille ada di Grup H bersama AC Milan, Glasgow Celtic , dan Sparta Praha.