"Kemenangan seperti ini rasanya bernilai sembilan poin, bukan cuma tiga," kata Conte.
Pelatih Inter Milan Antonio Conte meyakini timnya sudah 95 persen meraih gelar scudetto Serie A seusai mengalahkan Verona 1-0 di Giuseppe Meazza.

Keyakinan itu pula yang membuat Conte langsung bergabung dengan para pemainnya saat mereka merayakan gol Matteo Darmian ke gawang Verona.

"Saya melihat kekuatan bahwa kami sudah 95 persen dari perjalanan menuju scudetto," kata Conte.

"Hari ini kami melawan tim yang sangat fisikal dan tanpa beban. Kemenangan seperti ini rasanya bernilai sembilan poin, bukan cuma tiga," ujarnya menambahkan.

Dengan kemenangan atas Verona, Inter kini mengoleksi 79 poin di puncak klasemen dan memperlebar keunggulan jadi 13 poin atas AC Milan yang baru main Senin melawan Lazio.

Secara matematis, Inter hanya butuh dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar scudetto dan menurut Conte raihan itu penting untuk menanamkan mentalitas juara di dalam skuadnya.

"Jika kami juara musim ini, itu akan membuat banyak pemain di skuad ini mulai menganggap diri mereka sebagai pemenang," ujarnya.

Inter selanjutnya akan melawat ke markas Crotone pada Sabtu (1/5) pekan depan.

Inter hanya menderita tiga tembakan tepat sasaran dalam tiga pertandingan terakhir.

“Ketika, di tahun pertama saya di Juventus, saya melatih Barzagli, Bonucci dan Chiellini, mereka masih muda, dan mereka belum pernah memenangkan apa pun sebelumnya. Kami telah memulai proyek baru di sini, dan saya dapat melihat banyak kesamaan dengan De Vrij, Bastoni, dan Skriniar."

“Jika kami menang musim ini, mereka akan memulai jalur di mana Scudetto dapat membawa lebih banyak harga diri. Jangan pernah lupa Bonucci, Chiellini dan Barzagli masih belum pernah merasakan gelar  saat saya tiba."

“Di Chelsea, itu berbeda. Beberapa pemain telah menang, mereka memiliki lebih banyak pengalaman."

“Kami telah bekerja keras selama dua musim terakhir. Seperti yang saya katakan berkali-kali, Inter sudah lama tidak kompetitif. Kami mencoba [menang] musim lalu. Istilah ini, kami sudah dekat, tetapi kami perlu bekerja baik pada level mental dan sepakbola."

“Kadang-kadang saya berat, tapi saya menemukan beberapa orang yang bisa menjadi pemenang dan periang. Jalannya sangat rumit. Butuh kerja keras dan pengorbanan. Berapa banyak orang yang bersedia melakukannya? Pada akhirnya, hasilnya membuat para pesepakbola mempercayai pelatih mereka.”