Shaw terlihat membuang botol airnya sebelum melakukan lompatan yang aneh.
Manchester United sudah dinyatakan lolos ke final Liga Europa musim ini. Akan tetapi, perilaku aneh Luke Shaw sebelum pertandingan kontra AS Roma menyita animo pencinta sepakbola.

Aksi itu terekam kamera saat Setan Merah menjalani leg kedua semifinal di kandang Roma, Olimpico. Shaw diklaim pertama kalinya melakukan aksi tersebut, walau ditepis bek asal Inggris tersebut.

Sayang, aksi aneh itu gagal membawa Setan Merah meraih kemenangan. Rival sekota Manchester City kandas 2-3, meski tim asuhan Ole Gunnar Solksjaer tetap melaju ke partai pamungkas setelah menang 6-2 pada leg pertama.

Meski kalah di Stadio Olimpico, satu akun penggemar United berhasil melihat Shaw melakukan pemanasan untuk pertandingan dengan cara yang tidak biasa.

Saat para pemain Setan Merah berjalan memasuki lapangan, Shaw terlihat membuang botol airnya sebelum melakukan lompatan yang aneh.

Akun Twitter MU yang dibuat penggemar menandai bek kiri berusia 25 tahun itu di media sosial, yang memicu balasan dari Shaw pada Minggu (9/5/2021).

Menanggapi tweet tersebut, Shaw berkata: "Saya selalu melakukannya, mungkin pertama kali kamera menangkap saya."



Setelah beraksi di Liga Europa, Setan Merah kembali beraksi di Liga Premier akhir pekan lalu. Mereka berhasil melakukan comeback 3-1 saat berhadapan dengan Aston Villa di Villa Park.

Pasukan Solskjaer saat ini berada di urutan kedua di liga dan terpaut 10 poin dari pemimpin Liga Premier, Manchester City. Sementara The Citizens berada dalam jarak yang dekat untuk merebut gelar liga musim ini.

Karena itu, Solskjaer menargetkan timnya mengamankan trofi utama pertamanya sebagai pelatih Setan Merah. Pelatih asal Norwegia itu menginginkan MU menggapai gelar Liga Europa musim ini.

MU akan menghadapi Villarreal di Polandia pada 26 Mei 2021. Salah satu raksasa Spanyol itu berhak tampil di final setelah mengalahkan Arsenal di semifinal.

Bek MU, Harry Maguire, memuji pencapaian timnya mencapai final Liga Europa, apalagi mantan pemain Leicester City itu berusaha keras bersama rekan-rekannya mewujudkan itu.

"Ini pencapaian luar biasa. Jelas, kami tidak memenangkan pertandingan malam ini, jadi itu mengecewakan. Tapi, kami melakukan kerja keras di leg pertama dan kami menempatkan diri kami pada posisi yang bagus,” ujar bek berusia 28 tahun tersebut.

"Kami tahu malam ini harus memulai babak pertama dengan baik dan kami memulai permainan dengan sedikit tegang. Mereka memainkan gaya menekan satu lawan satu,” timpalnya.

"Itu membuat pertandingan berakhir seperti bola basket. Kami mendapat hasil bagus di babak pertama, tapi di babak kedua kami memberi mereka terlalu banyak peluang. Kami perlu meningkatkan diri di final, meski ini pencapaian yang luar biasa,” imbuhnya. “Kami tidak ingin kalah dalam pertandingan sepakbola. Kami datang malam ini ingin memenangkan pertandingan.”

"Kami menempatkan diri kami dalam posisi yang bagus di leg pertama dan memberikan penghargaan kepada para pemain. Kami tidak akan merayakannya malam ini, tapi kami akan mengucapkan selamat kepada diri kami sendiri karena telah mengatasi tahap semifinal dan mencapai final kompetisi yang harus kami lalui. Kami harus pergi dan menang,” ungkapnya.