Dikenal sebagai kiper yang menggunakan nomor punggung 11 di Wolves dengan alasan kemanusiaan.
Rui Patricio menjadi rekrutan pertama Jose Mourinho untuk AS Roma setelah menyelesaikan kepindahan dari Wolverhampton Wanderers. Pertanyannya, berapa nomor punggung palang pintu Portugal itu di Stadio Olimpico, Roma?

Menurut The Athletic, kesepakatan itu diyakini sekitar 10 juta pounds (Rp201 miliar) dan Patricio tiba tepat waktu untuk memulai kampanye pramusim bersama Serigala Ibu Kota Italia. Patricio akan mengisi tempat yang ditinggalkan Pau Lopez, yang pergi ke Marseille setelah tidak diinginkan Mourinho.

Bagi pendukung Wolves, Patricio adalah sosok yang membanggakan. Salah satunya karena pilihan terhadap nomor punggung. Biasanya, kiper menggunakan nomor 1. Ada juga nomor 12, 13, 22, atau 23 untuk kiper cadangan.

Namun, Patricio justru memilih nomor 11. Pilihan menggunakan nomor yang biasa digunakan gelandang atau penyerang itu punya landasan pemikiran yang layak diapresiasi. Dia memilih nomor 11 untuk menghormati Carl Ikeme, yang dipaksa pensiun akibat leukaemia.

Ikeme merupakan kiper Wolves pada 2003-2018. Sempat dipinjamkan ke sejumlah klub, pria keturunan Nigeria tersebut terus bermukim di Molineux Stadium hingga pensiun pada 27 Juli 2018.  Satu tahun sebelum gantung sarung tangan, tim medis mengumumkan Ikeme menderita leukaemia.

Vonis itu membuat Ikeme terpukul. Pesepakbola yang sudah memiliki 10 caps untuk Nigeri tersebut harus menjalani kemoterapi selama berbulan-bulan. Bahkan, ketika Wolves mendapatkan tiket promosi ke Premier League, Ikeme masih menjalani perawatan.

Saat itu, rekan-rekannya mendedikasikan kemenangan di Championship Division untuk Ikeme. Langkah terpuji itu diikuti Patricio sebagai kiper pengganti Ikeme, yang memutuskan tidak menggunakan jersey bernomor 1 sebagai bentuk penghormatan.




Iklan pencarian orang hilang

Saat mengumumkan Patricio sebagai pemain, Roma juga terus menjalankan tradisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Itu adalah iklan pencarian orang hilang. "Kami bangga untuk terus mendukung badan amal internasional karena mereka berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang anak-anak yang hilang di seluruh dunia," ujar Roma di Twitter resminya versi Bahasa Inggris, @ASRomaEN.

"Dengan bekerja sama, kita semua dapat meningkatkan peluang anak-anak bersatu kembali dengan aman dengan orang-orang terkasih," tambah pernyataan itu.

Sebagai klub tradisional di Italia, tingkah para pemain Roma selalu menjadi sorotan media. Hal itu sangat disadarai manajemen. Mereka menjadikan pemain sebagai media promosi komersial maupun sosial. Salah satu contohnya iklan pencarian orang hilang itu.

Fakta menunjukkan, setiap kali Roma mengumumkan kedatangan pemain baru di sejumlah platform media sosial yang dimiliki, selalu saja disandingkan dengan iklan orang hilang. Sejauh ini sudah ada lebih dari 100 iklan orang hilang yang dijalankan. Bukan hanya di Italia, melainkan juga Inggris, Eropa, dan di banyak negara lain.

Itu selalu mereka lakukan sejak lama dan mampu menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Sudah banyak orang ditemukan berdasarkan iklan pengumuman di akun media sosial Serigala Ibu Kota Italia. Sebab, pengumuman itu juga disertai nomor telepon yang bisa dihubungi di setiap negara asal orang hilang itu.