Bukan hanya Afrika, Asia juga sering jadi sasaran pelecehan rasial. Sayang, hanya berakhir dengan minta maaf.
Akun Twitter resmi Juventus Women telah meminta maaf setelah memposting gambar salah satu pemainnya yang dinilai membuat gerakan rasial, khususnya kepada komunitas Asia. 

Pada Kamis (5/8/2021) malam waktu Italia, La Vecchia Signora menerima reaksi keras di media sosial untuk sebuah tweet yang menampilkan emoji tertawa dan gambar seorang pemain dengan cone (alat latihan berbentuk kerucut) di kepalanya dengan kedua jari tangan menunjuk mata yang dibikin sipit.

Entah bagaimana, terlepas dari rentetan balasan dan reaksi negatif, tweet itu tetap ada selama sekitar 25 menit sebelum akhirnya dihapus.

Setelah postingan tersebut dihapus, akun tersebut mengeluarkan permintaan maaf dan mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud menimbulkan kontroversi atau menyinggung siapa pun. Apalagi, memiliki maksud rasialis kepada orang Asia di Italia, Eropa, maupun di seluruh dunia.

"Kami dengan tulus meminta maaf berkaitan dengan tweet kami, yang tidak dimaksudkan untuk menimbulkan kontroversi atau memiliki nada rasial yang mungkin telah menyinggung siapa pun. Juventus selalu menentang rasialisme dan diskriminasi. #DifferencesMakeTheDifference," tulis @JuventusFCWomen.



Namun banyak yang tidak percaya permintaan maaf itu disampaikan dengan tulus dan menyerukan agar pelakunya dipecat. Pasalnya, rasialisme di sepakbola adalah hal yang sangat sensitif. Apalagi, ada sejumlah kasus seperti itu (rasialisme kepada orang Asia) sebelumnya. 



Contohnya pada 2017. Saat itu, mantan pemain sayap Napoli dan Paris Saint-Germain (PSG), Ezequiel Lavezzi, dipaksa untuk meminta maaf setelah membuat gerakan yang sama dalam sebuah pemotretan untuk klub barunya, Hebei China Fortune.

"Sesuai permintaan Liga Super China, kami mengambil foto resmi untuk musim ini. Kami diberi instruksi oleh fotografer resmi dan saya mencoba membuat beberapa foto menarik dengan membuat beberapa wajah lucu yang akan digunakan setelahnya untuk tujuan hiburan," kata Lavezzi saat itu.

"Saya tidak berniat menghina orang-orang China dan tidak melakukannya dengan niat buruk. Saya sangat meminta maaf jika foto ini menyinggung publik dan penggemar di China. Ke depan, saya akan lebih berhati-hati," tambah mantan pemain Argentina itu.

Kasus lain menimpa Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele. Keduanya bercanda dalam sebuah video yang viral tentang para pekerja hotel di Jepang dengan nada rasial. Akibatnya, keduanya dipaksa meminta maaf. Bahkan, status Griezmann sebagai model iklan sebuah video game buatan Jepang langsung dicopot.