Man City Sedang Memilih Antara Denzel Dumfries dan Tino Livramento
Ditulis oleh Dalu Ningrat NandikaRingkasan Berita
-
Man City mencari bek kanan baru, fokus pada Denzel Dumfries dan Tino Livramento.
-
Livramento dianggap sebagai investasi jangka panjang karena status homegrown dan usianya.
-
Dumfries bisa jadi solusi jangka pendek, tetapi menambah jumlah pemain asing di skuad.
Man City menilai Denzel Dumfries dan Tino Livramento sebagai target potensial untuk posisi bek kanan.
Target Transfer Bek Kanan Man City
Manchester City saat ini sedang mencari bek kanan baru untuk memperkuat skuad mereka. Setelah menghabiskan lebih dari Rp1,5 triliun pada empat pemain baru musim panas ini, fokus mereka kini beralih ke Denzel Dumfries dari Inter Milan dan Tino Livramento dari Newcastle United. Dumfries dianggap sebagai target yang realistis, namun Livramento mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuk tim Pep Guardiola.
Masalah Pemain Homegrown
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Man City adalah aturan pemain homegrown. Menurut peraturan Liga Premier, delapan pemain dalam skuad 25 orang harus dianggap sebagai pemain homegrown. Saat ini, Man City memiliki 11 pemain homegrown, tetapi beberapa di antaranya mungkin akan meninggalkan klub musim panas ini. Oleh karena itu, menandatangani pemain seperti Livramento, yang memenuhi syarat sebagai pemain homegrown, bisa menjadi keuntungan besar.
Steven McInerney dari Esteemed Kompany menyatakan bahwa Dumfries bisa menjadi pembelian yang cerdas, meskipun usianya yang 29 tahun mungkin bertentangan dengan pendekatan direktur sepak bola baru, Hugo Viana, yang lebih menyukai pemain muda. Namun, McInerney menilai bahwa jika Dumfries tersedia dengan harga yang tepat, Man City harus mempertimbangkannya.
Man City saat ini berada di posisi terdepan untuk menandatangani Dumfries setelah memulai pembicaraan dengan Inter Milan. Klausul pelepasan Dumfries sebesar €25 juta (sekitar Rp400 miliar) dapat diaktifkan sebelum 15 Juli. Namun, ada laporan yang bertentangan mengenai apakah pembicaraan tersebut benar-benar telah dimulai.
McInerney membandingkan potensi transfer Dumfries dengan pembelian Manuel Akanji pada tahun 2022. Meskipun Akanji bukan pemain termuda saat itu, ia terbukti menjadi pembelian yang berharga bagi Man City. Dumfries bisa memberikan kontribusi serupa, mengisi kekosongan di posisi bek kanan selama beberapa tahun ke depan.
Di sisi lain, Livramento dianggap sebagai target utama Man City untuk posisi bek kanan. Namun, harga yang diminta sebesar £80 juta (sekitar Rp1,5 triliun) menjadi penghalang utama. Newcastle United juga enggan menjual pemain berusia 22 tahun itu, yang menambah kesulitan dalam negosiasi.
McInerney menyatakan bahwa meskipun Livramento lebih mahal, ia mungkin merupakan investasi jangka panjang yang lebih baik karena usianya yang muda dan statusnya sebagai pemain homegrown. Man City dikenal menyediakan lingkungan yang stabil bagi pemain untuk berkembang, dan Livramento bisa menjadi bagian dari rencana jangka panjang klub.
Namun, McInerney juga mengakui bahwa pasar transfer saat ini sulit dan Man City harus fleksibel dalam pendekatan mereka. Jika Dumfries tersedia dengan harga yang wajar, ia bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif.
McInerney menambahkan bahwa Dumfries adalah pemain yang cerdas dan memiliki kemampuan untuk memberikan umpan silang yang baik. Ia juga kuat dalam duel udara dan jarang membuat tantangan yang ceroboh. Namun, penambahan Dumfries akan menambah jumlah pemain asing dalam skuad, yang bisa menjadi masalah bagi Man City.
Dalam hal biaya, Dumfries adalah opsi yang lebih murah dibandingkan Livramento. Namun, jika Man City ingin merencanakan masa depan dan memiliki anggaran yang cukup, Livramento bisa menjadi pilihan yang lebih baik meskipun harganya lebih tinggi.
McInerney menyimpulkan bahwa keputusan akhir akan bergantung pada keseimbangan skuad dan ketersediaan pemain di pasar. Man City harus mempertimbangkan semua faktor ini sebelum membuat keputusan transfer.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!