Pernah jadi pemain hebat di Inggris. Tapi, semuanya berubah karena cedera parah.
Masa depan Jack Wilshere masih belum menentu. Berstatus bebas transfer setelah kontrak dengan Bournemouth berakhir musim lalu, karier mantan bintang muda Arsenal itu kini tidak jelas. Bukan hanya menganggur, melainkan juga tidak laku di usianya yang baru 29 tahun.

Lahir di Stevenage, Hertfordshire, dan tinggal di dekat Hitchin, Wilshere main sepakbola sejak kanak-kanak. Dia menjadi kapten tim sekolahnya dari Kelas 7 hingga Kelas 10. Wilshere kecil adalah penggemar West Ham United dan Paolo Di Canio.

Kemudian, Wilshere bergabung dengan Akademi Arsenal pada 2001 dalam usia sembilan tahun, setelah bermain sebentar di tim kanak-kanak Luton Town. Dia melakukan debut untuk Arsenal Reserves pada usia 16 tahun melawan Reading, dan mencetak satu-satunya gol timnya dalam pertandingan yang berakhir imbang.

Arsene Wenger lalu memberi Wilshere tempat di tim utama Arsenal untuk musim 2008/2009. Dia diberi nomor 19 dan membuat debut kompetitif dalam pertandingan Liga Premier melawan Blackburn Rovers di Ewood Park sebagai pengganti Robin van Persie di menit 84. 

Pada usia 16 tahun 256 hari Wilshere adalah debutan liga termuda milik Arsenal. Rekor tersebut sebelumnya dipegang Cesc Fabregas.

Sepuluh hari kemudian, pada 23 September 2008, Wilshere mencetak gol kompetitif pertamanya untuk Arsenal dalam kemenangan 6-0 melawan Sheffield United di Piala Liga. Lalu, 25 November 2008, dia masuk sebagai pengganti dalam pertandingan Liga Champions melawan Dynamo Kyiv. Dia menjadi pemain berusia 16 tahun kelima yang pernah bermain di kompetisi tersebut.

Sempat dipinjamkan ke Bolton Wanderers dan Bournemouth, karier Wilshere di Emirates Stadium sebenarnya sangat cemerlang. Tapi, rentetan cedera parah membuatnya meredup. Lalu, dia pergi ke West Ham dan Bournemouth lagi. 

Namun, cedera benar-benar membuat Wilshere trauma. Dia tidak pernah bisa menemukan sentuhan magisnya seperti yang didapatkan di Arsenal dalam usia muda. Bersama The Hammers, dia hanya main 16 kali di Liga Premier dalam tiga musim. Sementara Bournemouth hanya 14 kali di Championship Division.



Situasi yang dialami saat ini benar-benar membuat Wilshere stres berat. Bahkan, dia sedang berpikir pensiun dini dan beralih menjadi pelatih. 

"Itu (pensiun) cukup banyak terlintas di pikiran saya. Ketika anda berada di klub dan berlatih setiap hari, anda akan berpikir harus berlatih dengan baik untuk menunjukkan kepada pelatih bahwa saya siap untuk akhir pekan nanti. Tapi, saya tidak punya hal itu lagi sekarang," ujar kata Wilshere kepada The Athletic.

Wilshere semakin sedih karena anaknya sering bertanya soal kariernya. "Anak-anak saya berada pada usia mereka sudah mengerti. Terutama Archie, yang berusia sembilan tahun. Dia benar-benar berbicara dengan saya dan menyarankan MLS, La Liga, dan sebagainya," kata Wilshere.

"Dia sangat mencintai sepakbola. Dia tahu segalanya tentang sepakbola. Dan sulit untuk menjelaskan kondisi saya kepadanya. Dia akan berkata kepada saya mengapa tidak ada klub yang menginginkan saya. Saya tidak tahu. Tapi, bagaimana saya menjelaskannya? Dia punya teman di sekolah dan anda tahu seperti apa anak-anak," tambah pemilik 34 caps untuk Inggris itu.

Sebenarnya, Wilshere masih memiliki waktu hingga akhir bulan ini hingga transfer window musim panas ditutup. Masalahnya, tidak ada satu pun klub Inggris, baik di kasta tertinggi maupun kedua, yang mengajukan tawaran.