Analisis

Apakah Pertahanan Liverpool yang Suka Bocor Bakal Menjadi Masalah Mereka?

Ringkasan Berita

  • Liverpool memulai musim Premier League dengan dua kemenangan meski pertahanan bocor.

  • Masalah pertahanan Liverpool terlihat saat melawan Bournemouth dan Newcastle.

  • Serangan tajam Liverpool mencetak gol dalam 36 laga berturut-turut, menyamai rekor klub.

Liverpool kebobolan empat gol dalam dua pertandingan awal musim Premier League. Apakah ini tanda bahaya atau hanya masalah awal musim?

Awal Musim yang Menjanjikan

Liverpool memulai musim baru Premier League dengan dua kemenangan dari dua pertandingan. Meskipun pertahanan mereka tampak bocor, dengan kebobolan empat gol, mereka tetap memimpin klasemen bersama Arsenal dan Tottenham. Dengan tujuh gol dari dua pertandingan, mereka menjadi tim dengan serangan paling produktif di liga.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Masalah di Lini Belakang

Namun, meski serangan mereka mengesankan, pertahanan Liverpool menunjukkan kelemahan. Dalam pertandingan melawan Bournemouth, mereka kehilangan keunggulan dua gol setelah Antoine Semenyo mencetak dua gol. Sementara itu, melawan Newcastle, meskipun unggul dua gol dan memiliki keunggulan jumlah pemain, mereka hampir kehilangan kemenangan.

Slot, pelatih Liverpool, mengakui adanya kesalahan posisi dalam pertahanan. Namun, ia lebih menyoroti kesalahan umpan Mohamed Salah yang menyebabkan Bournemouth mencetak gol. Melawan Newcastle, Liverpool kesulitan menciptakan peluang meskipun bermain melawan 10 pemain, dengan Newcastle berhasil mencetak dua gol.

Ini adalah pertama kalinya Liverpool kebobolan dua gol saat lawan bermain dengan 10 pemain sejak Desember 2001. Kesalahan dalam pertahanan ini menjadi perhatian, terutama setelah kehilangan keunggulan dalam pertandingan Community Shield melawan Crystal Palace.

Pertahanan Liverpool tidak sekuat musim lalu. Mereka kehilangan Trent Alexander-Arnold yang pindah ke Real Madrid, dan harus menyesuaikan diri dengan pemain baru seperti Jeremie Frimpong dan Milos Kerkez. Selain itu, absennya pemain tengah utama seperti Ryan Gravenberch dan Alexis Mac Allister juga mempengaruhi stabilitas tim.

Namun, meski pertahanan mereka belum solid, serangan Liverpool tetap tajam. Mereka mencetak gol dalam 36 pertandingan berturut-turut, menyamai rekor terpanjang dalam sejarah klub. Dengan serangan yang mematikan, masalah di lini belakang mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan.

Dalam tujuh dari delapan musim Premier League terakhir, tim dengan serangan terbaik memenangkan gelar. Jadi, meskipun ada pekerjaan yang harus dilakukan di lini belakang, Liverpool masih memiliki alasan untuk optimis dengan performa mereka saat ini.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!