Berita

Tantangan yang Dihadapi Manchester United di Bawah Ruben Amorim

Mengulas perjalanan Ruben Amorim bersama Manchester United dan tantangan yang dihadapinya.

Perjalanan Awal Ruben Amorim di Old Trafford

Ruben Amorim tiba di Old Trafford pada akhir 2024 dengan reputasi yang mengesankan dari masa kepemimpinannya di Sporting Lisbon. Namun, perjalanan awalnya di Manchester United tidak berjalan mulus. Setelah menggantikan Erik ten Hag, Amorim menghadapi berbagai tantangan, termasuk rekor yang kurang memuaskan. Musim lalu, Manchester United hanya finis di posisi ke-15 di Liga Premier dan kalah di final Liga Europa dari Tottenham Hotspur.

Memasuki musim 2025-26, Manchester United hanya berada di posisi ke-10 klasemen sementara setelah memenangkan tiga dari tujuh pertandingan awal. Kekalahan memalukan di babak kedua Piala EFL dari Grimsby Town semakin menambah tekanan pada Amorim. Namun, pemilik klub, Sir Jim Ratcliffe, tetap memberikan dukungan penuh kepada Amorim, menyatakan bahwa ia akan diberi kesempatan penuh selama tiga tahun kontraknya untuk membuktikan kemampuannya.

Tantangan Taktik dan Pemain Baru

Amorim menghadapi kritik keras karena enggan mengubah formasi favoritnya 3-4-2-1. Selain itu, ia juga dikritik karena memainkan Bruno Fernandes di posisi yang lebih dalam untuk mengakomodasi pemain baru seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko. Meski berhasil meredakan tekanan dengan kemenangan 2-0 atas Sunderland sebelum jeda internasional, statistik menunjukkan bahwa 50% dari kemenangan Liga Premier di bawah Amorim datang melawan tim yang baru dipromosikan.

Amorim memiliki rasio kemenangan tertinggi melawan tim yang baru dipromosikan, tetapi hanya berhasil memenangkan 18% pertandingan melawan klub yang tidak dipromosikan. Statistik ini menunjukkan tantangan besar bagi penggemar Old Trafford, terutama karena Manchester United tidak akan menghadapi tim baru dipromosikan hingga 2026, ketika mereka bertemu Leeds United dan Burnley.

Sebelum perjalanan ke Elland Road di awal tahun baru, Manchester United memiliki 12 pertandingan Liga Premier berturut-turut melawan tim yang juga bermain di divisi tersebut tahun lalu. Sejarah menunjukkan bahwa mereka kesulitan dalam pertandingan semacam ini di bawah Amorim.

Amorim, yang dipercaya membuat keputusan taktis, mungkin tidak sepenuhnya didukung oleh manajemen dalam jendela transfer. Alih-alih menghabiskan dana untuk tiga penyerang baru, mungkin lebih baik jika Manchester United mengejar gelandang tengah dan bek tengah baru. Kehadiran gelandang baru akan memungkinkan Fernandes bermain di posisi kreatif alaminya, yang juga membuka jalan bagi Kobbie Mainoo untuk kembali ke tim utama.

Amorim juga harus menyambut kembali Lisandro Martinez ke tim dengan tangan terbuka dalam beberapa minggu ke depan. Meskipun menit bermain Martinez perlu dibangun secara bertahap, pentingnya kembalinya dia ke pertahanan tiga orang tidak bisa diremehkan.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!