Berita

Mengapa Harvey Elliott Jarang Dimainkan di Aston Villa?

Ringkasan Berita

  • Harvey Elliott menghadapi persaingan ketat di Aston Villa setelah pindah dari Liverpool, dengan waktu bermain yang terbatas.

  • Elliott hanya bermain 167 menit di Villa Park, meski performa tim tidak konsisten, karena klausul pembelian kembali yang rumit.

  • Elliott menunjukkan potensi dengan tingkat keberhasilan umpan 89% dan mencetak gol pertama Villa musim ini, meski jarang dimainkan.

Teori menarik muncul menjelaskan minimnya waktu bermain Harvey Elliott di Aston Villa.

Teori di Balik Minimnya Waktu Bermain Harvey Elliott

Harvey Elliott, pemain muda berbakat, menghadapi kenyataan pahit setelah pindah dari Liverpool ke Aston Villa. Meskipun menjadi pendukung setia Liverpool, Elliott harus bersaing dengan lini tengah yang kuat di Anfield, termasuk Alexis Mac Allister, Ryan Gravenberch, dan Dominik Szoboszlai. Kehadiran Florian Wirtz dengan nilai transfer Rp2,2 triliun semakin memperketat persaingan.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Meski usianya baru 22 tahun, Elliott meninggalkan Liverpool dengan catatan manis, mencetak 15 gol dan memberikan 20 assist dalam 149 penampilan. Namun, di Villa Park, ia hanya bermain selama 167 menit sejauh ini, meski performa Villa yang tidak konsisten. Teori baru muncul yang mungkin menjelaskan situasi ini.

Performa Harvey Elliott di Aston Villa

Elliott dipinjamkan dengan klausul pembelian kembali dan penjualan, menunjukkan ketertarikan Liverpool terhadap perkembangan jangka panjangnya. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi Villa untuk membeli Elliott secara permanen, yaitu ia harus tampil setidaknya 10 kali di musim 2025/26. Hal ini bisa jadi alasan mengapa Unai Emery jarang memainkannya.

Seorang pendukung Liverpool berspekulasi bahwa ada jumlah minimum pertandingan yang harus dimainkan sebelum klausul pembelian aktif. Ini mungkin menghambat waktu bermain Elliott, karena klub bisa menahan waktu bermainnya jika mereka ragu untuk membelinya.

Elliott dinobatkan sebagai Pemain Terbaik di Kejuaraan Eropa U-21 2025. Liverpool menolak tawaran dari klub seperti RB Leipzig dan West Ham sebelum memutuskan bahwa pindah ke Aston Villa adalah pilihan terbaik.

Meski bersaing ketat di Liverpool, banyak pendukung masih meragukan keputusan klub melepasnya. Elliott, yang juga bisa bermain sebagai sayap kanan, menunjukkan potensinya dengan menggantikan Mohamed Salah dan mencetak gol kemenangan melawan PSG musim lalu. Namun, kualitas ini belum terlihat di Villa.

Sejauh ini, Elliott hanya menjadi starter dua kali dan masuk dari bangku cadangan tiga kali. Meski demikian, tingkat keberhasilan umpan hampir 89 persen, tingkat kemenangan duel 62,5 persen, dan rata-rata 2,63 tembakan per pertandingan menunjukkan usahanya untuk memberi dampak.

Ia mencetak gol pertama Villa musim ini setelah tim gagal mencetak gol dalam empat pertandingan awal. Melawan Brentford di Piala Liga, ia memanfaatkan kesalahan untuk membuka skor.

Dengan rata-rata hanya 34 menit per penampilan, Elliott belum diberi kesempatan yang adil. Jika Villa tidak mempermanenkan transfernya, waktu bermainnya bisa semakin terbatas, mengingat ia sudah tampil di setengah dari jumlah pertandingan yang diperlukan untuk mengaktifkan klausul transfer.

Elliott tampaknya menghadapi tantangan berat sejak tiba di Villa Park. Jika kesulitan ini berlanjut, ia bisa kembali ke Anfield musim panas mendatang. Menarik untuk melihat apakah ia akan diberi kesempatan lagi di bawah Slot, yang hanya memberinya 360 menit di Premier League musim 2024/25, atau apakah ia akan menjadi pemain pinjaman.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!