Statistik ini menegaskan Guardiola butuh orang seperti Aguero atau Kane.
Hasil minor didapatkan Manchester City saat menjamu Southampton di Etihad Stadium, Sabtu (18/9/2021) malam WIB. Bukan semata skor imbang tanpa gol yang tercipta, melainkan The Citizens hanya punya satu shot on target. Sialnya, itu hadir di penghujung laga lewat Phil Foden.

Ini aneh. Sejak Pep Guardiola menjadi pelatih di Liga Premier, Man City adalah tim yang mengandalkan penguasaan bola. Sama seperti Barcelona, bola kemudian di salurkan ke depan untuk dieksekusi pemain-pemain dengan mereka.

Saat melawan Southampton, bintang-bintang mahal Man City memang masih mendominasi semua sektor lapangan. Terbukti, mereka mencatatkan penguasaan bola hingga 64%. Itu jumlah yang kontrak jika dibanding The Saints yang hanya ada pada kisaran 36%.

Tapi, dominasi total Man City serasa sia-sia. Pasalnya, lini depan klub juara bertahan Liga Premier tersebut sangat tumpul. Man City hanya mampu membuat satu tembakan ke arah gawang dari 16 percobaan yang dilepaskan. Satu-satunya tembakan yang mengarah ke sasaran baru lahir di menit 90 oleh Foden.



Kali terakhir Man City dalam situasi seperti ini tercipta pada 2016/2017. Ketika itu, pada 8 Maret 2017, The Citizens juga hanya menghasilkan satu shot on target saat menghadapi Stoke City.

Dengan skor imbang, Man City memperpanjang catatam tidak konsisten di awal musim. Sebelumnya, pada pekan pertama musim 2021/2022, mereka dikalahkan Tottenham Hotspur 0-1 di Tottenham Hotspur Stadium.

Kemenangan beruntun tiga kali baru didapatkan Man City di pekan kedua, ketiga, da keempat. Saat itu, runner-up Liga Champions 2020/2021 tersebut mengalahkan Norwich City dan Arsenal 5-0. Kemudian, mempermalukan Leicester City 1-0 di King Power Stadium.