Pindah timnas adalah hal wajar. Tapi, bagaimana jika dia sudah memiliki caps di negara lama?
Karena berbagai alasan, perpindahan pemain dari satu negara ke negara lain umum terjadi di sepakbola. FIFA mengizinkan pesepakbola dalam katergori itu berpindah selama memiliki dasar yang jelas dan belum pernah bermain di tim nasional senior pada laga resmi kategori A.

Alasan yang umum perpindahan negara adalah kesempatan bermain di timnas. Mereka merasa bahwa dengan menukar kewarganegaraan, maka panggilan ke pertandingan internasional akan didapatkan.

Tapi, tidak semuanya memiliki motivasi seperti itu. Ada beberapa pemain yang melakukannya karena alasan kepraktisan. Ada juga yang idealis, nasionalis, hingga desakan dari keluarga.

Beberapa keputusan pemain dalam ketegori itu telah menjadi kontroversi karena sebelumnya pernah membela negara lama. Sementara pada kasus lain, perubahan kewarganegaraan telah menyebabkan pemain yang kurang dikenal di satu negera menjadi besar di negeri lain yang sangat jauh.

Berikut ini 10 pemain masa kini yang melakukan pergantian kewarganegaraan dan menjadi kontroversi:


1. Declan Rice

Gelandang West Ham United ini adalah pemain penting di timnas Inggris yang mencapai final Euro 2020 musim panas lalu. Tapi, dia telah bermain untuk Irlandia tiga tahun sebelumnya.

Lahir di Kingston upon Thames, Inggris, dari keluarga Irlandia, Rice mewakili The Boys in Green di beberapa kompetisi level junior dan telah memiliki tiga caps internasional untuk tim senior pada laga tidak resmi FIFA. Lalu, pada Maret 2019, dia memutuskan membela The Three Lions setelah mendapatkan lampu hijau dari FIFA.


2. Jack Grealish

Seperti Rice, Grealish lahir di Inggris dan mendapatkan kesempatan internasional pertamanya bersama Irlandia berkat silsilah keluarga yang berasal dari Dublin, Gort, dan Sneem. Semuanya berada jauh di pedalaman Irlandia.

Grealish bermain untuk Irlandia U-17, U-18, U-19, tapi kemudian memutuskan membela Inggris U-21. Sejak saat itulah pemain Manchester City tersebut mendapatkan panggil Three Lions secara reguler hingga sekarang.




3. Wilfried Zaha

Bintang Crystal Palace, Wilfried Zaha, menolak tawaran Inggris setelah bermain untuk skuad U-19 dan U-21. Pada 11 November 2012, Zaha dipanggil ke tim senior oleh Roy Hodgson untuk pertandingan persahabatan melawan Swedia pada 14 November. Dia masuk sebagai pemain pengganti untuk sesama debutan, Raheem Sterling, pada menit 83.

Tapi, itu hanya pertandingan biasa yang tidak terikat oleh FIFA, meski dilakukan di agenda FIFA. Akibatnya, pada 27 November 2016, Pantai Gading mengkonfirmasi bahwa Zaha telah mengirim korespondensi ke FIFA untuk berpindah asosiasi dan mendapatkan izin resmi.

Menanggapi perkembangan ini, Gareth Southgate mencoba berbicara dengan Zaha agar tetap bermain untuk Inggris. Sayangm usaha itu terlambat karena Zaha sudah merasa masa depannya ada di Pantai Gading. Kemudian, dia masuk dalam skuad Pantai Gading untuk Piala Afrika 2017.


4.Michail Antonio

Inggris tidak kekurangan bakat habat. Bahkan, saat pemain sekelas Michail Antonio memilih berganti kewarganegaraan menjadi Jamaika.

Baik Sam Allardyce maupun Gareth Southgate telah memanggil sang striker sebelum bergabung dengan The Reggae Boyz. Pemain kelahiran Inggris lainnya seperti Liam Moore, Kemar Roofe, Ravel Morrison, dan banyak lagi juga mendaftarkan diri untuk bermain bersama Jamaika.




5. Taulant Xhaka

Setelah Ragip Xhaka (sang ayah) memindahkan keluarga mudanya dari Yugoslavia ke Swiss setelah menjalani hukuman sebagai tahanan politik, kedua putranya justru menemukan bakat di lapangan sepakbola.

Tapi, Granit dan Taulant mengambil pilihan yang berbeda dalam memilih negara yang diwakili di pertandingan-pertandingan FIFA. Sang kakak, Taulant, memilih negara warisan mereka yaitu Albania. Sementara bintang Arsenal, Granit, memilih bermain untuk Swiss, tanah kelahirannya.


6. Jamal Musiala

Kisah Jamal Musiala menjadi contoh terbaru dari tarik ulur tim internasional, setelah pemain sayap berusia 18 tahun itu memilih bermain untuk Jerman daripada Inggris. Pemain sayap Bayern Muenchen tersebut menjadi bintang di Inggris U-21. Tapi, Jerman bergerak cepat. Negara kelahirannya itu langsung menggirimkan panggilan kilat untuk masuk ke skuad Euro 2020.


7. Ben Brereton Diaz

Lahir dan besar di Inggris dari ibu yang berasal darti Chile membuat Ben Brereton Diaz bermimpi membela The Three Lions di sepakbola bola internasional. Tapi, dia juga harus sadar diri. Bermain di klub kasta kedua Inggris tentu saja bukan opsi terbaik bagi pelatih Inggris.

Lalu, ketika Chile menghubungi keluarga ibunya di Santiago, Brereton awalnya ragu. Bukan karena materi pemain Chile yang sekalas Alexis Sanchez atau Arturo Vidal, melainkan dirinya tidak bisa Bahasa Spanyol.

Ternyata sepakbola adalah bahasa universal. Dengan sedikit keberanian, Brereton kemudian menyatakan setuju membela La Roja. Bahkan, dirinya masuk skuad utama Chile di Copa America 2021. Bukan hanya bermain, Brereton juga sempat menciptakan gol bersejarah.




8. Diego Costa

Sulit untuk mengatakan apa yang terjadi pada Diego Costa yang mengesampingkan Brasil untuk pindah ke Spanyol pada 2013. Saat itu, La Furia Roja mempercayakan sang striker untuk memimpin lini serang di Piala Dunia 2014, di Brasil. Tapi, dia gagal memberikan trofi utama untuk negara barunya.


9. Pierre-Emerick Aubameyang

Prancis kesulitan mendapatkan penyerang bagus, meski memiliki Karim Benzema, Antoine Griezmann, serta Olivier Giroud. Dan, pada saat yang sama, Aubameyang tampil untuk Prancis U-21.

Uniknya, penyerang Arsenal itu juga memiliki kesempatan untuk membela Spanyol karena memiliki paspor di Negeri Matador. Di sisi lain, ayahnya barasal dari Gabon dan membela timnas Afrika Barat tersebut. Jadi, dengan tiga opsi sulit, Aubameyang akhirnya memutuskan mengikuti jejak ayahnya.




10. Karamoko Dembele

Negara-negara di seluruh dunia terus-menerus melacak generasi berikutnya untuk membantu membangun timnas mereka, dan beberapa kisah masih berlangsung. Salah satu contohnya adalah bintang Glasgow Celtic berusia 18 tahun yang satu ini.

Karamoko Dembele telah bermain untuk Skotlandia U-16 dan U-17. Dia juga sempat menyeberang untuk memperkuat Inggris U-15, U-17, dan U-18. Inggris saat ini sedang mendekati sang pemain agar mau melakukan debut internasional senior untuk The Three Lions.

Tapi, tentu saja itu bukan usaha mudah. Tentu saja, Skotlandia tidak bersedia melepas Dembele begitu saja. Ada lagi bujuk rayu Pantai Gading, tempat asal kedua orang tuanya sebelum berimigrasi ke Inggris.