Lebih mengidolakan Fernando Torres.
Setiap klub hampir punya pemain muda yang bisa diandalkan sekaligus dibanggakan. Efek yang dihasilkan dari bakat dan aksi-aksi pemain muda biasanya akan lebih terasa ketimbang pemain yang sudah berpengalaman secara usia.

Katakanlah seorang pemain 19 tahun yang mencetak hattrick dengan pemain yang berusia 30 tahun yang mencetak hattrick. Maka, yang bakal dibicarakan lebih sering adalah pemain lebih muda.

Pemain muda menjanjikan banyak hal, tinggal bagaimana waktu dan kesempatan yang tepat untuk menjadikan mereka matang. 

Joe Gelhardt adalah contoh terbaru. Produk akademi Leeds United yang disebut-sebut sebagai striker masa depan Leeds.

Sejauh musim ini, pesepakbola berusia 19 tahun itu telah mencetak 6 gol dari enam pertandingan. Sementara musim lalu, rekornya adalah 11 gol dari 16 pertandingan.

Gelhardt adalah striker yang membuat klub manapun di Premier League 2 Division 1 (kompetisi khusus kelompok usia muda di Inggris) gentar. Bersama Leeds United U-23, Gelhardt dan tim tengah berjuang. Mereka saat ini berada di papan atas klasemen, tepatnya peringkat kelima.

Dua gol dalam kemenangan 4-0 atas Liverpool menunjukkan kualitas Gelhardt bersama Leeds U-23. Kesuksesan itu tentu saja menarik perhatian klub raksasa Eropa. Mereka menilai Gelhardt memiliki kualitas yang bisa dibilang striker hebat.

Kemampuan dan gaya Gelhardt telah dibanding-bandingkan dengan seorang Wayne Rooney, legenda Manchester United.

Lihatlah golnya ke gawang Liverpool. Pertama, dengan cara tendangan jarak jauh hampir dari setengah lapangan. Gol kedua juga dari jarak jauh sekitar 25 meter di depan gawang. Kedua golnya memiliki akurasi yang sempurna.



Dua hari setelah aksinya itu, Gelhardt dipanggil ke tim utama dalam pertandingan putaran ketiga Piala Carabao mereka di Fulham. Dan, debut senior Gelhardt di Leeds berakhir dengan dia mengambil penalti keenam timnya dalam adu penalti di Craven Cottage, sebuah gol yang membawa tim asuhan Marcelo Bielsa akhirnya berhasil lolos ke babak selanjutnya.

"Dia adalah pemain yang selalu menciptakan bahaya dalam permainan,” komentar Bielsa untuk Gelhardt.

“Dia adalah pemain yang lebih terkait dengan penyelesaian peluang daripada penciptaannya, tetapi dia memiliki kemampuan untuk mengalahkan lawan dan dia memiliki tembakan dan penyelesaian yang sangat bagus,” timpal pelatih asal Argentina tersebut.

Gelhardt dengan cepat telah menjadi idola baru di Elland Road, setelah pindah dari Wigan Athletic pada musim panas 2020. Gelhardt sendiri merasa kondisi tubuh dan performanya jadi makin membaik.
“Saya kehilangan delapan kilogram,” kata Gelhardt kepada Yorkshire Evening Post pada Juni 2021. "Ada foto di media sosial ketika saya menandatangani kontrak, dan satu dengan trofi (Premier League 2 Divisi Dua), dan Anda bisa melihatnya.”

“Ketika saya datang ke sini, saya tidak memiliki banyak informasi tentang nutrisi atau tingkat kebugaran, jadi saya belajar banyak," ungkapnya.

“Saat saya dalam kondisi sebelum saya datang, saya berlari delapan atau maksimal sembilan kilometer dalam satu pertandingan. Saya pikir rata-rata saya musim lalu dengan 23-an adalah 10 atau 10,5 km per game,” ujarnya.

Bagi Leeds United, kebugaran adalah segalanya. Dan, keluarga Gelhardt dapat melihat perbedaan dalam dirinya sejak dia pindah ke West Yorkshire.

Sama seperti Rooney, postur Gelhardt sebetulnya tidak begitu tinggi. Dia juga mirip Rooney saat berlari, menendang dan menyelesaikan peluang.

Karena usianya yang masih sangat muda, Gelhardt mungkin akan menjadi bintang untuk di Leeds U-23 lebih dulu. Namun, dia telah berada di bangku cadangan beberapa kali musim ini, dan debutnya di liga hanya masalah waktu.

Meski kerap dibandingkan dengan Rooney, Gelhardt tumbuh sebagai pendukung Liverpool dan mengidolakan Fernando Torres. The Reds dua kali memiliki kesempatan untuk mengontraknya, baik di tahap pra-akademi dan sebagai pemain U-10, tetapi melewati kedua kesempatan itu. 

Dia menghabiskan waktu di Everton dan Tranmere Rovers sebagai pemain akademi, tetapi Wigan Athletic yang berhasil mengontraknya. 

“Dia tidak pernah gagal memengaruhi permainan,” kata Nick Chadwick, mantan pelatih akademinya. “Dia adalah mimpi untuk dikelola.”

Gelhardt adalah bagian dari tim muda Wigan U-18 yang pada tahun 2019, memenangkan gelar dan piala liga EFL Youth Alliance, serta Lancashire FA Youth Cup.

Hingga akhirnya lewat berbagai macam intrik, Leeds United berhasil mengamankan tanda tangan Gelhardt. Direktur Sepakbola Leeds, Victor Orta, berperan penting dalam kesepakatan itu.

Anthony Barry adalah pelatih tim utama Gelhardt di Wigan, dan sekarang menjadi bagian dari staf Thomas Tuchel di Chelsea, dan tidak dapat berbicara banyak tentang betapa beruntungnya Leeds United memiliki Gelhardt.

“Gelhardt memiliki kemampuan untuk menjadi pemain yang sangat spesial,” kata Barry kepada Goal. “Masa depan Gelhardt masih panjang dan semoga dia bisa konsisten dalam jenjang kariernya.”