Alumni Universitas Barcelona itu bicara soal Messi, Neymar, Koeman hingga keuangan klub
Presiden Barcelona yang belum genap setahun, Joan Laporta mengakui bahwa sebelum hengkangnya Lionel Messi dari Camp Nou, ia memiliki harapan besar bahwa kapten timnas Argentina itu mau menawarkan jasanya ke Barcelona secara cuma-cuma atau gratis.

Dalam saga transfer musim panas lalu, kontrak Messi memang berakhir pada Juni 2021 dan meskipun negosiasi berlanjut di luar itu serta tampaknya mantan kapten Barcelona itu akan bertahan di klub, secara tiba-tiba ada perubahan dramatis yang membuatnya tidak dapat menandatangani kontrak baru dengan klub dan itu artinya ia harus angkat kaki dari Negri Catalan.

"Saya terlalu mencintainya untuk marah," ujar Laporta selama wawancaranya bersama RAC1. 

“Tetapi ada saatnya ketika Anda melihat bahwa hal-hal tidak dapat terjadi, dan ada kekecewaan di kedua sisi."

“Ada keinginan baginya untuk bertahan, tetapi tekanan karena tawaran yang dia miliki. Dia tahu bahwa dia akan pergi ke PSG jika dia tidak bertahan. Dia akan turun sebagai pemain terbaik dalam sejarah Barcelona dan saya ingin itu dipertahankan. Semuanya menunjukkan bahwa dia mendapat tawaran PSG sebelum meninggalkan Barcelona. Kami tahu dia punya tawaran besar."

“Ketika harus membuat keputusan, saya pikir saya melakukan hal terbaik untuk Barcelona. Saya berharap akan ada perubahan dan dia akan mengatakan dia akan bermain secara gratis, tetapi kami tidak bisa mengharapkan pemain dengan levelnya untuk melakukan itu."



"Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Saya tahu bahwa jika kami pulih secara finansial, kami akan memberikan kompensasi kepadanya, tetapi kami tidak dapat mengajukan tuntutan karena mengetahui tawaran yang dia miliki di Paris."

Adapun selain membicarakan Messi, pria berusia 59 tahun itu juga menyinggung soal masa depan Ronald Koeman di Barcelona, di mana mana mantan arsitek timnas Belanda itu mendapati beberapa hasil negatif belakangan ini yang membuat para fans murka.

"Dia akan bertahan," ujar Laporta. 

"Ketika terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan, kami semua sedikit putus asa. Setelah berbicara dengan orang yang berbeda, saya sampai pada kesimpulan bahwa dia pantas mendapatkan sedikit dukungan. Dia adalah penggemar Barcelona seperti kita semua, dia mencintai Barcelona. Dia memutuskan untuk datang di saat yang sulit bagi klub."

"Saya bertanya kepadanya apakah dia memercayai tim dan dia mengatakan dia melakukannya, dengan paksa, tetapi dia membutuhkan waktu untuk memulihkan pemain yang cedera. Kami berharap (Ousmane) Dembele dapat bermain melawan Valencia, (Dynamo) Kiev atau Real Madrid."

Dengan rencana merenovasi Camp Nou, Laporta juga ingin melakukan seperti apa yang dilakukan Real Madrid dengan Valdebebas dan bermain di Estadi Johan Cruyff saat pekerjaan renovasi sedang berlangsung.



"Saya suka ide pergi ke sana," lanjut Laporta. 

"Itu paling lama untuk satu musim. Pemegang tiket musiman akan memiliki tiket yang dirotasi di antara mereka. Ada juga pilihan Montjuic, tapi aku suka Johan."

Kemudian terlepas dari masalah keuangan mereka yang sangat terbuka, Barcelona telah dikaitkan dengan langkah sensasional untuk membawa pulang Neymar ke Camp Nou pada beberapa jendela transfer sejak kepergiannya pada tahun 2017.



“Ketika angka-angkanya dijelaskan kepada kami, kami pikir ada ruang untuk melakukannya,” ujar Laporta. 

“Mereka memberi tahu kami bahwa dia ingin datang dan dia tidak bisa melanjutkan di sana, setelah meyakinkan klub (untuk membiarkannya pergi)."

"Tapi ini sepak bola dan siapa pun yang membuat penawaran terbaik menang. Tidak mengontraknya adalah hal yang baik, itu tidak akan membantu."