Akhir 2020 masih main di sekolah. Akhir 2021 sudah jadi bintang. Siapa anak hebat ini?
Felix Afena-Gyan baru bergabung dengan Akademi AS Roma pada Januari 2021. Tapi penemuan Jose Mourinho yang berusia 18 tahun itu sudah menjadi berita utama setelah dua golnya melawan Genoa dalam 12 menit untuk membantu Serigala Ibukota Italia unggul 2-0 di Stadio Luigi Ferraris, Senin (21/11/2021) dini hari WIB.

Sang penyerang muda Ghana datang dari bangku cadangan di Marassi ketika skor masih 0-0 dan mencetak kedua gol untuk memberi debut Andriy Shevchenko sebagai pelatih baru Genoa berakhir mengecewakan.

Hebatnya, itu adalah penampilan ketiga Afena-Gyan di Serie A setelah juga menjadi pemain pengganti melawan Cagliari pada 27 Oktober 2021 dan AC Milan pada 31 Oktober 2021. Jadi, ini adalah gol pertama dan kedua pemuda kelahiran Sunyani, 19 Januari 2003, tersebut.

Felix naik kelas karena sudah mencatatkan namanya bersama Roma Primavera musim ini. Dirinya sanggup mencetak enam gol hanya dalam lima pertandingan.

"Saya telah berjanji untuk membelikan Felix sepatu yang sangat dia sukai, yang sangat mahal, harganya 800 euro. Jadi, dia berlari dan menyuruh saya untuk tidak lupa! Besok pagi, hal pertama yang saya lakukan adalah membelikannya sepatu," kata Mourinho kepada DAZN.

"Saya minta maaf untuk Tuan (Daniele) de Rossi (pelatih junior Roma) dan skuad Primavera. Tapi, Felix akan tetap bersama kami. Primavera bekerja dekat dengan kami. Jadi, Felix dan empat atau lima pemain lainnya masuk ke skuad senior," tambah pria Portugal itu.

Berasal dari Ghana, Afena-Gyan masih bermain sepakbola untuk level sekolah di kampung halamannya hingga Januari 2021, ketika dijemput Roma melalui EurAfrica FC Academy.

Morgan De Sanctis adalah kunci kepindahan Felix ke Italia, karena dia sangat terkesan selama misi pencarian bakat sehingga dia mengunci talenta tersebut dengan kontrak hingga 30 Juni 2023.



"Yang paling membuat saya terkesan adalah kepalanya yang dingin di depan gawang. Jika dia tidak dalam hal teknik yang fantastis, dia memang memiliki mentalitas yang kuat. Anda mendapatkan anak-anak ini sekarang yang berpikir mereka tahu segalanya. Tapi, dia rendah hati dan anda dapat merasakan dia hanya menyerap semua informasi ini dari semua orang di sekitarnya. Itu luar biasa,' ungkap Mourinho.

Pada gilirannya, Felix mengambil kesempatan bermain untuk Roma, setelah menjadi penggemar ketika menyaksikan kebangkitan epik klub dari kekalahan 1-4 di leg pertama untuk mengalahkan Barcelona 3-0 di perempat final Liga Champions 2017/2018.



Dalam beberapa bulan, dia sudah mendapatkan beberapa sesi pelatihan dan panggilan dengan skuad senior di bawah Paulo Fonseca. Dan, dia harus menunggu Mourinho untuk melakukan debutnya. 

"Felix memiliki intensitas seperti ini, dia menekan lawan, memaksa mereka melakukan kesalahan dan memberikan intensitas yang berbeda ke samping. Saya melihat Eldor Shomurodov kehabisan tenaga dan saya selalu merasa kami akan menang, meskipun kadang-kadang kemungkinan imbang muncul di benak saya. Itu akan membuat frustrasi, tapi juga positif untuk kinerjanya," pungkas Mourinho.