Mengungkap perjalanan karier Kennedy Bakircioglu, pemain yang pernah dianggap lebih sulit dihadapi daripada Messi dan Ronaldo.
Kennedy Bakircioglu, nama yang mungkin tidak asing bagi penggemar Championship Manager 2001/02, pernah menjadi sorotan ketika Jordi Alba, bek Barcelona, menyebutnya sebagai lawan tersulit yang pernah dihadapinya. Bakircioglu memulai debut profesionalnya pada usia 15 tahun bersama Assyriska, klub divisi dua Swedia, pada tahun 1996.
Dua tahun kemudian, setelah mencetak sembilan gol dalam 25 pertandingan, Bakircioglu mendapatkan kesempatan uji coba di Manchester United selama kampanye treble mereka yang terkenal. "Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Bakircioglu tentang pengalaman tersebut.
Di Old Trafford, ia berlatih dengan tim utama dan bermain dengan tim cadangan yang dipenuhi bintang seperti David Beckham, Paul Scholes, Ryan Giggs, dan lainnya. Namun, Bakircioglu tidak berhasil mendapatkan kontrak dan kembali ke Swedia bergabung dengan Hammarby IF.
Di Hammarby, Bakircioglu menjadi pemain kunci yang membantu klub meraih gelar liga Swedia pertama mereka pada tahun 2001. Prestasinya di lapangan membuatnya menjadi idola bagi banyak penggemar Championship Manager.
Pada tahun 2003, Bakircioglu pindah ke Iraklis di Yunani, meskipun langkah ini tidak sepopuler penampilannya di permainan komputer. Namun, Bakircioglu menerima perhatian dari para penggemar dengan tangan terbuka.
"Luar biasa, bukan? Orang-orang membicarakannya selama sepuluh tahun," ungkap Bakircioglu dalam biografinya. Ia bahkan mencoba bermain sebagai manajer di Manchester United dalam permainan tersebut.
Setelah Iraklis, Bakircioglu bermain untuk FC Twente, Ajax, dan Racing Santander di Spanyol. Di Racing, ia bertemu dengan Jordi Alba yang masih muda, yang kemudian menyebut Bakircioglu sebagai lawan tersulitnya.
"Saya selalu ditanya ini dan Anda bahkan tidak tahu siapa dia," kata Alba kepada Marca. "Namanya Kennedy, dia terbang di lapangan. Itu adalah hari yang sulit bagi saya."
Komplikasi pertandingan antara Alba dan Bakircioglu telah diunggah ke YouTube dan mendapatkan ribuan penonton.
Setelah meninggalkan Racing Santander pada 2012, Bakircioglu kembali ke Hammarby dan bermain selama enam tahun sebelum pensiun pada 2018.
Bakircioglu mungkin tidak mencapai puncak karier seperti yang diharapkan banyak orang, tetapi ia tetap menjadi legenda di kalangan penggemar Championship Manager.
Perjalanan kariernya mengingatkan kita bahwa sepak bola bukan hanya tentang ketenaran, tetapi juga tentang cinta dan dedikasi terhadap permainan.
Bakircioglu mungkin tidak setenar Messi atau Ronaldo, tetapi bagi mereka yang mengenalnya, ia adalah pahlawan sejati.
Dengan semangat dan kerja keras, Bakircioglu membuktikan bahwa setiap pemain memiliki cerita unik yang layak untuk diceritakan.
Jadi, meskipun ia mungkin terlupakan oleh banyak orang, bagi penggemar setia, Kennedy Bakircioglu akan selalu diingat.