Cody Gakpo berpotensi menghadapi sanksi dari FA setelah selebrasi golnya melanggar aturan IFAB.
Selebrasi Kontroversial di Anfield
Pemain bintang Liverpool, Cody Gakpo, kini menjadi sorotan setelah selebrasi golnya yang kontroversial saat Liverpool meraih kemenangan besar atas Tottenham Hotspur. Pertandingan yang berlangsung pada Minggu sore itu berakhir dengan skor 5-1, memastikan gelar ke-20 bagi Liverpool di liga teratas. Gol-gol dari Luis Diaz, Alexis Mac Allister, Cody Gakpo, dan Mohamed Salah, ditambah gol bunuh diri dari Destiny Udogie, membuat kemenangan ini semakin manis. Namun, selebrasi Gakpo yang meniru aksi terkenal Kaka dengan menunjukkan kaos bertuliskan 'I belong to Jesus' membuatnya terancam sanksi dari FA.
Aturan Ketat IFAB dan Potensi Sanksi
Menurut aturan ketat dari International Football Association Board (IFAB), pemain dilarang menampilkan slogan, pernyataan, atau gambar politik, religius, atau pribadi pada perlengkapan mereka. Aksi Gakpo ini dilaporkan oleh The Athletic dan berpotensi membuatnya menghadapi tindakan dari FA. IFAB menegaskan bahwa pemain atau tim dapat dikenai sanksi oleh penyelenggara kompetisi, asosiasi sepak bola nasional, atau FIFA jika melanggar aturan ini.
Gakpo terlihat mengenakan kaos yang sama setelah peluit akhir dibunyikan, saat para pemain merayakan kemenangan di depan para penggemar. Sebelumnya, kapten Crystal Palace, Marc Guehi, lolos dari hukuman setelah menulis pesan di ban lengannya yang berwarna pelangi. Meskipun FA tidak mengambil tindakan formal terhadap Guehi, Crystal Palace diingatkan tentang peraturan perlengkapan.
Aturan A4 secara lengkap menyatakan bahwa penampilan atau penyertaan pesan yang tidak pantas, mengancam, menghina, tidak senonoh, diskriminatif, atau secara etis atau moral ofensif, serta pesan politik atau religius, dilarang. Iklan produk tembakau juga dilarang.
Insiden ini menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar dan pakar sepak bola tentang batasan kebebasan berekspresi di lapangan. Beberapa berpendapat bahwa selebrasi tersebut adalah bentuk ekspresi pribadi yang tidak berbahaya, sementara yang lain menekankan pentingnya mematuhi aturan yang ada untuk menjaga netralitas dalam olahraga.
Dalam dunia sepak bola yang semakin terhubung dengan isu-isu sosial dan politik, tindakan seperti yang dilakukan Gakpo ini menjadi topik diskusi yang hangat. Apakah tindakan ini akan mempengaruhi reputasi Gakpo atau Liverpool di mata publik masih harus dilihat.
FA diharapkan akan mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden ini dalam waktu dekat. Sementara itu, para penggemar Liverpool berharap bahwa fokus tim tetap pada performa di lapangan dan tidak terganggu oleh masalah di luar lapangan.
Seiring dengan berkembangnya berita ini, banyak yang menantikan bagaimana FA akan menangani situasi ini dan apakah akan ada perubahan dalam cara aturan ini diterapkan di masa depan.
Dengan semakin banyaknya pemain yang menggunakan platform mereka untuk menyuarakan pandangan pribadi, penting bagi badan pengatur sepak bola untuk menemukan keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan kepatuhan terhadap aturan yang ada.
Insiden ini juga mengingatkan kita akan pentingnya memahami dan menghormati peraturan yang ada, sambil tetap mendukung hak individu untuk mengekspresikan diri mereka.
Bagaimana pun hasil dari insiden ini, yang jelas adalah bahwa sepak bola terus menjadi cermin dari isu-isu yang lebih luas dalam masyarakat kita.