Mengapa Kylian Mbappe Raih Sepatu Emas Eropa dengan Gol Lebih Sedikit dari Gyokeres

Mengapa Kylian Mbappe Raih Sepatu Emas Eropa dengan Gol Lebih Sedikit dari Gyokeres

Ringkasan Berita

  • Kylian Mbappe memenangkan Sepatu Emas Eropa setelah mencetak 31 gol di musim debutnya di La Liga bersama Real Madrid.

  • Sistem penilaian UEFA memberikan poin lebih tinggi untuk gol di liga top, membuat Mbappe unggul meski Gyokeres mencetak lebih banyak gol.

  • Mbappe menjadi pemain pertama yang memenangkan Sepatu Emas Eropa, Piala Dunia, dan Liga Champions, mengukir sejarah baru.

Kylian Mbappe memenangkan Sepatu Emas Eropa meski mencetak gol lebih sedikit dari Viktor Gyokeres.

Perjalanan Kylian Mbappe Menuju Sepatu Emas Eropa

Pada bulan Mei lalu, Kylian Mbappe dari Real Madrid dianugerahi Sepatu Emas Eropa setelah mencetak 31 gol di musim debutnya di La Liga. Namun, banyak yang bingung mengapa Viktor Gyokeres dari Sporting CP, yang mencetak 39 gol, tidak menerima trofi yang didambakan setiap penyerang. Mbappe bergabung dengan Los Blancos dengan status bebas transfer musim panas lalu. Setelah awal yang lambat, ia menemukan performanya dan menyelesaikan musim dengan kuat, terutama dalam hal catatan golnya. Pemain Prancis ini menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Real Madrid di musim pertamanya, melampaui rekor yang dibuat oleh Ivan Zamorano pada 1992/93. Ini adalah prestasi yang bahkan Cristiano Ronaldo tidak bisa capai ketika pindah ke Spanyol.

Sistem Penilaian UEFA yang Berbeda

Penyerang asal Swedia, Gyokeres, mencetak delapan gol lebih banyak dari pemenang akhirnya, namun Sepatu Emas Eropa diberikan kepada Mbappe. Alasan untuk ini terletak pada sistem penilaian berbobot UEFA, yang memberikan nilai lebih tinggi pada gol yang dicetak di divisi teratas Spanyol dibandingkan dengan liga yang peringkatnya lebih rendah. 31 gol Mbappe memberinya 62 poin koefisien, sementara 39 gol Gyokeres memberinya 58,5 poin. Di Spanyol, setiap gol dihitung dua poin koefisien, sedangkan di Portugal, satu gol hanya bernilai 1,5 poin. Akibatnya, Gyokeres berakhir 3,5 poin di bawah total Mbappe.

Aturan UEFA menyatakan bahwa gol yang dicetak di lima liga teratas Eropa bernilai dua poin, sementara di liga yang peringkatnya keenam hingga ke-22 bernilai 1,5 poin. Mbappe, yang dianggap sebagai salah satu remaja terbaik dalam sejarah sepak bola, menjadi pemain pertama yang memenangkan Sepatu Emas Eropa sejak Thierry Henry, mengungguli Gyokeres, Mohamed Salah, Robert Lewandowski, dan Harry Kane. Pemain sepak bola terakhir yang memenangkan Sepatu Emas Eropa dari luar lima liga teratas adalah Mário Jardel dari Sporting CP pada 2001-02.

Prestasi yang mengesankan, Mbappe yang berusia 26 tahun juga menjadi pemain pertama dalam sepak bola yang memenangkan ketiga Sepatu Emas Eropa, Sepatu Emas Piala Dunia, dan Sepatu Emas Liga Champions. Tampaknya tidak ada akhir dari apa yang bisa dia capai.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like