Ringkasan Berita
-
Jurgen Klopp menolak tawaran Manchester United pada 2013 karena proyek tidak sesuai visinya.
-
Klopp lebih memilih membangun tim dari bawah dengan pemain muda daripada mengandalkan bintang.
-
Kesuksesan Klopp di Liverpool buktikan visinya lebih efektif daripada pendekatan instan.
Klopp menolak tawaran Manchester United pada 2013 karena perbedaan visi dan filosofi kepelatihan.
Jurgen Klopp, mantan pelatih Liverpool yang dikenal dengan pendekatan kepelatihannya yang unik, mengungkapkan bahwa ia pernah menolak tawaran untuk melatih Manchester United pada tahun 2013. Tawaran tersebut datang tepat setelah Sir Alex Ferguson, pelatih legendaris MU, memutuskan untuk pensiun.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari The Diary of a CEO Podcast, Klopp menjelaskan bahwa ia sempat berbicara langsung dengan pihak Manchester United. Namun, ia menolak tawaran tersebut karena merasa proyek yang ditawarkan tidak sesuai dengan visinya dalam membangun tim.
“Ya, saya berbicara dengan mereka. Pada tahun ketika Sir Alex Ferguson pensiun, mereka menghubungi saya. Tentu saja mereka tertarik,” ujar Klopp. Meski saat itu ia masih muda dan tengah menikmati masa keemasan bersama Borussia Dortmund, Klopp menilai waktunya tidak tepat untuk pindah ke Old Trafford.
Klopp menambahkan bahwa ada hal-hal yang disampaikan pihak Manchester United dalam pertemuan tersebut yang membuatnya tidak nyaman. Menurutnya, pendekatan Manchester United yang terlalu percaya diri dalam mendapatkan pemain bintang tidak sesuai dengan filosofi kepelatihannya.
“United saat itu begitu besar, mereka bilang ‘kami bisa dapatkan semua pemain yang kami mau’. Saya duduk di sana dan berpikir, ini bukan proyek saya,” katanya menegaskan. Klopp merasa bahwa pendekatan seperti itu tidak akan efektif dalam jangka panjang.
Visi Klopp dalam Membangun Tim
Klopp dikenal dengan filosofi kepelatihannya yang menekankan pada pengembangan pemain muda dan membangun tim yang solid dari bawah. Ia tidak setuju dengan gagasan untuk membawa kembali pemain bintang ke klub lama mereka hanya demi membangun kekuatan instan. Ia menyebut nama Paul Pogba dan Cristiano Ronaldo sebagai contoh dari pendekatan yang menurutnya tidak efektif.
“Paul pemain yang luar biasa, ya Tuhan, begitu juga Cristiano. Tapi membawa kembali pemain tidak pernah benar-benar membantu,” katanya. Klopp lebih memilih untuk membangun tim dengan pemain yang memiliki potensi dan bisa berkembang bersama klub.
Keputusan Klopp untuk menolak tawaran Manchester United terbukti tepat. Setelah sukses besar bersama Dortmund, Klopp kemudian membawa Liverpool kembali berjaya di kancah Eropa dan Inggris. Sementara itu, Manchester United masih berjuang mencari kestabilan setelah era Ferguson.
Kesuksesan Klopp Bersama Liverpool
Di bawah kepemimpinan Klopp, Liverpool berhasil meraih gelar Liga Champions dan Liga Inggris. Klopp berhasil membangun tim yang solid dan kompetitif dengan memanfaatkan pemain-pemain muda berbakat dan strategi permainan yang efektif.
Keberhasilan Klopp bersama Liverpool menunjukkan bahwa visinya dalam membangun tim dari bawah dengan pemain yang tepat lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan instan yang mengandalkan pemain bintang. Klopp membuktikan bahwa dengan kerja keras dan strategi yang tepat, sebuah tim bisa mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Keputusan Klopp untuk menolak Manchester United pada 2013 bukan hanya soal waktu yang salah, tetapi juga tentang kesesuaian visi dan filosofi kepelatihan. Klopp memilih untuk tetap setia pada prinsipnya dan itu membuahkan hasil yang luar biasa.
Manchester United, di sisi lain, masih mencari arah yang tepat untuk kembali ke puncak kejayaan. Keputusan Klopp untuk menolak tawaran tersebut menjadi salah satu momen penting dalam karirnya dan menunjukkan betapa pentingnya kesesuaian visi dalam membangun sebuah tim sepak bola.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!