Ini terjadi setelah 2009 ketika Tevez gabung Man City. Masih ingat?
Legenda Argentina, Carlos Tevez, secara resmi mengakhiri karier sebagai pesepakbola profesional pada usia 38 tahun. El Apache memutuskan pensiun setelah 20 tahun menjalani karier yang cukup gemilang.

Pada sebuah era, Tevez adalah salah satu pesepakbola hebat asal Argentina. Dalam kariernya, dia menjadi salah satu pesepakbola yang pernah bermain untuk dua rival abadi, Manchester United dan Manchester City.

Sebelum tampil cemerlang bersama Man City pada 2009-2013, Tevez lebih dulu bermain untuk MU (2007-2009). Selama di Old Trafford, Tevez membangun kemitraan yang sangat baik dengan Wayne Rooney. Bahkan, Rooney menyebut Tevez sebagai pemain favoritnya.

Tevez menandatangani kontrak dengan Setan Merah pada 2007 dengan status pemain pinjaman. Tapi, kemudian dia justru memenangkan gelar Liga Premier berturut-turut, serta Liga Champions.

Totak, Tevez mencetak 34 gol dalam dua musim. Itu membuat dirinya populer di depan fans Setan Merah. Mereka mendesak Sir Alex Ferguson untuk membuat status Tevez permanen di Old Trafford.



Dalam sebuah kesempatan, Rooney mengaku sangat merasakan dampak besar kehadiran Tevez. "Tevez dan saya memiliki hubungan yang baik. Kami terhubung sangat bagus di lapangan. Tentu saja di luar lapangan juga," kata Rooney kepada  SPORTbible ketika ditanya siapa pemain favoritnya.

"Ketika kami berdua di depan, kami saling memuji dengan sangat baik. Biasanya, jika saya bermain dengan Louis Saha, Ruud van Nistelrooy, atau Robin van Persie, striker ini selalu menjadi No.9 dan saya akan bermain sebagai No.10," tambah Rooney.

"Dengan Tevez, kami bisa merotasi. Saya akan menjadi No.9. Dia akan mengambil tempat No.9 dan saya akan menjadi No.10. Ketika kami kehilangan bola, kami akan seperti dua banteng yang berusaha mendapatkannya kembali. Sebagai mitra penyerang, dia adalah orang yang paling saya nikmati bermain bersama," ungkap pelatih Derby County itu.



Namun, warisan Tevez di MU sedikit ternoda dengan kepindahan kontroversial ke Man City pada 2009. Transfer itu menyebabkan poster klasik "Selamat Datang di Kota Manchester (Manchester City)". Dan, setelah Tevez pergi, karier Rooney mulai menurun.

"Itu (kepergian Tevez) menghancurkan. Saya sangat menikmati bermain dengannya dan saya tahu sesuatu sedang terjadi karena ada masalah dengan kepemilikannya, apakah itu klub atau agen," kata Rooney.

"Sebenarnya sangat murah untuk membelinya dan untuk alasan apa pun kami tidak membelinya. Saya pikir Man City mendapatkannya dengan harga sekitar 20 juta pounds (Rp360 miliar), yang luar biasa. Anda melihat betapa hebatnya dia ketika di sana (Man City). Saya hancur," tambah Rooney.