Laga main-main jadi penting. Laga serius dibikin guyon. Mau heran, tapi Indonesia..
Bali United tidak bisa berbuat banyak saat menghadapi pertandingan kedua Grup G Piala AFC 2022. Tampil di depan suporter setia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali United menyerah 2-5. Apakah ini dampak dari terlalu serius bermain di kompetisi pramusim?

Setelah mengalahkan Kedah Darul Aman, Serdadu Tridatu mendapatkan giliran menghadapi Visakha FC dari Kamboja. Hasilnya, memalukan.

Bayangkan, klub termahal di Indonesia yang go public di bursa saham, dan dengan materi pemain kelas satu harus menyerah 2-5 dari tim Kamboja, yang kompetisi profesionalnya baru berlangsung 2-3 tahun? Kekalahan terjadi di depan pendukung fanatik yang memadati stadion.

Di babak pertama, Bali United sudah tertinggal 1-2. Di babak kedua, Serdadu Tridatu benar-benar habis. Mereka kalah segala-galanya. Lima gol Visakha dihasilkan Paulo Victor (17, 63), Ouk Sovann (45, 88), dan Lee Jae-gun (55). Sementara gol Bali United tercipta lewat Irfan Jaya (9) dan Privat Mbarga (85).

Hasil yang tentu saja sangat memalukan. Ini juga membuktikan prioritas pertandingan tim-tim Liga 1 keliru.

Fakta menunjukkan, sebelum bertanding di Piala AFC, Bali United menjalani fase grup Piala Presiden 2022 dengan sangat keras. Mereka menghadapi Bhayangkara FC, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya layaknya berjuang di final Liga Champions Asia.

Anehnya, Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, tetap memainkan skuad utama di Piala Presiden. Hasilnya, bisa dilihat sendiri saat Piala AFC digelar.