Memangnya apa komentar petinggi Bayern?
Kadangkala fans atau kelompok supporter sebuah klub tidak rela melihat pemain kesayangan mereka pindah dan berseragam klub lain. Maka itu, kemarahan menjadi hal wajar dan sosial media telah menampung hal-hal semacam itu.

Ambil contoh misalnya ketika Bayern Muenchen secara terbuka mengklaim tengah mengincar tanda tangan bek andalan Juventus, Matthijs de Ligt.

Diwakili oleh Direktur Olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic, klub Jerman itu kabarnya sudah mengadakan negosiasi dengan I Bianconeri dan agen De Ligt, Rafaela Pimenta. Pernyataan ini membuat kesal dan kemerahan para suporter Juventus.

Titik ledak kemarahan fans Juventus ketika CEO Bayern, Olivier Khan, mengatakan De Light akan segera merapat ke Allianz Arena. “Kami telah melakukan pembicaraan dan sang pemain ingin datang ke FC Bayern,” kata Kahn kepada Blickpunkt Sport.

"Kami akan melakukan lebih banyak diskusi dan kemudian melihat bagaimana kelanjutannya."

Salihamidzic kemudian mengatakan kepada Sky Sports Deutschland bahwa “bukan rahasia” ada pertemuan di Turin. “Kami telah melakukan pembicaraan, akan ada lebih banyak lagi kejutan”

Sikap itu membuat marah supporter Juventus secara online, terutama di tengah laporan bahwa tawaran tersebut adalah 60 juta euro / Rp 907 miliar termasuk bonus, jauh dari harga yang diminta 90-100 juta euro / Rp 1,3-1,5 triliun.



Banyak tweet dan posting Instagram dari para penggemar semuanya mengeluhkan diskusi terbuka tentang pemain milik klub lain ini menunjukkan "kurangnya rasa hormat" Die Roten untuk Juventus.

“Menurut Kahn, siapa dia, berbicara tentang pemain yang terdaftar di klub lain? Juve harus merespons, tetapi mereka tidak akan melakukannya, kami masih jauh untuk menjadi klub top.”

Tanggapan umum juga berkembang, misalnya De Ligt bisa lebih dari diterima untuk pergi ke Bayern, selama Nyonya Tua mendapatkan harga yang tepat.