Ketika nilai-nilai sepakbola tidak lagi diindahkan.
Kabar duka kembali menghampiri sepakbola Indonesia. Ribut-ribut antar kelompok suporter terus berlanjut dan sebagai imbasnya salah seorang tak bersalah harus merenggang nyawa.

Adalah Tri Fajar Firmansyah, pemuda berusia 19 tahun yang merupakan salah satu anggota kelompok suporter PSS Sleman dinyatakan meninggal dunia  pada Selasa (2/8/2) siang WIB.

PSS Sleman turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Fajar.

“Innalillahi Wa Inna Ilahi Raji’un. Keluarga besar PSS Sleman mengucapkan berduka atas berpulangnya saudara kita, Tri Fajar Firmansyah. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tulis PSS Sleman dilansir dari sosial media klub.



Meninggalnya Fajar adalah buntut salah sasaran dari kericuhan yang terjadi pada laga Persis Solo vs Dewa United di Yogyakarta  pada 25 Juli 2022 lalu. 

Tri Fajar Firmansyah, yang berprofesi sebagai juru parkir, tidak tahu apa-apa dan malah dikeroyok oknum suporter

Semoga kejadian seperti ini tidak berulang. Mencoreng nama baik sepakbola. Besar harapan supporter bisa bersikap bijak. Tidak mengedepankan ego dan salah kaprah mengatasnamakan membela klub kesayangan. Nyawa lebih berharga daripada fanatisme. Sepakbola sejatinya memelihara bukan merusak.