Jelas sudah mengapa Spurs bisa terbang lebih tinggi dibandingkan tim sekotanya Arsenal.
Keberuntungan Arsenal dan Tottenham sangat kontras. Spurs terbang tinggi di puncak klasemen Liga Premier sementara Arsenal merana di urutan ke-15. Spurs pun menghantam Arsenal di derby London.

Meski kedua belah pihak berinvestasi besar-besaran di jendela transfer musim panas dengan total total pengeluaran 137 juta poundsterling, yang timbul justru kenyataan terbalik. Tim asuhan Arteta, terpaut banyak tangga dengan anak asuh Jose Mourinho.

Bersinggungan dengan hal tersebut, di bawah ini adalah perbandingan antara rekrutan Arsenal dan Tottenham. Siapa saja dan sejauh apa kontribusi mereka di klub masing-masing? Tanpa pikir panjang, izinkan kami menyajikan perbandingannya di bawah ini :

1. Cédric Soares vs Matt Doherty

Cédric bertugas lima tahun di Southampton sebelum dibawa oleh Arteta untuk memberikan alternatif atau sebagai pelapis yang sangat dibutuhkan untuk Hector Bellerin.

Setelah awalnya dikontrak dengan status pinjaman, performanya di Arsenal sejauh ini terganggu dengan cedera. Bek sayap Portugal itu hanya terlibat dalam satu pertandingan musim ini. Tetapi ada sedikit tanda-tanda perubahan dalam waktu dekat.

Sebagai perbandingan, Matt Doherty didatangkan secara khusus untuk menggantikan Serge Aurier, yang hari-harinya di klub terlihat seperti sia-sia.

Meski menjadi andalan Wolves, Doherty telah dirotasi keluar-masuk oleh Mourinho, itu artinya Mou sejauh ini belum sepenuhnya yakin dengan kemampuan Doherty.

Dalam peristiwa yang tidak terduga, kedatangan Doherty telah memberikan Aurier yang tidak konsisten dorongan yang sangat dia butuhkan untuk berkembang. Akhirnya ada persaingan yang sehat di bek kanan, sesuatu yang tidak dimiliki Spurs sejak masa Kyle Walker dan Kieran Trippier.

2. Willian vs Gareth Bale



Banyak yang menyayangkan keputusan Chelsea untuk melepas Willian dengan status gratis ke Arsenal, tapi di lain sisi, jelas The Gunners diuntungkan.Dalam pertandingan pembukaan musim ini, performa Willian sangat luar biasa, memberikan tiga assist dalam kemenangan di Fulham.

Arteta sejauh ini bertahan dengan pemain Brasil itu, Arteta lebih memilihnya daripada penandatanganan rekor klub, Nicolas Pépé.

Sementara itu, kedatangan Gareth Bale disambut seperti kedatangan superstar yang akhirnya kembali. Meskipun absen selama beberapa bulan pertama musim ini - dan sekarang tampil terutama untuk Spurs dalam kampanye liga Europa mereka - penandatanganan Bale sejauh ini lebih berarti di luar lapangan daripada di atas lapangan. Dalam artian, kembalinya Bale memicu kebersamaan dan kegembiraan di Spurs yang telah lama hilang.


3. Gabriel dan Sergio Reguilón

Kedatangan Gabriel dimaksudkan untuk menggantikan peran bek tengah Mustafi dan Sokratis yang rawan kesalahan. Pemain berusia 22 tahun itu untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh para pendahulunya, dan Gabriel langsung mencuri hati  para penggemar.

Bahkan untuk ukuran bek, Gabriel telah mencetak dua dari tujuh gol Arsenal musim ini, Arteta bahkan mungkin meminta bantuan Gabriel untuk mengatasi kesengsaraan di lini serang Arsenal.

Di sisi lain, Sergio Reguilón menjadi sorotan oleh banyak klub Liga Premier, dan Tottenham beruntung mendapatkan servis mantan punggawa Sevilla itu.

Meski penandatanganannya agak dibayangi oleh histeria Bale, tetapi penampilannya tetap mengesankan, menunjukkan kecepatan yang menggetarkan dan stabilitas pertahanan yang oke. Reguilón membantu klub untuk menjaga tiga clean sheet.

4. Thomas Partey vs Pierre-Emile Hojbjerg

Arsenal menyimpan rekrutan terbaik mereka untuk yang terakhir dialah Thomas Partey. Gelandang dinamis dengan jam terbang tinggi adalah salah satu pemain terbaik Atlético Madrid selama dua tahun masa baktinya. Partey adalah pekerja keras dan punya kemampuan defensif yang baik. Tak butuh waktu lama, Partey bahkan pernah menjadi man of the match dalam permainan yang dia mainkan sebelum cedera, para penggemar Arsenal melihat sekilas peran kunci yang akan Partey mainkan untuk musim ini.

Sementara disamping itu, Spurs kini sedikit banyaknya bertumpu pada sosok yang baru didatangkan dari Atletico Madrid pada musim panas 2020 lalu

Mourinho memainkan peran Hojbjerg secara defensif dan ternyata ia mampu menjalani peran yang baik sebagai pemutus alur bagi serangan lawan.

Hal ini terlihat jelas di mana dirinya menjadi pemain Tottenham yang paling sering melakukan tekel lalu mendapat penguasaan bola serta pemain yang sering melanggar lawan sembari menciptakan banyak sapuan lebih.

5. Pablo Marí vs Joe Rodon



Mantan bek Flamengo dan Manchester City Pablo Marí awalnya tiba dengan status pinjaman di Arsenal hampir setahun lalu. Dia sekarang dikontrak secara permanen, tetapi hanya tampil beberapa kali sejak mengalami beberapa cedera jangka panjang. Adil untuk mengatakan Mari belum benar-benar membuat jejak terbaiknya di Liga Premier.

Sementara seorang Joe Rodon datang lebih awal dari yang diantisipasi, ia menggantikan Toby Alderweireld yang cedera saat melawan Manchester City. Rodon menunjukkan kemampuan terbaiknya dan mendapatkan debut penuhnya di Derby London melawan Chelsea. Rodon kini dianggap sebagai salah satu yang harus diperhatikan, karena telah menunjukkan karakter hebat dan banyak potensi.

Kesimpulan

Jelas sudah mengapa Tottenham bisa meninggalkan Arsenal begitu jauh. Mereka membeli pemain dengan tepat, kemampuan para pemain yang dibeli sebanding dengan harga dan nama besar pemain. Tapi itu hanya berlaku untuk beberapa pemain. Arsenal tak sepenuhnya buruk, paling tidak mereka punya Gabriel yang lumayan bisa menambal banyak lubang.