Basel kerap merepotkan beberapa klub top Eropa seperti Manchester United, Liverpool, Spurs atau Chelsea. Melahirkan Ivan Rakitic dan Mohammed Salah.
Sebagai salah satu tim besar di Swiss, FC Basel memiliki peranan penting untuk timnas Swiss. Beberapa pemain terbaik Rossocrociati (julukan timnas Swiss) lahir dari sana, salah satunya adalah Joan Gamper yang menjadi pendiri FC Barcelona dan FC Zurich.

Klub yang didirikan pada tahun 1893 itu telah memenangkan 20 gelar liga, 12 di antaranya diraih dalam beberapa tahun terakhir. Di ajang Liga Champions maupun Liga Eropa, Bebbi (julukan FC Basel) tampil menjanjikan dengan merepotkan bahkan mengalahkan beberapa klub top Eropa seperti Manchester United, Liverpool, Spurs atau Chelsea.

Kesuksesan Basel membuat mereka mendapatkan banyak penggemar termasuk pemain tenis dunia, Roger Federer. Namun, kesuksesan mereka juga harus dibayar mahal. Selama bertahun-tahun, mereka telah mendidik atau merekrut beberapa pemain muda yang fantastis, tetapi begitu pemain ini mulai tampil secara konsisten, mereka diburu oleh tim Eropa lainnya dan tentu saja dijual.

Beberapa pemain yang telah dijual Basel dalam beberapa tahun terakhir telah memenangkan banyak trofi dan memecahkan banyak rekor bersama tim barunya. Inilah starting XI luar biasa milik Basel bila tak menjual pemain bintangnya;

Kiper - Yann Sommer (Borussia Monchengladbach)



Yann Sommer adalah produk dari akademi Basel. Sebelum menjadi pemain reguler di tim utama Basel, Sommer harus melalui dua masa peminjaman bersama FC Vaduz dan Grasshopper. Ia kemudian memenangkan empat gelar liga dan Piala Swiss bersama Basel sebelum meninggalkan St. Jakob-Park pada 2014 untuk bergabung dengan Borussia Monchengladbach sebagai pengganti Marc-Andre ter Stegen yang pindah ke Barcelona.

Tidak butuh waktu lama untuk Sommer menjadi pilihan utama sebagai penjaga gawang Gladbach dan selama 6 musim di sana, ia mendapatkan reputasi sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di liga dan Eropa, dimana Sommer juga menjadi penjaga gawang pilihan pertama untuk Rossocrociati.

Full-back - Michael Lang (Borussia Monchengladbach) dan Manuel Akanji (Borussia Dortmund)



Borussia Monchengladbach sepertinya memiliki ketertarikan dengan pemain asal Swiss, bahkan di musim ini, Die Fohlen memiliki lima pemain Swiss dan Michael Lang adalah salah satunya.

Lang menandatangani kontrak dengan Basel pada 2015 dari Grasshopper dengan status bebas transfer. Meski menjadi seorang bek, ia mencetak 26 gol dalam 121 pertandingan untuk Basel dalam tiga musim termasuk gol kemenangan melawan Manchester United dan Manchester City di ajang Liga Champions musim 2017/18.

Manuel Akanji yang berusia 23 tahun bukanlah bek sayap tetapi dengan kualitasnya dan kurangnya pilihan di posisi bek kiri, ia tampaknya pilihan yang tepat. Akanji bergabung dengan Basel pada 2015 dari FC Winterthur dan dalam masa baktinya yang pendek disana, ia menarik perhatian dengan ketenangan dan kemampuannya untuk memainkan bola dari belakang. Sempat menjadi pemain incaran Liverpool pada 2018, ia justru bergabung dengan tim yang terkenal akan pemain mudanya, Borussia Dortmund. Akanji telah memainkan 24 pertandingan untuk tim senior Swiss dan menjadi starter di Piala Dunia FIFA 2018.

Bek tengah - Aleksandar Dragovic (Bayer Leverkusen) dan Fabian Schar (Newcastle United)



Aleksandar Dragovic dipinjamkan ke Leicester City musim lalu dan Fabian Schar saat ini bersama Newcastle United. Namun, penggemar Liga Premier mungkin mengingat kedua pemain tersebut karena alasan yang berbeda. Dragovic dikaitkan dengan Manchester United selama bertahun-tahun namun tidak pernah terealisasikan, sementara Schar sempat diminati oleh Arsenal.

Dragovic dan Schar adalah bek tengah pilihan pertama Basel pada musim 2012/13 ketika mereka mencapai semifinal Liga Europa. Penampilan mereka selama musim itu adalah alasan utama mengapa mereka dikaitkan dengan sejumlah klub Eropa. Pria Austria sendiri kemudian bergabung dengan Dynamo Kyiv pada 2013 sebelum bermain untuk Bayer Leverkusen. Adapun Schar bersama Basel sejak tahun 2012 hingga 2015 sebelum pindah ke Bundesliga bersama Hoffenheim. Ia sempat mencicipi persaingan La Liga bersama Deportivo La Coruna, namun kini ia adalah pemain penting The Magpies di lini belakang.

Gelandang - Mohamed Elneny (Arsenal), Granit Xhaka (Arsenal) dan Ivan Rakitic (Sevilla)



Mohamed Elneny adalah salah satu dari dua pemain Arsenal di list ini dan juga salah satu dari dua pemain timnas Mesir.

Elneny memainkan 142 pertandingan untuk Basel dan memenangkan empat gelar liga sebelum bergabung dengan Arsenal pada Januari 2016. Pemain yang menimba ilmu di Al Mokawloon itu menjadi cadangan di Arsenal dan hanya bermain 72 pertandingan dalam dua setengah musim, tapi  ia sukses memenangkan Piala FA dan Community Shield pada 2017.

Rekan setimnya di Arsenal, Granit Xhaka adalah produk dari akademi Basel, tetapi tidak seperti Elneny, Xhaka tidak pindah dari Basel ke Arsenal secara langsung. Saudara dari Taulant Xhaka itu terlebih dahulu bermain untuk Borussia Monchengladbach selama 4 musim sebelum bergabung dengan Arsenal pada 2016. Xhaka sering memainkan posisi yang berbeda sejak tiba di Emirates, tapi saat Arteta mengintervensi ruang ganti Meriam London, ia lebih sering bermain sebagai gelandang tengah.

Lalu di nama terakhir ada Ivan Rakitic. Pemain timnas Krosia itu sendiri sebenarnya lahir dan besar di Swiss, bahkan ia sempat bermain untuk timnas Swiss U-21 setelah bermain untuk tim muda Basel. Namun, pada 2007, ia memilih bermain untuk Kroasia dan melakukan debutnya untuk mereka di tahun yang sama.

Sebagai seorang remaja, ia tampil mengesankan untuk tim utama Basel dan pada musim 2006/07, ia mencetak 11 gol dalam 33 pertandingan liga. Musim panas berikutnya, ia bergabung dengan Schalke, bermain empat musim untuk The Royal Blues sebelum bergabung dengan Sevilla dan menghabiskan empat tahun lagi di sana. Playmaker lengkap itu menjadi anggota penting tim Barcelona selama enam musim terakhir dan kini ia bermain kembali untuk Sevilla usai Koeman merombak skuad El Barca secara besar-besaran musim panas lalu.

Penyerang - Mohamed Salah (Liverpool), Xherdan Shaqiri (Liverpool) dan Breel Embolo (Borussia Monchengladbach)




Mohamed Salah bergabung dengan Basel pada 2012 dan memainkan 79 pertandingan untuk RotBlau dengan mencetak 20 gol sebelum pindah ke klub lain. Salah hampir bergabung dengan Liverpool pada Januari 2014 sebelum Chelsea menikung dan mengontraknya. Pemain Mesir itu berjuang dalam tugas pertamanya di Liga Premier tetapi menemukan performa terbaiknya bersama tim Serie A, yakni Fiorentina dan Roma.

Pada 2017, Salah akhirnya pindah ke Liverpool dan di musim pertamanya bersama klub, ia sukses mencetak 44 gol dalam 52 pertandingan dimana 32 gol dicetak dalam 36 pertandingan liga. 32 golnya di Premier League pada musim 2017/18 adalah yang tertinggi yang pernah dibuat oleh pemain mana pun dalam satu musim Liga Premier dengan 38 pertandingan. Musim pertamanya bersama The Reds memberinya banyak penghargaan individu termasuk PFA, FWA, dan Pemain Terbaik Liga Inggris musim 2017/18, dan kini ia dianggap sebagai pemain yang sejajar dengan CR 7 dan La Pulga.

Rekan satu tim Salah di Liverpool, Xherdan Shaqiri, adalah produk dari akademi Basel. Ia saat ini bermain sebagai cadangan di Liverpool, tetapi yang menarik adalah Basel merekrut Salah untuk menggantikan Shaqiri ketika ia bergabung dengan Bayern Muenchen pada 2012. Shaqiri menjadi terkenal di musim 2011/12 ketika ia memainkan peran utama saat Basel menyingkirkan Manchester United dari Liga Champions. Shaqiri sebenarnya hampir bergabung dengan Liverpool pada 2014 sebelum Bayern memilih mempertahankannya. Beberapa bulan kemudian, ia pindah ke Inter Milan sebelum secara mengejutkan pindah ke Stoke City.

Seperti Salah, Shaqiri juga pindah ke Liverpool usai banyaknya kesepakatan yang gagal.

Pemain terakhir di posisi ini adalah Breel Embolo. Pemain kelahiran Kamerun itu adalah produk akademi Basel kelima, pemain internasional Swiss ketujuh dan pemain kedelapan yang meninggalkan Basel dan langsung bergabung dengan klub Bundesliga di daftar ini.

Embolo adalah penyerang serba bisa dan itu adalah hal yang dibutuhkan oleh banyak manajer saat ini.  Ia mencetak 31 gol dalam 91 pertandingan untuk Basel sebagai seorang remaja sebelum mengikuti jejak para seniornya yang bermain di Bundesliga. Ia bemain untuk Schalke selama 3 musim dengan mengemas 48 penampilan dan 10 gol, kini ia bermain untuk Monchengladbach dan sukses mencetak 11 gol dalam 40 penampilan di Bundesliga.