Tak lama kemudian wasit menghentikan laga.
Sebuah kompetisi menghasilkan cerita-cerita menarik. Termasuk juga dari negeri yang paling jauh. Di kasta tertinggi sepak bola Bolivia misalnya : Primera División Bolivia.

Ceritanya begini. Salah satu klub yakni Royal Pari FC terpaksa memainkan laga dengan hanya 7 pemain saja. Meski kurang pemain keputusan itu tetap diambil berdasarkan regulasi.




Akibat pandemi COVID-19

Royal Pari FC tidak mampu memainkan starting line up penuh untuk pertandingan melawan The Strongest. Sebetulnya Royal Pari FC telah berupaya mengeluarkan pernyataan yang meminta pertandingan ditunda karena situasi tersebut tetapi pengajuan itu tidak diterima oleh Federasi Sepak Bola Bolivia.

Alhasil, Royal terpaksa memainkan tujuh pemain mereka di stadion Hernando Siles. 

Walhasil, dengan ketimpangan yang jelas itu, ketika laga baru berjalan 8 menit, dengan empat pemain lebih sedikit, Royal Pari FC sudah kebobolan tiga gol.

Masing-masing dicetak atas nama pemain The Strongest : Jair Reinoso, Jeyson Chura dan Willie Barbosa.Nasib buruk bertambah, ketika pemain Royal Kevin Rosas jatuh karena cedera dan ia tertatih-tatih harus keluar lapangan. 




Otomatis, menyisakan enam pemain, dan kalau sudah begitu wasit yang memimpin laga waktu ituz Raúl Orosco terpaksa harus menghentikan pertandingan karena salah satu klub tidak memiliki jumlah pemain minimum yang dibutuhkan.

Bulan lalu situasi serupa juga terjadi di Kolombia, di mana Rionegro Aguilas harus bermain dengan 7 pemain, akibat para pemain mereka cedera dan sebagian positif kasus virus korona.