Rahasianya teknis dan non teknis. Ada 5, salah satunya mirip Laurent Blanc dan Fabien Barthez.
Meski tim-tim yang lolos ke fase knock-out sudah ditentukan, hingga sekarang ternyata masih banyak orang yang terkejut dengan penampilan impresif Gli Azzurri. Mereka bertanya-tanya mengapa pasukan Roberto Mancini sangat tangguh. Ternyata, inilah rahasianya.

Italia akan menghadapi Austria pada babak 16 besar UEFA Euro 2020 di Wembley, London, Minggu (27/6/2021) dini hari WIB. Gli Azzurri pergi ke Inggris dengan kepercayaan diri tinggi setelah memenangkan ketiga pertandingan di Grup A dengan mencetak tujuh gol tanpa kebobolan. Mereka memainkan sepakbola yang menyerang dan menghibur.

Tidak hanya itu. Mancini dan anak didiknya melakukan perjalanan ke London tanpa terkalahkan dalam 29 pertandingan internasional terakhir dengan 11 diantaranya adalah kemenangan. Mereka akan melampaui rekor skuad Vittorio Pozzo pada 1930-an jika mampu mengalahkan Das Team.

Nah, berikut ini adalah sejumlah resep dan formula rahasia yang membuat Italia mampu bermain menghibur di Euro 2020:


1. Memainkan semua anggota skuad

Banyak orang bertanya mengapa Mancini menggunakan 25 pemain dalam tiga pertandingan? Ternyata, itu ada hubungannya dengan kekompakan di ruang ganti. Dengan semua pemain merasakan menginjak rumput stadion, maka tidak ada perasaan iri diantara mereka.

Semua pemain Gli Azzurri mengaui betapa pentingnya kekompakan dalam skuad. "Ada banyak kompetisi dan karena kami adalah 26 pemain bagus. Kita tidak boleh merugikan tim nasional. Ini tujuan kita bersama. Menurut pendapat saya, ini adalah dasar untuk mencapai hasil yang sangat besar," kata Federico Bernardeschi di situs resmi Euro 2020.

Jika melihat ke belakang, Mancini adalah satu-satunya pemain dalam skuad Italia yang tidak bermain satu menit pun tampil di Piala Dunia 1990 di kandang sendiri. Pengalaman itu menjadikannya peka. Dia tidak ingin kesialan yang sama menimpa para pemain di skuadnya saat ini.

Dengan kebijakan seperti itu, Mancini tidak segan mengganti Gianluigi Donnarumma dengan Salvatore Sirigu saat melawan Wales. Artinya, 25 orang sudah tampil di Euro 2020. Hanya kiper pilihan ketiga, Alex Meret, yang belum bermain. Kemungkinan saat melawan Austria, meski hanya 5-10 menit.




2. Tradisi mencium kepala asisten pelatih

Apakah anda ingat ritual bek legendaris Prancis, Laurent Blanc, mencium kepala Fabien Barthez yang botak sebelum setiap pertandingan untuk membawa keberuntungan timnya? Momen legendaris itu terjadi selama Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.

Ternyata hal ini juga terjadi di Gli Azzurri saat ini. Bedanya, itu dilakukan Leonardo Bonucci kepada asisten Mancini, Attilio Lombardo.

Lombardo adalah salah satu dari beberapa mantan rekan setim Mancini di Sampdoria yang sekarang bekerja dengan timnas. Mantan rekan penyerangnya, Gianluca Vialli, juga bertugas sebagai kepala delegasi Italia. Sementara Alberigo Evani, Giulio Nuciari, dan Fausto Salsano juga menjadi staf.




3. Anjing maskot dari pemenang Oscar

Semua orang tahu maskot turnamen kali ini yang bernama Skillzy. Tapi, Italia juga memiliki pesona keberuntungannya sendiri. Itu adalah sosok anak anjing gembala yang diciptakan oleh mendiang model peraih Piala Oscar, Carlo Rambaldi.

Presiden Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, menyebutnya sebagai pembawa keberuntungan. "Rambaldi yang meninggal pada 2012 setelah memenangkan tiga Oscar untuk karyanya dalam film-film seperti ET, Alien, dan King Kong. Dia pertama kali menunjukkan kepada saya sketsa maskot itu pada 2007. Itu memberinya Oscar keempat," kata Gravina.




4. Mendengarkan musik pemenang Oscar

Pemenang Oscar tiga kali lainnya, musisi ternama Italia, Giorgio Moroder, menulis lagu berjudul "Un estate Italiana". Itu dikenal sebagai soundtrack Piala Dunia 1990 di Italia bersama penyanyi ternama Italia lainnya, Gianna Nannini dan Edoardo Bennato.

Giorgio Chiellini, yang menjadi pemain tertua di skuad Italia, baru berusia 6 tahun selama Piala Dunia 1990. Sementara 19 pemain di tim ini bahkan belum lahir. Tapi, ini adalah lagu yang dinyanyikan oleh para penggemar dan pemain Gli Azzurri untuk merayakan kemenangan. "Notti magiche" (malam ajaib).




5. Berpesta dengan pizza

Tidak hanya musik untuk merayakan lolos ke babak 16 besar. Setelah kemenangan melawan Wales, Gli Azzurri memiliki hari libur di Coverciano dengan menerima kunjungan Ciro Oliva. Dia adalah seorang "ahli pizza" terkenal dari Napoli, yang juga teman baik Lorenzo Insigne. 

Oliva menyiapkan pizza untuk semua orang di skuad Italia. Meski bukan makanan yang disarankan untuk pemain sepakbola, pizza buatan Oliva justru sangat cocok bagi atlet. Tanpa lemah jenuh dan karbohidrat berlebihan, pizza asli Italia buatan Oliva memiliki protein tinggi yang berguna di lapangan.