Setelah Aguero pergi, Gabriel berada di daftar berikutnya. Indikasinya Kane dan Grealish.
Gabriel Jesus sedang berada dalam titik terendah karier sepakbolanya. Setelah mendapat kartu merah di perempat final Copa America 2021, yang berujung absen di semifinal dan final, penyerang Brasil itu terancam didepak Manchester City.

Saat Copa America digelar, Gabriel harus menonton dari tribun saat Brasil dikalahkan Argentina 0-1 di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro, Minggu (11/7/2021) pagi WIB. Itu buntut tendangan kungfu ke wajah pemain Chile, Eugenio Mena, di perempat final.

Gabriel sudah meminta maaf kepada Mena setelah pertandingan dan bersikeras bahwa pelanggaran itu adalah kecelakaan. Dia juga memprotes sanksi larangan tampil di final, meski keputusan CONMEBOL tidak bisa digoyahkan.

Selepas turnamen, Gabriel kini pusing memikirkan masa depannya bersama Man City. Pasalnya, The Citizens kini sudah mulai mengambil langkah strategis di transfer window musim panas. Dua nama Inggris, Harry Kane dan Jack Grealish, menjadi target Pepn Guardiola.

Tentu saja rencana itu akan semakin menyulitkan Gabriel. Pasalnya, dia pada awalnya didatangkan sebagai penerus potensial jangka panjang untuk Sergio Aguero. Dia memiliki banyak momen bagus dan memiliki rekor gol yang patut diperhitungkan dengan 82 gol dalam 195 penampilan.

Namun, kegagalan Gabriel untuk mendekati efektivitas permainan Aguero di lini depan Man City membuat dirinya kehilangan tempat utama di lini depan musim lalu. Artinya, potensi Gabriel mengikuti jejak Aguero, yang pergi dari Etihad Stadium, terbentang sangat luas di depan mata.

Selain itu, Man City juga telah menegaskan bahwa prioritas utama pada transfer window musim panas ini adalah Erling Haaland dari Borussia Dortmund. Tapi, Man City juga realistis karena tidak akan mudah memindahkan pemain Norwegia tersebut. Jadi, Kane akan menjadi pilihan yang lebih rasional.

Jika mereka berhasil mendatangkan Kane, Gabriel kemungkinan akan menjadi pilihan kedua. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa pemain Brasil tersebut tertarik pindah, dengan Juventus memimpin antrian dan Man City tidak mungkin menghalangi jalannya.

Man City perlu mengumpulkan uang  lebih jika mereka ingin membawa Kane dan Grealish. Itu menjadikan Gabriel dan Bernardo Silva masuk dalam daftar jual. Uang hasil penjualan keduanya cukup untuk menutup pengeluaran pembelian Kane dan Grealish.




Harapan pelatih junior Gabriel di Brasil

Melihat situasi yang kurang menggembirakan, pelatih Gabriel saat junior di timnas Brasil U-20, Rogerio Micale, ikut bicara. Dia mengingatkan mengapa Pep Guardiola menginginkan mantan bintang Palmeiras itu di tempat pertama.

Dia menganggap bahwa indikasi apa pun bahwa Gabriel akan dijual sedang dipelajari oleh klub-klub yang tertarik. "Dia adalah pemain yang diinginkan setiap pelatih di dunia. Dia adalah pemain yang sangat kuat satu lawan satu, cepat dan intens. Tidak hanya secara fisik, melainkan juga dalam pemikirannya tentang permainan. Gabriel sangat berkomitmen pada tim dan sistem yang digunakan pelatih," kata Micale kepada ESPN Brazil .

"Dia adalah salah satu bakat terbaik di dunia, bermain secara mendalam sambil mencari garis terakhir lawan untuk melebar. Itulah mengapa dia dibeli Man City dan masuk skema Guardiola. Mereka membutuhkan seseorang untuk menambah kedalaman. Jika tidak permainan mereka dapat diprediksi," tambah Micale.

Gabriel debut profesional pada usia 16 tahun bersama Palmeiras dan membawa mereka meraih gelar liga saat berusia 18 tahun. Dia lalu meningkatkan reputasinya di tim junior dengan membintangi Brasil  U-20, di bawah Micale, dan mencapai final Piala Dunia U-20 ketika dikalahkan Serbia.

"Dia bermain tepat di tengah dan ketika dia kehilangan bola, dia akan menjaga keunggulan dan dia melakukannya dengan sangat baik. Dia adalah pemain terbaik saya, dan kemudian kami memanggilnya untuk Olimpiade 2016 dan dia bermain bagus," ungkap pelatih yang sekarang bekerja di Arab Saudi dengam Al Hilal itu.

"Setelah itu, dia masuk ke seleksi utama. Untuk pekerjaan saya sebagai pelatih, sangat bagus ketika anda dapat menambahkan pemain yang telah anda latih ke dalam tim utama. Dia baru berusia 24 tahun dan sudah sangat sering mengenakan seragam tim nasional sehingga dia terlihat seperti seorang veteran," beber Micale.

Micale mengatakan bahwa satu hal yang tidak pernah meninggalkan Gabriel adalah kecintaannya yang luar biasa terhadap sepakbola. "Dia bermain sepakbola untuk kesenangan. Saya selalu sangat mengaguminya. Gabriel tidak pernah bermain hanya untuk menghasilkan uang. Menghasilkan uang adalah konsekuensi dari hasratnya untuk bermain sepakbola, tambah Micale.

"Jika ada dua orang yang bermain di jalan, di sudut, dia akan ada di sana. Saya pikir ini banyak kekurangan pada anak muda kita, yang sangat peduli dengan hal-hal yang akan diberikan profesi jika berhasil, tapi melupakan gairah," pungkas Micale.