Tanpa Edwards Liverpool mungkin cuma jadi rengginang di kaleng biskuit.
Jurgen Klopp dan Liverpool merupakan dua hal yang mesti kita ucapkan dalam satu tarikan nafas. Para fans patut berterima kasih padanya, semenjak mengambil alih Liverpool pada tahun 2015, Klopp telah mengembalikan Liverpool kembali ke puncak permainan.

Tetapi pelatih asal Jerman itu bukan satu-satunya sosol dibalik kebangkitan Liverpool. Ada satu nama di dibelakang layar yang bekerja keras untuk semua hal yang diraih Liverpool dalam beberapa tahun terakhir ini.

Mari berkenalan dengan direktur olahraga Liverpool, Michael Edwards yang baru memegang amanah itu pada tahun 2016. Tahun dimana 'keajaiban' dari tangan dingin Klopp benar-benar berlangsung.

Peran Edward sangat penting bagi klub Anfiled. Ia memastikan hilir mudik pemain, mulai dari bekerja sama dengan pemandu bakat untuk memantau pemain-pemain yang cocok atau berdiskusi dengan pelatih soal pemain seperti apa yang dibutuhkan klub.

Ringkasannya skuat Liverpool saat ini merupakan kejelian Edward dalam menjalankan tugasnya.

Tapi kabar buruk bagi Liverpool, setelah lima tahun sukses dalam  menjalani perannya, menurut sebuah laporan dari The Athletic, Edward diperkirakan akan pergi dan meninggalkan pos strategis itu.



Mendapati kabar itu, kesedihan para fans Liverpool tak terbendung, mereka telah menuangkannya dalam banyak tweet di Twitter, "Kabar yang sangat menyedihkan untuk klub," tulis seorang penggemar . 

“Jujur, sangat memilukan mendengar Michael Edwards bisa pergi pada akhir musim dan saya benar-benar ragu kami akan mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya di masa depan,” tulis yang lainnya.

Bahkan ada yang dengan entengnya menulis, "Era yang sukses akan segera berakhir," 

Rekrutan terbaik Michael Edwards di Liverpool 

Membawa Sadio Mane dan Mo Salah ke Liverpool dengan harga gabungan £69 juta / Rp. 1,3 trilliun adalah pekerjaan yang jenius.

Lalu ada pemain penting lainnya, Andy Robertson (£8 juta/ Rp. 157 milliar) dan Georgino Wijnaldum (£25 juta/ Rp. 492 milliar).



Penandatanganan utama Virgil van Dijk dan Alisson Becker mungkin mahal tetapi mengingat seberapa cepat dan bagus dampaknya, aman untuk mengatakan apa yang dilakukan oleh Edward merupakan sebuah kecerdikan.

Penjualan Liverpool terbaik Michael Edwards 

Sama mengesankannya dengan mendatangkan pemain,  kemampuan Edwards untuk mengekstrak uang besar dari menjual pemain patut diacungi jempol.

Dominic Solanke dan Rhian Brewster keduanya telah dijual seharga £20/ Rp.393 milliar sementara penjualan paling mahal yakni £ 142 / Rp. 2,7 trilliun atas nama Philippe Coutinho dan itu berperan penting dalam menyediakan dana untuk membeli para pemain seperti Alisson dan Van Dijk. 

Baik Danny Ings dan Mamadou Sakho masih dijual untuk uang besar setelah cedera di Merseyside juga, membuktikan kemampuan Edwards untuk melakukan tawar-menawar yang sulit. 

Sekarang, Liverpool bakal kehilangan si jenius dan kita belum tahu siapa dan seberapa bagus kualitas penggantinya.