Siapa saja mereka? Tentu saja nama-nama populer yang jadi idola banyak orang.
Selain dari tengah, klub sepakbola membangun serangan dari sayap. Agar rencana berjalan mulus, dibutuhkan kombinasi yang baik antara gelandang atau penyerang sayap dengan full back atau bek sayap.

Dalam sepakbola, pemain sayap memiliki tiga kemampuan utama, yaitu berlari cepat, teknik bagus, dan umpan yang akurat. Kemampuan mencetak gol menjadi bonus. Begitu pula dengan kemampuan memimpin rekan-rekannya di lapangan sebagai kapten tim.

Di masa lalu, sepakbola mengenal orang-orang hebat seperti Roberto Carlos, Ryan Giggs, David Beckham, atau Javier Zanetti. Mereka adalah pemain-pemain yang memiliki kemampuan luar biasa di sayap.

Untuk musim ini, sejumlah pemain sayap juga tampak dominan di lapangan. Siapa saja mereka? Berikut ini peringkat 5 pasangan sayap terbaik di Eropa musim 2021/2022:


5. Vinicius Jr dan David Alaba (Real Madrid)

Satu-satunya sayap yang tidak mungkin diabaikan adalah David Alaba dan Vinicius Jr di Real Madrid.  Alaba baru datang musim panas ini. Meski biasa bermain di kiri belakang, pemain Austria itu bisa beroperasi di bek tengah atau gelandang bertahan.

Sementara Vinicius sudah bergabung sejak beberapa tahun lalu. Vinicius memulai musim ini dalam performa yang luar biasa dengan empat gol dalam empat pertandingan La Liga. Bahkan, jika dia bermain dari bangku cadangan, dia masih bisa masuk untuk membuat perbedaan dalam sebuah pertandingan.

Dengan pengalaman Alaba dan kecepatan Vinicius, serta kepercayaan diri yang baru ditemukan di depan gawang, Los Blancos memiliki sayap kiri yang mematikan.


4. Leroy Sane dan Alphonso Davies (Bayern Muenchen)

Juara bertahan Bundesliga diam-diam menggabungkan Leroy Sane dan Alphonso Davies. Julian Nagelsmann menempatkan Sane bermain di sayap kiri alami seperti yang dilakukan sekarang untuk Jerman dan Manchester City .Memiliki Sane yang bermain di sisi yang kuat memungkinkan dirinya menerima bola di posisi yang lebih menguntungkan  dan bertindak lebih tegas dengan bola.

Sementara Davies adalah manusia yang mampu melakukan crossing atau shooting dengan sangat bagus sambil berlari kencang. Jadi, saat Sane melakukan drift atau tetap melebar, Davies dapat menyesuaikan larinya sehingga pasangan ini akan sangat kreatif.

Di Bundesliga musim ini, Sane memiliki 2,64 peluang tercipta setiap 90 menit. Sementara Davies memiliki 2,01 untuk dua assist. Sane memiliki satu gol dan satu assist).




3. Jack Grealish dan Joao Cancelo (Manchester City)

Sebenarnya, Cancelo telah menjadi pemain terbaik di kiri belakang Manchester City selama musim lalu. Sekarang, Grealish datang dan beroperasi di sayap kiri. Keduanya cocok dengan baik.

Cancelo bisa tumpang tindih, tapi kekuatan di sayap ini adalah penguasaan bola yang kuat. Mereka melindungi bola dengan luar biasa, menggesernya untuk menghindari lawan sambil menciptakan peluang satu sama lain melalui dribbling dan passing.

Grealish adalah maverick kreatif dengan peluang terbanyak kedua yang tercipta sejauh musim ini (13) dan take-on (7/11) yang terpuji telah diselesaikan. Dengan Cancelo mendukungnya. Yang benar-benar dibutuhkan Man City hanyalah seorang striker yang melepaskan bola untuk mengubur peluang yang akan mereka ciptakan.


2. Lionel Messi dan Achraf Hakimi (Paris Saint-Germain)

Sejauh ini sangat jarang melihat duo ini bermain bersama. Tapi, secara teori dan di atas kertas, sayap kanan PSG benar-benar tidak masuk akal. Lionel Messi dan Achraf Hakimi adalah dua pemain paling bertalenta saat ini, dengan cara yang sangat berbeda.

Hakimi jelas merupakan bek kanan spesialis. Dia bertindak lebih seperti pemain sayap. Sejak 2019/2020, Hakimi memiliki lebih banyak sentuhan di dalam kotak daripada fullback lainnya di lima liga teratas (276) dan merupakan sumber kreativitas yang konstan.

Sementara Messi adalah pemain terhebat di planet ini. Angka-angkanya berbicara sendiri dan begitu juga kemampuannya yang keterlaluan. Dia kidal. Tapi, dia juga bisa bermain di semua sektor lapangan di depan. Sayap kanan, sayap kiri, penyerang sayap, penyerang tengah, gelandang serang, second striker, trequartista, hingga false nine sangat fasih dijalankan La Pulga.

Tapi, melihat skema 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang dikembangkan Mauricio Pochettino, tampaknya Messi akan mendapatkan peran di sayap kanan. Artinya, dia berkolaborasi dengan Hakimi.




1. Mohamed Salah dan Trent Alexander-Arnold (Liverpool)

Dalam hal produksi murni, tidak ada sayap yang lebih baik di dunia selama beberapa tahun terakhir selain Mohamed Salah dan Trent Alexander-Arnold. Pasangan Liverpool telah memenangkan Liga Premier dan Liga Champions bersama. Dan, pemahaman serta keterampilan mereka adalah kunci cara The Reds bermain.

Salah melayang di tengah lapangan, baik dengan atau tanpa bola. Sementara Alexander-Arnold melakukan overlap untuk mengirim umpan silang mematikan ke dalam kotak. 

Tentu saja mereka membutuhkan keseimbangan pertahanan yang diberikan oleh Jordan Henderson atau Fabinho. Keduanya membantu Salah dan Alexander-Arnold seperti jalan bebas hambatan.

Hanya dalam empat pertandingan Liga Premier yang dijalani Liverpool sejauh ini, Alexander-Arnold telah menciptakan peluang paling banyak (20) dan mengantongi dua assist. Sementara Salah telah menciptakan peluang terbanyak kedua (13) sambil mencetak tiga gol, dan mendapatkan dua assist.