Mengungkap 10 gelandang terbaik dalam sejarah Liga Champions menurut pandangan Lineker, Shearer, dan Richards.
Gelandang mungkin tidak selalu mendapatkan pujian yang sama seperti pencetak gol, tetapi peran mereka sangat penting dalam menentukan kemenangan tim di panggung besar seperti Liga Champions. Kompetisi ini adalah puncak tertinggi sepak bola klub, di mana setiap klub dan pemain berusaha menunjukkan keterampilan terbaik mereka.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 gelandang terbaik sepanjang sejarah Liga Champions menurut pandangan trio pundit terkenal: Alan Shearer, Micah Richards, dan Gary Lineker. Mereka menilai para gelandang ini berdasarkan kontribusi mereka di lapangan tengah yang sering kali menjadi jantung permainan.
Peran Penting Gelandang di Liga Champions
Gelandang memiliki peran krusial dalam mengatur tempo permainan dan memberikan umpan-umpan penting. Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Karim Benzema mungkin sering disebut sebagai pemain terbaik, tetapi gelandang seperti Zinedine Zidane dan Andrea Pirlo juga memiliki pengaruh besar dalam kesuksesan tim mereka.
Alan Shearer, meskipun tidak pernah bermain sebagai gelandang, sangat memahami pentingnya peran ini. Ia menempatkan Kaka sebagai gelandang terbaik ke-10 dalam sejarah Liga Champions karena kemampuan luar biasa pemain Brasil ini dalam berpikir ke depan dan memenangkan kompetisi pada 2006/07 bersama AC Milan.
Daftar Gelandang Terbaik Menurut Shearer
Shearer menyusun daftar 10 gelandang terbaiknya dengan Zinedine Zidane berada di posisi ketujuh. Meskipun Zidane hanya memenangkan Liga Champions sekali, keanggunannya di lapangan membuatnya layak masuk dalam daftar ini.
Sergio Busquets, yang menjadi bagian penting dari kejayaan Barcelona, berada di posisi keenam. Di atasnya ada Andres Iniesta dan Clarence Seedorf, yang masing-masing menempati posisi kelima dan keempat. Iniesta, meskipun tidak pernah memenangkan Ballon d'Or, adalah salah satu gelandang terbaik yang pernah ada.
Luka Modric dan Toni Kroos menempati posisi kedua dan pertama dalam daftar Shearer. Modric, dengan enam gelar Liga Champions, adalah contoh sempurna dari gelandang yang mampu mengendalikan permainan dengan tenang dan efektif.

Micah Richards juga menyusun daftar gelandang terbaiknya, dengan Andrea Pirlo di posisi kesepuluh. Richards memuji Pirlo sebagai 'quarterback sepak bola' yang mampu mengendalikan permainan dari lini tengah.
Steven Gerrard, meskipun hanya memenangkan satu gelar Liga Champions, dianggap sebagai gelandang Inggris terbaik oleh Richards. Kemampuannya dalam mencetak gol, bertahan, dan memimpin tim membuatnya layak masuk dalam daftar ini.
Kaka, yang berada di posisi kedelapan menurut Richards, diakui sebagai salah satu gelandang paling berbakat dalam sejarah Liga Champions. Sementara itu, Sergio Busquets, yang sering dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik, menempati posisi ketujuh.
Clarence Seedorf, yang memenangkan empat gelar Liga Champions dengan tiga klub berbeda, berada di posisi keenam. Seedorf adalah contoh sempurna dari gelandang serba bisa yang mampu bermain di berbagai posisi di lini tengah.
Xavi dan Andres Iniesta, dua maestro lini tengah Barcelona, menempati posisi keempat dan ketiga. Kerja sama mereka di lapangan membuat Barcelona menjadi salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola.
Zinedine Zidane, meskipun hanya memenangkan satu gelar Liga Champions, dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa oleh Richards. Keanggunan dan kemampuan teknisnya membuatnya layak mendapatkan medali perak dalam daftar ini.
Luka Modric, dengan enam gelar Liga Champions, menempati posisi puncak dalam daftar Richards. Modric adalah contoh sempurna dari gelandang yang mampu mengendalikan permainan dengan tenang dan efektif.

Dalam pandangan Lineker, Modric adalah gelandang yang luar biasa dan pantas mendapatkan pengakuan sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah Liga Champions. Namun, ia juga mengakui bahwa Zidane memiliki kualitas yang sulit ditandingi oleh pemain lain.