Premier League mengeluarkan pernyataan terkait insiden VAR kontroversial antara Tyler Adams dan Alejandro Garnacho.
Premier League baru saja merilis pernyataan resmi terkait insiden kontroversial yang melibatkan VAR dalam pertandingan antara Tyler Adams dan Alejandro Garnacho. Insiden ini terjadi sebelum Bournemouth mencetak gol pertama mereka melalui Antoine Semenyo di menit ke-23. Tyler Adams, gelandang Bournemouth, menerima kartu kuning setelah melakukan tekel berbahaya terhadap winger Manchester United, Alejandro Garnacho.
Dalam insiden tersebut, Adams melompat dengan kedua kaki terangkat dan mengenai Garnacho dengan studnya. Wasit pertandingan, Peter Bankes, memberikan kartu kuning yang mengejutkan banyak pihak. Meskipun keputusan di lapangan sudah diambil, VAR tetap memeriksa insiden ini setelah para penggemar Manchester United menyerukan agar kartu merah diberikan karena tantangan yang berbahaya tersebut.

Seorang pengguna X menulis: "Dan Patrick Dorgu diberi kartu merah melawan Ipswich untuk jenis tantangan yang sama persis. Sekarang mari kita bicarakan bagaimana PGMOL tidak bias terhadap United." Pengguna lain menambahkan: "Itu adalah tantangan dua kaki dari Tyler Adams. Melompat ke tekel dengan kedua kaki terangkat. Jika pemain United melakukan itu, langsung kartu merah."
Pengguna ketiga berkomentar: "Bagaimana Tyler Adams bisa lolos dari kartu merah di sana? Kedua kaki terangkat. Studs up. Jika itu Casemiro, dia akan mendapatkan hukuman percobaan 12 bulan dan 80 jam pelayanan masyarakat." Pengguna keempat menambahkan: "Dua kaki terangkat dan itu kartu kuning. Jujur, apa gunanya VAR."
Reaksi Premier League dan Penjelasan VAR
Tak lama setelah pelanggaran Adams terhadap Garnacho, Premier League merilis pernyataan yang menyatakan bahwa VAR menganggap insiden tersebut bukan sebagai 'permainan kasar yang serius'. Pernyataan itu berbunyi: "Keputusan wasit untuk memberikan kartu kuning atas tantangan Adams terhadap Garnacho telah diperiksa dan dikonfirmasi oleh VAR - dengan tantangan tersebut dianggap ceroboh dan bukan permainan kasar yang serius."
Manchester United kemudian tertinggal tak lama setelah insiden tersebut. Mengenai tantangan Adams, Francis Benali berkomentar: "Ini bukan tantangan terburuk yang pernah kita lihat. Yang merugikan Tyler Adams adalah dia melayang di udara sesaat. Dia tidak menunjukkan studnya dan dia telah memainkan bola. Saya pikir itu adalah upaya kuat untuk memainkan bola."
Analisis dan Dampak Insiden pada VAR
Insiden ini menyoroti ketegangan yang terus ada antara keputusan wasit di lapangan dan intervensi VAR. Banyak yang merasa bahwa VAR seharusnya memberikan sanksi lebih berat untuk menjaga integritas permainan. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan wasit, yang dalam hal ini memilih untuk tidak mengubah keputusan awalnya.
Keputusan ini juga memicu diskusi lebih lanjut tentang konsistensi VAR dalam menilai pelanggaran berbahaya. Beberapa penggemar merasa bahwa ada standar ganda dalam penilaian insiden serupa. Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, harapan untuk keputusan yang lebih adil dan konsisten semakin tinggi.
Di sisi lain, beberapa analis berpendapat bahwa VAR telah melakukan tugasnya dengan benar dalam memverifikasi keputusan wasit. Mereka menekankan pentingnya memahami konteks setiap insiden dan tidak semata-mata bergantung pada tayangan ulang video.
Insiden ini juga menjadi pengingat akan pentingnya komunikasi yang jelas antara wasit dan tim VAR. Keputusan yang diambil harus dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat, termasuk para penggemar yang menyaksikan dari rumah.
Secara keseluruhan, insiden ini menambah daftar panjang kontroversi VAR di Premier League. Meski demikian, teknologi ini tetap dianggap sebagai alat penting untuk meningkatkan akurasi keputusan wasit.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan aturan permainan, diharapkan VAR dapat beradaptasi dan memberikan kontribusi positif bagi sepak bola. Ke depannya, Premier League dan badan pengawas lainnya perlu terus mengevaluasi dan menyempurnakan penggunaan VAR untuk memastikan keadilan dan integritas dalam setiap pertandingan.