Ringkasan Berita
-
Liverpool dan Manchester United bersaing ketat untuk merekrut gelandang Benfica, Orkun Kokcu.
-
Benfica mematok harga €40 juta untuk Kokcu, dengan Liverpool sebagai favorit karena preferensi pemain.
-
Kokcu menolak ban kapten pelangi karena alasan agama, menimbulkan kontroversi saat di Feyenoord.
Liverpool dan Manchester United bersaing untuk merekrut Orkun Kokcu, pemain yang menolak memakai ban kapten LGBTQ+.
Liverpool dan Manchester United saat ini tengah bersaing ketat untuk mendapatkan tanda tangan seorang pemain yang pernah terlibat dalam kontroversi tiga tahun lalu. Menurut laporan dari Caught Offside, kedua raksasa Premier League ini sedang dalam perlombaan untuk merekrut gelandang Benfica, Orkun Kokcu. Selain Liverpool dan Man Utd, Tottenham, Inter Milan, Galatasaray, Fenerbahce, dan Besiktas juga menunjukkan ketertarikan pada pemain asal Turki ini.
Benfica dikabarkan mematok harga €40 juta untuk Kokcu yang saat ini berusia 24 tahun. Sebelumnya, ia bergabung dengan Benfica dari Feyenoord dengan nilai transfer sekitar €25 juta dan menandatangani kontrak selama lima tahun. Liverpool disebut-sebut sebagai favorit untuk mendapatkan Kokcu, terutama karena sang pemain lebih memilih untuk pindah ke juara Premier League setelah bekerja di bawah manajer Arne Slot di Eredivisie.
Kontroversi Ban Kapten LGBTQ+
Selama bermain di Feyenoord, Kokcu sempat menjabat sebagai kapten di bawah arahan Slot. Namun, pada tahun 2022, ia memutuskan untuk tidak mengenakan ban kapten saat para pemain berpartisipasi dalam kampanye inklusivitas komunitas LGBTQ+. Ban kapten OneLove berwarna pelangi dikenakan oleh kapten tim, tetapi Kokcu memilih untuk tidak memakainya. Sebagai gantinya, bek Austria Gernot Trauner yang mengenakan ban tersebut dalam kemenangan 3-1 atas AZ Alkmaar.
Sebelum pertandingan, Kokcu mengeluarkan pernyataan terkait keputusannya untuk tidak mengenakan ban kapten pelangi. Ia menjelaskan alasan keagamaannya di balik keputusan tersebut. Dalam pernyataan yang diposting oleh akun resmi Feyenoord, Kokcu mengatakan, "Saya telah memutuskan untuk tidak mengenakan ban kapten pelangi pada putaran ini. Saya pikir penting untuk menekankan bahwa saya menghormati semua orang terlepas dari agama, latar belakang, atau preferensi. Saya percaya bahwa setiap orang bebas melakukan apa yang mereka inginkan atau rasakan."
Respon dan Dampak Keputusan Kokcu
Kokcu menambahkan, "Saya sepenuhnya memahami pentingnya tindakan ini, tetapi karena keyakinan agama saya, saya merasa bukan orang yang tepat untuk mendukung ini. Itulah sebabnya saya tidak merasa nyaman mengenakan ban kapten ini. Saya bisa membayangkan beberapa orang kecewa dengan ini. Itu sama sekali bukan niat saya, meskipun saya menyadari bahwa saya mungkin tidak segera dapat menghilangkan perasaan itu dengan kata-kata ini. Tetapi saya berharap pilihan saya karena alasan agama juga akan dihormati."
Lahir di Belanda, Kokcu meninggalkan Feyenoord pada akhir musim 2022/23 dan telah membuat 98 penampilan untuk Benfica, mencetak 19 gol. Inisiatif ban kapten pelangi juga hadir di Premier League dan mantan kapten Sheffield United, Anel Ahmedhodzic, menolak untuk melakukannya. Musim lalu, bek Crystal Palace dan Inggris, Marc Guehi, menjadi berita utama karena menulis "I love Jesus" dan "Jesus loves you" pada ban kapten pelangi.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!