Insiden aneh ini terjadi pada Juli 2021. Masih ingat?
Pada Juli 2021 sepakbola dihebohkan dengan pemandangan aneh di Liga Premier Ghana saat Inter Allies menghadapi Ashanti Gold. Saat itu, Hashmin Musah menjadi berita utama setelah mencetak dua gol bunuh diri dengan dalih mencegah match fixing. Dan, setelah hampir setahun, apa kabarnya sekarang?

Momen langka itu terjadi saat klub yang diperkuat Musah sudah tertinggal 0-5. Lalu, Musah menambahnya menjadi 0-7.

Tapi, yang dilakukan oleh Musah bukanlah kegilaan atau tindakan bodoh yang tidak jelas. Setelah pertandingan, dirinya menjelaskan maksudnya. Dia sengaja mencetak gol bunuh diri karena mendengar rencana busuk untuk mengatur skor pertandingan 5-1 untuk kemenangan tim lawan.

"Setelah pertandingan, tim pelatih memuji saya karena merusak taruhan yang dipertaruhkan (yang sudah diatur). Saya berjanji kepada pelatih saya bahwa jika dia mengizinkan saya bermain dari bangku cadangan, saya akan merusak taruhan. Dan, setelah pertandingan, tim saya memberi selamat," kata Musah kepada Kumasi FM saat itu.

"Saya mendengar di hotel kami bahwa taruhan telah dibuat untuk skor yang benar 5-1 melawan klub saya, Inter Allies. Saya memutuskan untuk merusak taruhan itu karena saya tidak memaafkan taruhan," tambah Musah.

Dan, setelah sekian bulan berlalu, Asosiasi Sepakbola Ghana (GFA) akhirnya mengeluarkan keputusan final terkait insiden memalukan tersebut. Mereka menghukum semua yang terlibat, termasuk "sang pahlawan", Musah.

"Hashim Musah dilarang mengambil bagian dalam aktivitas apa pun yang berhubungan dengan sepakbola selama 24 bulan," bunyi pernyataan resmi GFA di situsnya.



"Namun, Komite Disiplin juga mempertimbangkan usahanya mengungkap match fixing. Jadi, kami telah mengurangi sanksi karena perannya itu. Jadi, hukumannya dikurangi menjadi enam bulan. Dia juga diperingatkan untuk tidak mengambil tindakan sendiri (main hakim sendiri), melainkan melaporkannya ke GFA melalui Hotline Integritas," bunyi pernyataan lanjutan GFA.

Pemain lain yang terlibat dalam pertandingan tersebut juga telah dilarang. Kemudian, Inter Allies telah diturunkan ke Divisi I dan didenda, meski mengklaim tidak terlibat.

Saat ini, Musah sudah tidak  bermain untuk Inter Allies lagi. Dirinya bergabung dengan tim asal Niger, Union Sportive Gendarmerie Nationale, tahun lalu. Dan, pemain berusia 25 tahun itu berharap bisa kembali beraksi pada akhir tahun nanti setelah hukuman enam bulannya berakhir.