Ada yang langgeng di klub dengan nama besar. Beberapa terdampar di Arab.
FC Barcelona dikenal sebagai klub penghasil talenta-talenta luar biasa. Di antara sekian banyak jebolan akademi terbaik dari La Masia adalah Lionel Messi, Sergio Busquetz, Gerard Pique, Xavi Hernandez dan Ineasta adalah beberapa produk asli yang sukses memberi banyak piala untuk klub Catalunya itu.

Barca terbilang royal dalam mempromosikan jebolan La Masia, baik ke Barcelona B atau ke tim utama. Sisi itu ditunjukan ketika Barcelona B dilatih oleh Pep Guardiola. Berkat keberhasilannya Pep naik kelas dan menggantikan Frank Rijkaard pada tahun 2008 sebagai pelatih tim utama, dan Pep menggunakan setumpuk pengalamannya itu untuk mengintegrasikan pemain akademi ke tim utama.

Di luar nama-nama pemain yang telah disebutkan pada permulaan tulisan ini, mari kembali mengingat dan menengok ke belakang sejenak, inilah daftar pemain yang pernah merasakan sentuhan Guardiola ketika melatih Barcelona B dan memberi kesempatan bermain di tim utama.

Apa kabar dan kemana mereka sekarang? Masihkah dengan seragam yang sama?

1. Oier Olazabal



Oier Olazabal Paredes, penjaga gawang kelahiran 14 September 1989 ini merupakan didikan asli La Masia, Olazabal tercatat bermain untuk Barcelona B dari tahun 2007-2013. Namun pada tahun 2008 Pep Guardiola memberinya kesempatan di tim utama.

Sayangnya Olazabal  hanya memainkan dua laga di bawah mistar gawang karena kesempatannya bermain dan masuk dalam skuat inti selalu terhalang oleh Victor Valdes.

Pada musim 2013/2014 Olazabal dibeli oleh Granada, petualangannya kemudian berlanjut ke Real Sociedad lalu Levante dan terkini ia bergabung dengan Espanyol.

2. Alberto Botia

Berikutnya adalah Alberto Botia, pemain yang berposisi sebagai bek ini mencatatkan 58 penampilan dengan 3 gol di Barcelona B. Sementara satu-satunya pertandingan yang ia lakoni di Barcelona utama adalah ketika masuk menggantikan Gerard Pique di laga melawan Deportivo La Coruna.  Botia  lalu pindah ke beberapa klub dimana statistiknya lumayan bagus dengan 139 penampilan La Liga bersama Sporting Gijon, Sevilla dan Elche.

Olympiakos memboyongnya pada 2014, lalu pemain 31 tahun itu menghabiskan empat tahun di Yunani, memenangkan tiga gelar liga domestik, dan sekarang bermain di Arab Saudi dengan Al-Wehda.

3. Marc Muniesa

Masih dari barisan belakang, pemain dengan nama lengkap Marc Muniesa Martnez adalah juga didikan Guardiola saat menukangi Barcelona B. Muniesa melakukan debutnya pada usia 17 tahun, saat melawan Osasuna pada 2009, dan itu adalah satu dari hanya empat penampilannya untuk Barcelona.

Walau demikian, Muniesa tahu cara berterima kasih, kepada Guardiola ia berujar, "Bagi saya dan keluarga saya, kami akan berterima kasih seumur hidup kepada Pep Guardiola karena memberi saya debut dengan Barcelona, dan itu adalah momen yang tak mungkin saya lupakan."

Bek tengah itu kemudian merapat ke Stoke City dengan status bebas transfer pada 2013, sayangnya lima tahun bersama The Potters, Muniesa mengalami serangkaian masalah cedera. Setelahnya Muniesa kembali ke La Liga bersama Girona, ia sekarang bermain untuk pakaian Qatar Al-Arabi.

4. Thiago Alcantara



Thiago Alcantara bukan nama asing di Camp Nou, bahkan Alcantara dianggap sebagai salah satu prospek cemerlang Barcelona,  dan ia melakukan debut di tim utama ketika melawan Mallorca pada 2009, waktu itu Guardiola memberi kepercayaan pada pemuda  berusia 18 tahun.

Namun Alcantara kalah bersaing dengan Xavi Hernandez dan Iniesta, lalu memutuskan hijrah ke Bundesliga pada musim 2013. Kini ia masih tercatat sebagai gelandang  andalan di Bayern Munich,  dan kabarnya juara Bundesliga itu sedang melakukan kesepakatan dengan Liverpool.

5. Marc Bartra

Marc Bartra pesepakbola kelahiran Catalan ini pernah mencicicpi juara Piala Eropa 2011 silam bersama timnas Spanyol U-21, diberikan debut oleh Guardiola saat melawan Atletico Madrid pada Februari 2010, sayangnya bek tengah itu tidak pernah berhasil menjadikan dirinya sebagai starter reguler.

Kenangan paling menyakitkan Barta bersama Barcelona adalah ketika gagal menghentikan kecepatan Gareth Bale  di final Copa del Rey 2014. Dia menandatangani kontrak dengan Borussia Dortmund pada 2016 sebelum kembali ke La Liga bersama Real Betis dua tahun berselang.

6. Martin Montoya



Asuhan Guardiola berikutnya adalah Martin Montoya, bahkan ia pernah digadang-gadang akan jadi pengganti Dani Alves. Montoya membuat debut seniornya pada saat membantu Barcelona menang 3-0 melawan Mallorca 2011 silam.

Montoya pindah dan bergabung dengan Valencia pada 2016 untuk mencari lebih banyak peluang di tim utama, musim 2018 ia terbang menuju Liga Premier dan akan menghabiskan 4 tahun untuk Brighton.

7. Gerard Deulofeu

Gerard Deulofeu adalah pemain sayap yang memiliki kecepatan di atas rata-rata. Saat masih di akademi La Masia, Deolufeou  tampil gemilang , namun jalan untuk menjadi  superstar di Barcelona tak mudah. Baru-baru ini Deulofeu berkomentar, “Itu sangat sulit, karena tak cukup bermain bagus untuk Barca B, sedangkan pada saat yang bersamaan, Barcelona telah memiliki Messi, Neymar dan Pedro di lini depan.”

Deulofeu sempat dipinjamkan ke Everton dan Sevilla,  setelah sebelumnya memainkan 10 laga di Barcelona, dan Watford merekrutnya pada tahun 2018 yang lalu.

8. Oriol Romeu

Oriol Romeu juga merupakan didikan Pep Guardiola, sama seperti Deolufeu ia begitu hormat dan mengagumi pelatih berkepala plontos itu. “Guardiola luar biasa  dan begitu percaya dengan kami, pemain muda,” kata Romeu kepada The Guardian pada 2016.

Romeu melanjutkan,“Kami semua belajar banyak darinya. Guardiola mencintai sepakbola, dia suka menjadi pelatih dan itu muncul dari semangatnya."

Namun Romeu hanya mencatatkan dua laga di tim utama, kemudian Barcelona menjualnya ke Chelsea dengan harga 4,35 juta euro pada tahun 2011. Pemain berposisi Gelandang itu gagal membuat dampak besar  di Stamford Bridge dan sejak itu Romeu mengukir karir yang layak di Southampton, membuat lebih dari 150 penampilan untuk Saints.

9. Isaac Cuenca

Setahun sebelum Pep Guardiola pergi, ia memberi menit bermain untuk Isaac Cuenca. Namanya sempat beberapa kali jadi pilihan utama Guardiola di lini sayap dan Cuenca telah membuat 30 penampilan di semua kompetisi bersama Barcelona.

Tapi sayang, serangkaian cedera lutut menghambat perkembangannya dan pemain sayap itu sempat bergabung dengan Deportivo La Coruna setelah dilepas oleh Barcelona pada 2014. Cuenca sempat juga mencicipi liga Turki dan Israel sebelum kini bergabung dengan klub Jepang Vegalta Sendai.

10. Cristian Tello



Di antara yang lain nama Cristian Tello cukup cemerlang, ia bahkan membuat capaian fantastis ketika mencetak dua gol pada debutnya di Liga Champions melawan Bayer Leverkusen pada 2012 silam. Karenannya Tello diperkirakan akan memiliki masa depan yang cerah di Barcelona.

Namun seperti nama-nama lain, perkiraan hanyalah perkiraan. Winger lincah itu membuat 86 penampilan untuk Barcelona, dan penampilannya memudar setelah kedatangan Neymar. Tello hengkang dan bergabung dengan Real Betis.

11. Jonathan Dos Santos

Adik laki-laki dari  Giovani Dos Santos ini bernama Jonathan. Dengan Barcelona, Jonathan membuat 19 penampilan saat ditukangi Guardiola. Pemain berkewarganegaraan  Meksiko itu kemudian bergabung dengan kakaknya, Jonathan pindah ke Villarreal pada tahun 2014, lalu menghabiskan tiga musim terakhir di MLS dengan LA Galaxy.

12. Gai Assulin

Barcelona pernah memiliki pemain dengan Gai Assulin, nama itu sempat disandingkan dengan Lionel Messi, karena memiliki postur dan cara bermain serupa, Assulin satu angkatan dengan Sergio Roberto dan Thiago Alcantara di La Masia, berkat kemampuannya Assulin dipromosikan dan bermain secara regular di Barcelona B, dan ia melakukan debut seniornya melawan Cultural Leonesa, Pep Guardiola mempercayakan posisi tengah untuk Assulin pada saat Copa del Rey tahun 2009.

“Bergabung dengan tim utama Barcelona adalah pengalaman terbaik yang pernah saya miliki dalam karir saya,” kata Assulin. Gelandang asal  Israel ini pada akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Manchester City pada 2010, sama saja di di City Assulin tidak banyak dimainkan lalu Assulin kembali ke Spanyol dua tahun berselang dan bergabung bersama Racing Santander. Saat ini, Assulin mengembara bersama klub Politehnica Iași di liga Rumania.

13. Sergi Roberto



Sama halnya dengan Montoya, Sergi Roberto mengawali debut di tim utama dengan torehan kemenangan 5-1 atas tim kasta kedua La Liga, Ceuta di Copa del Rey pada tahun 2010.

Selama bertahun-tahun, pemain berusia 28 tahun itu telah membuktikan dirinya sebagai  juru bertahan kunci Blaugrana, Roberto bisa bermain fleksibel, Pep Guardiola menempatkannya di lini tengah atau lebih sering bek kanan.

Bersama Barcelona Roberto telah memenangkan enam gelar La Liga, yang paling diingat darinya adalah persembahan gol kemenangan di menit terakhir untuk melengkapi comeback Barcelona 6-5 saat melawan PSG pada tahun 2017.