Dua posisi sudah pasti milik Son Heung-min dan Takehiro Tomiyasu. Ada satu pemain Asia Tenggara yang menyeruak masuk daftar.
Pelan dan pasti, level sepakbola Asia mendekati konfederasi-konfederasi lain, termasuk Eropa. Buktinya, ada banyak pesepakbola dari anggota AFC yang menjadi tulang punggung beberapa klub UEFA.

Seperti tahun-tahun sebelumnya International Federation of Football History and Statistics (IFFHS) kembali meluncurkan daftar starting line-up terbaik dari sejumlah benua. Salah satunya Asia, yang ternyata memiliki banyak pemain di beberapa klub Eropa dan menjadi pemain inti.

Namun, bukan hanya pemain-pemain Asia di Benua Biru. Dalam daftar ini juga banyak pesepakbola yang bermain di klub-klub Asia sendiri. Mereka menampilkan permainan yang bagus sepanjang paruh kedua musim 2019/2020 dan paru pertama musim 2020/2021.

Berikut ini starting XI pesepakbola terbaik Asia versi IFFHS pada 2020:


GK: Mathew Ryan (Australia, Brighton and Hove Albion)

Ryan bergabung dengan Brighton pada musim panas 2017 setelah sempat dipinjamkan Valencia ke Genk. Keputusan pindah ke Inggris ternyata tepat. Pahlawan Australia di Piala Asia 2015 tersebut menjelma menjadi tokoh kunci di lini pertahanan The Seaguls.

Musim lalu, Ryan bermain 38 kali bersama Brighton di Liga Premier. Itu berarti dia tidak pernah absen satu pertandingan pun. Untuk musim ini, dia sudah merumput 11 kali. 


RB: Mohammed Ibrahim Al-Breik (Arab Saudi,  Al-Hilal)

Disebut sebagai "Dani Alves dari Arab Saudi", Al-Breik punya cara bermain yang sangat stabil ketika menyerang maupun bertahan. Produk asli Akademi Al-Hilal tersebut menjadi salah satu pemain yang membantu klub asal Riyadh tersebut meraih gelar ganda musim lalu, yaitu Liga Premier Arab Saudi dan Piala Raja Arab Saudi. Sebelumnya, Al-Hilal juga dibantu menjuarai Liga Champions Asia.


CB: Takehiro Tomiyasu (Jepang, Bologna)



Pada 29 Juni 2019, Bologna menyetujui kesepakatan senilai 9 juta euro untuk mendatangkan Tomiyasu dari Sint-Truiden. Dia menjadi pemain Jepang kedua yang bergabung dengan Bologna setelah Hidetoshi Nakata.

Tomiyasu melakukan debut Serie A pada 25 Agustus 2019 dengan hasil imbang 1-1 melawan Hellas Verona. Setelah pertandingan, dia dinobatkan sebagai Man of the Match. Meski sempat cedera hamstring, Tomiyasu dengan cepat memantapkan dirinya di starting line-up Bologna.

Bermain di posisi bek kanan dan bek tengah, Tomiyasu mengumpulkan 43 pertandingan Serie A sepanjang musim lalu dan pada paruh pertama musim ini.


CB: Maya Yoshida (Jepang, Sampdoria)

Yoshida harus terbuang dari Southampton setelah The Saints menyerah 9 gol tanpa balas atas Leicester City musim lalu. Dia tidak pernah diberi kesempatan bermain sejak saat itu. Akhirnya, Yoshida memilih meninggalkan St Mary's dengan status pinjaman ke Sampdoria pada transfer window musim dingin.

Keputusan pindah Italia ternyata tepat. Bek setinggi 189 cm tersebut langsung menjelma menjadi batu karang yang tangguh di pertahanan I Blucerchiati. Akibatnya, Sampdoria mempermanenkan status pesepakbola berusia 32 tahun itu pada transfer window musim panas 2020. Sejauh ini dia sudah merumput 23 kali di Serie A.


LB: Theerathon Bunmathan (Thailand, Yokohama Marinos)

Dalam beberapa tahun terakhir, pesepakbola-pesepakbola Thailand banyak menghiasi starting line-up tim anggota J-League. Salah satu yang cukup menyita perhatian publik Jepang adalah Theerathon. Mantan pemain Buriram United dan Muangthong United tersebut bermain cukup bagus untuk Marinos. Sebelum membela Marinos, Theerathon sempat memperkuat Vissel Kobe.


MF: Wu Lei (China, Espanyol)



Dijuluki "Diego Maradona dari China", Wu memang gagal menyelamatkan Espanyol dari degradasi ke Segunda Division. Tapi, bukan berarti penampilannya mengecewakan. Dia justru menjadi satu-satunya pemain Espanyol yang konsisten setiap pekan.

Selain itu, Wu memiliki beberapa rekor internal ketika bermain bersama Los Periquitos di Liga Eropa. Golnya ke gawang FC Luzern pada menit 3 menjadi yang tercepat di kompetisi. Dia juga menjadi pemain China pertama yang mencetak gol di kompetisi antarklub Benua Biru. Wu juga menjadi pemain China pertama yang mencetak gol ke gawang Barcelona.


MF: Takumi Minamino (Jepang, Liverpool)

Di Liverpool, Minamino sebenarnya menjadi cadangan abadi. Dia baru bermain ketika The Reds krisis pemain tengah. Tapi, bermain di klub juara Liga Premier jauh lebih baik dari tidak sama sekali. Pasalnya, musim lalu Minamino menjadi satu-satunya pemain Asia yang ikut mengangkat trofi kompetisi sepakbola kasta tertinggi Inggris.


MF: Salem Al-Dawsari (Arab Saudi, Al-Hilal)



Al Dawsari adalah maskot Al Hilal selama bertahun-tahun. Dia sudah bergabung dengan tim berseragam biru tersebut sejak junior. Winger kelahiran Jeddah, 19 Agustus 1991, itu sempat dipinjamkan ke Villarreal. Sayang, Al-Dawsari hanya merumput 1 kali di La Liga 2017/2018 tanpa mencetak gol.


FW: Sardar Azmoun (Iran, Zenit Saint Petersburg)

Azmoun adalah pesepakbola paling populer di Iran saat ini. Dijuluki "Lionel Messi dari Iran" dan "Zlatan Ibrahimovic dari Iran", Azmoun menyandang status pemain termahal kedua Iran setelah Alireza Jahanbakhsh. Harganya, 12 juta euro saat ditransfer dari Rubin Kazan ke Zenit Saint Petersburg pada 2019.

Dia merupakan pemain Iran termuda yang mencetak gol dalam pertandingan Liga Champions, serta pemegang rekor Iran untuk gol terbanyak yang dicetak dalam satu musim Liga Champions. Jumlahnya, 4 gol.


FW: Son Heung-min (Korea Selatan, Tottenham Hotspur)



Tidak ada yang bisa mengesampingkan sepak terjang Heung-min bersama Tottenham di Liga Premier dalam beberapa tahun terakhir. Mantan pemain Bayer Leverkusen itu juga merupakan pesepakbola Asia paling populer saat ini.

Musim lalu, Heung-min memproduksi 11 gol dari 30 pertandingan Liga Premier yang sudah dijalani. Untuk musim ini, 11 gol sudah sanggup dia torehkan setelah melewati 15 pertandingan. Dia menjadi pencetak gol terbanyak Spurs di Liga Premier mengalahkan Harry Kane dengan 9 gol.

Jumlah tersebut juga bermakna Heung-min menyamai Dominic Calvert-Lewin dan Jamie Vardy di posisi 2 pencetak gol sementara Liga Premier. Di posisi puncak ada Mohamed Salah dengamn 13 gol untuk Liverpool.


FW: Akram Hassan Afif bin Yahya Afif (Qatar, Al Sadd)

Afif adalah pemain yang paling banyak dibicarakan media-media olahraga Qatar pada saat ini. Bermain di Al Sadd dengan pelatih sekelas Xavi Hernandez, Afif benar-benar menjadi pesepakbola yang matang dan dewasa. Oleh Xavi, dia disebut mirip Pedro Rodriguez ketika memulai karier di Barcelona.

Dia mendapatkan status pencetak gol sekaligus assist terbanyak di Liga Qatar 2019/2020. Dua predikat itu otomatis mengantarkan Afif menjadi Pemain Terbaik Qatar musim lalu.